Minggu, 17 Mei 2015

FF | Loyalty In Love Part 5

AUTOR : Avi Yeoja Elforever
GENRE : SAD-ROMANCE
                 HURT
                 ANGST
CAST    : SHIN HYUN HYO
                KIM YESUNG
                LEE DONGHAE
                OTHERS ~

LENGHT : CHAPTERED
RATING  : PG-17








“Ada apa?” tanyanya.
“Aku hanya ingin mencoba berdiri dari kursi ini. Aku tidak mau selamanya duduk disini, Yeobo” Hyun Hyo yang berposisi berjongkok didepan Yesung, hanya menundukkan kepalanya seraya menggenggam erat tangan namja yang baru sehari menjadi suaminya itu.
“Kau tidak perlu memaksakan diri, Oppa”
“Tapi aku tidak mau terus begini” ucap Yesung dengan meneteskan air matanya.
“Oppa, aku sudah berkali-kali bilang padamu. Aku tidak pernah menuntutmu apapun, kan? Jika memang keadaannya begini biarkan saja. Ini akan membuatku berusaha untuk membuktikan bahwa aku bisa menjadi seorang istri yang baik untukmu. Jadi biarkan semua ini terjadi begitu saja. Jangan memaksakan dirimu untuk melakukan hal-hal yang bisa membahayakan untuk dirimu” Yesung mengangguk pelan.
“Baiklah aku akan berangkat ke Rumah Sakit dulu. Jika butuh apa-apa seperti biasa ahjumma akan membantumu” sekali lagi Yesung mengangguk. Sebelum pergi, Hyun Hyo mengecup sekilas pipi kiri suaminya dan tersenyum manis padanya.

~Happy Reading~

 
Tak butuh waktu lama bagi Hyun Hyo untuk tiba ditempatnya bekerja. Sesampainya disana, ia pun bergegas menuju keruangannya. Yeoja bermata sendu itu segera melekatnya sebuah jas putih khas dokter miliknya ke tubuh indahnya. Cantik dan menawan. Itulah kesan yang patut disematkan pada diri Hyun Hyo kali ini.

Banyak sekali pasang mata milik yeoja yang menatap Hyun Hyo saat ia keluar dari ruangannya. Dan banyak sekali namja yang menatap yeoja itu seakan ingin sekali menerkamnya saat itu juga. Namun pada kenyataannya, yeoja cantik itu kini telah bersuamikan Kim Yesung.

Tak ada yang tak betah tinggal dirumah mewah seperti rumah milik dokter muda, Shin Hyun Hyo ah bukan lebih tepatnya adalah Kim Hyun Hyo tak terkecuali dengan Yesung. Namja itu memang sudah resmi menjadi suami dari yeoja berparas cantik itu. Namun jikapun belum, ia juga sangat betah berada dirumah itu. Bagaimana tidak? Rumah itu menyediakan semua yang ia butuhkan. Belum lagi kasih sayang Hyun Hyo untuknya, membuat namja bermarga Kim itu begitu nyaman tinggal disana.

Namja itu sering sekali terlihat menyunggingkan senyumannya ketika melihat beberapa figura foto yang menampilkan betapa cantiknya yeoja yang sudah menjadi istri sahnya.
“Mungkin hanya ada 1 dibanding 1000 wanita yang mau dengan namja berpenyakitan yang mungkin umurnya sudah tak lama lagi seperti diriku” ucap Yesung dengan menatap sendu salah satu foto Hyun Hyo yang menurutnya paling cantik diantara beberapa foto yang ada disana.

“Memang sulit untuk menemukan yeoja seperti nona Hyun Hyo, Tuan” Yesung menoleh saat mendengar suara dari arah belakangnya. Dilihatnya seorang asisten rumah tangga yang bekerja disana tengah menghampirinya.
“Nona Hyun Hyo memang yeoja yang baik dan cantik. Tuan begitu beruntung dapat mendapatkan hati Nona Hyun Hyo. Banyak sekali namja yang saya tahu sangat menyukai Nona Hyun Hyo. Namun baru kali ini saya melihat Nona Hyun Hyo begitu mencintai seorang namja” jelas ahjumma.

“Apa aku seberuntung itu, ahjumma?” tanya Yesung.
“Tentu, Tuan. Saya sudah mengenal Nona Hyun Hyo sejak ia masih kecil. Jadi saya tahu betul bagaimana sifat Nona Hyun Hyo” balas ahjumma dengan senyumannya.
“Kuharap ia bisa bertahan lama untuk selalu bersamaku, ahjumma”
“Saya yakin Nona Hyun Hyo bisa melakukan itu untuk Tuan” Yesung tersenyum sekilas.

Hyun Hyo. Yeoja itu terlihat sibuk berkecimpung dengan beberapa berkas dimejanya. Sesekali ia terlihat menyandarkan tubuhnya pada kursinya agar kepenatannya hilang sejenak. Sesekali pula ia melirik ke arah bingkai foto yang berisikan foto dirinya dengan suaminya saat mereka menikah.
‘Bogoshippo, Oppa’ ucapnya dalam hati.

Matahri tak terasa sudah sedikit condong ke barat. Hyun Hyo yang memang sudah tak memiliki jam praktek, segera mengemasi barang-barangnya dan bergegas untuk menemui suaminya dirumah. Dengan cepat ia pun menyambar mantelnya dan kunci mobilnya serta keluar dari ruangannya.

“Joh-eun ohu, Uisa” sapa salah seorang suster yang melintas didepan ruangan Hyun Hyo tepat saat dokter muda itu keluar dari ruangannya. Hyun Hyo hanya menampilkan senyuman manisnya untuk menjawab sapaan hangat itu.
“Sudah mau pulang?” tanya suster itu.
“Nde. Lagipula sudah tak ada jam praktek” jawab Hyun Hyo dengan senyumannya.

“Sudah tak ada jam praktek atau dokter tengah merindukan suami dokter dirumah?” Hyun Hyo tersenyum malu mendengar ucapan dari suster itu.
“Menurutmu?”
“Jika menurut saya, mungkin dokter merindukannya”
“Kesimpulan itu mungkin juga bisa untukku” ucap Hyun Hyo dengan tawa kecilnya.
“Sudahlah. Aku mau pergi dulu” suster itu lantas membungkukkan sedikit badannya saat Hyun Hyo pergi.

Hembusan angin yang cukup kencang tak membuat namja yang baru sehari menjadi suami dari Hyun Hyo ini merasa kedinginan. Ia terlihat duduk manis dikursi rodanya yang sengaja ia bawa ke teras rumah mewah itu. Mata sipitnya terus menyapu bersih jalan berharap ada sebuah mobil AUDI berwarna hitam masuk ke halaman rumahnya.

Tak lama berselang, yang diharapkan pun tiba. Sebuah mobil AUDI berwarna hitam baru saja masuk kehalaman rumahnya. Ia tersenyum. Dan senyumannya bertambah lebar saat melihat sang pengemudi mobil turun dari kendaraan miliknya.
“Kau menungguku?” Yesung mengangguk. Ya. Hyun Hyo memanglah orang yang sedang ditunggu kepulangannya oleh Yesung. Yeoja cantik itupun segera membawa suaminya untuk masuk kerumah itu.

Keduanya kini terduduk disebuah bed yang didominasi oleh warna putih itu. Hyun Hyo terus saja menatap Yesung dengan sebuah senyuman yang tak pernah hilang sedari tadi.
“Kenapa melihatku seperti itu?” tanya Yesung.
“Kau tidak suka jika dilihat istrimu seperti itu, heum?” Yesung tersenyum simpul.
“Tentu saja aku suka. Tapi hari ini kau tampak berbeda dengan senyuman seperti itu”

Perlahan Hyun Hyo mulai mendekatkan wajah cantiknya ke wajah rupawan milik suaminya. Onix kembarnya yang sama cantiknya dengan wajahnya, terus menatap tajam kearah Yesung yang tengah bersandar dikepala bed mereka.
“Kau ingin mengetahui mengapa aku terus tersenyum kearahmu?” Yesung mengangguk pelan.

CHU~

Yesung sedikit terkejut saat Hyun Hyo baru saja menempelkan bibir merahnya ke bibirnya. Meski hanya sekilas, namun itu cukup membuat namja bermata sipit itu terkejut.
“Jeongmal bogoshippo, Oppa” ucap Hyun Hyo.
“Entah mengapa aku sangat merindukanmu walaupun aku meninggalkanmu dalam waktu sebentar saja” tambahnya.

“Kau aneh” ucap Yesung pelan namun itu masih dapat ditangkap dengan jelas oleh telinga Hyun Hyo.
“Aneh kenapa?”
“Selama ini kau selalu meninggalkanku tapi tidak pernah merindukanku sampai seperti ini” ucap Yesung.
“Beberapa tahun silam itu aku merindukanmu sebagai namjachinguku. Dan sekarang aku merindukanmu sebagai nampyeonku. Itu berbeda” Yesung tersenyum tipis.

Malam semakin larut. Dan namja bernama lengkap Kim Yesung itu sudah nampak tertidur pulas dibednya. Berbeda dengan Yesung, Hyun Hyo terlihat masih bersandar dikepala bednya dengan terus menatap suaminya yang sudah terbawa di alam mimpinya. Hyun Hyo memang paling senang jika melihat Yesung ketika namja itu tertidur. Baginya, namja itu terlihat lebih bahagia jika ia sedang tertidur. Ia tak akan merasakan sakit yang terus menyiksanya berhari-hari bahkan bertahun-tahun lamanya.

‘Dia terlihat berbeda jika sedang tidur. Wajahnya begitu terlihat bahagia. Ya Tuhan, kenapa Engkau begitu menyiksanya dengan penyakit itu? Apa ia bisa bertahan lama? Ya Tuhan, biarkanlah dia terus menghirup udara dalam jangka waktu yang lama’ ucap Hyun Hyo dalam hatinya. Perlahan yeoja itu mulai mengecup lembut dahi suaminya. Ia tersenyum sekilas dan mulai ikut merebahkan tubuhnya  tepat disamping Yesung.

Pagi yang baru telah menyambut. Suara cicit burung sudah terdengar dengan nyaring dipagiyang cukup cerah ini. Yeoja bersurai kecoklatan yang kini bermarga Kim itu sudah terlihat sibuk didapur untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Namun, entah apa yang mendorong yeoja itu untuk meninggalkan sejenak pekerjaannya dan segera pergi kekamarnya.

Hyun Hyo langsung terbelalak saat melihat Yesung yang terus mengerang kesakitan dengan memegangi dadanya. Dengan cepat yeoja itu berlari untuk menghampiri namja itu.
“Oppa, waeyo?” tanya Hyun Hyo dengan panik pastinya. Yesung hanya menggeleng dan tak ingin membuat yeoja yang dicintainya itu khawatir.
“Jangan bohong padaku, Oppa. Kita ke Rumah Sakit, eoh”
“Aniya. Ini masih pagi. Aku tidak mau menjadi masalah untukmu dihari yang masih pagi seperti ini”
“Kapan kau menjadi sebuah masalah untukku selama lebih dari 3 tahun ini?” Yesung terdiam dan ia memang tahu bagaimana selama ini yeoja itu telah merawatnya. Namja itu begitu terkejut saat menyadari Hyun Hyo tengah mendudukkannya dikursi roda dan segera membawanya ke Rumah Sakit tempatnya bekerja.

Rumah Sakit. Sebuah tempat yang tak pernah sepi dengan aktifitas manusia didalamnya. Banyak sekali orang-orang yang berlalu lalang disana. Tak lupa berbagai macam bau obat-obatan telah menjadi sebuah parfum abadi ditempat yang didominasi warna putih itu.

Seorang dokter muda nan tampan terlihat begitu sibuk pagi itu. Dan ia baru saja terlihat keluar dari salah satu ruangan pasiennya. Entah apa yang mendorongnya untuk pergi ke lobby Rumah Sakit besar itu. Kedua matanya menelisik keseluruh penjuru lobby itu hingga akhirnya kedua mata indahnya tertarik untuk menatap keluar Rumah Sakit. Sebuah mobil AUDI berwarna hitam dengan plat nomor yang sudah ia hafal, terlihat berhenti tepat didepan pintu masuk Rumah Sakit itu. Ia sedikit terkejut saat dari dalam mobil itu turunlah Hyun Hyo yang tergesa-gesa meminta para suster yang berada tak jauh dari pintu masuk untuk membawa masuk Yesung.

“Hyun-ie, ada apa dengan Yesung hyung?” tanya Donghae saat ia berhasil memperpendek jaraknya dengan Hyun Hyo.
“Dia tadi sesak napas. Aku takut terjadi apa-apa dengannya” jawab Hyun Hyo dengan cepat. Mereka lantas membawa namja bermarga Kim itu ke salah satu ruangan yang ada di Rumah Sakit itu.

Cukup lama yeoja berparas cantik itu menunggu keluarnya Donghae dari ruangan Yesung. Ia hanya terus terdiam dengan memainkan jari-jari kecil miliknya. Berkali-kali ia terus menundukkan kepalanya dan memanjatkan do’a-do’a agar tak terjadi apa-apa pada namja yang begitu ia cintai itu.

“Hyun-ie” seketika Hyun Hyo langsung berdiri ketika mendengar suara Donghae yang memanggil namanya.
“Eottokhe?”
“Paru-parunya sudah mulai diserang oleh penyakit itu. Itu akan membuatnya akan kesulitan bernapas. Dan aku sudah memasangkan alat bantu pernapasan untuk Yesung hyung” jelas Donghae.

Donghae ikut terdiam ketika yeoja yang berada tepat didepannya itu juga ikut terdiam. Ia perlahan mulai mengangkat satu tangannya dan meletakkannya pada bahu kanan Hyun Hyo.
“Yakinlah bahwa suamimu adalah orang yang kuat. Dia buktinya bisa bertahan selama bertahun-tahun ini dengan melawan penyakit yang bisa dibilang memiliki perkembangan yang sangat pesat itu.” Hyun Hyo mengangguk sekilas.

Yeoja mana yang tidak bersedih bahkan meneteskan air matanya ketika melihat namja yang ia cintai kini tergeletak lemah tak berdaya di bed Rumah Sakit. Sama halnya dengan Hyun Hyo. Ia sedari tadi terus terdiam dengan sesekali terlihat tetesan demi tetesan air mata yang menghujam kedua pipi chubby miliknya.

Melihat seorang Kim Yesung yang kini tengah tergeletak dengan alat bantu pernapasan yang dipasang Donghae tadi telah membuat Hyun Hyo juga merasa sesak napas dibuatnya. Berkali-kali air matanya jatuh secara perlahan melewati kedua pipinya. Dengan langkah yang sedikit gontai, yeoja cantik itu mulai berjalan mendekati Yesung.

Tangan mungil Hyun Hyo perlahan mulai bergerak untuk meraih tangan Yesung yang sama mungilnya dengan tangannya. Yeoja itu berharap, namja yang masih memejamkan matanya itu dapat merasakan kehangatan yang ia salurkan melalui tangannya saat ini.

Matahari semakin terik. Mungkin kini matahari sudah berada tepat diatas kepala setiap orang. Memang pagi sudah berganti dengan siang. Jam dinding telah menunjukkan pukul 12 siang. Bagi setiap orang atau bahkan semua orang, mungkin ini sudah waktunya untuk istirahat makan siang. Namun tidak bagi Hyun Hyo. Ia masih setia berada disamping Yesung dengan masih menggenggam tangan Yesung tanpa ada perubahan sejak pagi tadi. Jangankan makan siang, ia bahkan belum mengisi perutnya dengan apapun sejak tadi pagi. Melihat Yesung yang terbaring tak berdaya sudah membuat Hyun Hyo tak ingin melirik makanan sedikitpun.

“Hyun-ie” Hyun Hyo segera mendongak dan mengalihkan pandangannya kearah pintu ruangan itu yang terbuka dan menampilkan sosok namja yang sudah lama sekali ia kenal. Ya. Lee Donghae.
“Pulanglah. Aku akan menjaga Yesung hyung disini” ucap namja yang tak kalah tampan dari Yesung itu.
“Aniya, Oppa. Aku masih ingin disini” balas Hyun Hyo.

Hyun Hyo sedikit tersentak saat merasakan tangan Donghae menepuk kedua bahunya dari belakang. Dengan perlahan Donghae membalikkan tubuh yeoja yang mungkin masih mengisi hatinya itu.
“Aku tau kau lelah. Jika kau sampai jatuh sakit, Yesung hyung pasti akan khawatir padamu. Pulanglah. Nanti kau boleh kemari lagi setelah kau mengistirahatkan tubuhmu” akhirnya pun yeoja cantik itu mengangguk. Ia lantas meraih mantelnya dan kunci mobilnya serta segera keluar darisana.

~To Be Continue~