Kamis, 10 Desember 2015

FF | L. O. V. E Part 6

AUTOR                      : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST                          : CHO KYUHYUN               SHIN HYUN HYO
                                      SHIM CHANGMIN                        OTHERS~
GENRE                      : ROMANCE
LENGHT                    : CHAPTERED
RATING                     : PG-15
 
 
 



 
Merasa muak dengan semua beban pikiran yang sedari tadi hanya satu tema diotaknya, Hyun Hyo akhirnya memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu dan berniat untuk berdiam diri dikamarnya. Namun tanpa kesengajaan, tubuhnya yang baru saja berbalik malah bertabrakan dengan Kyuhyun yang sudah berada dibelakangnya. Secara otomatis Kyuhyun langsung mendekap Hyun Hyo yang bersandar didada bidangnya.

5 detik....

10 detik....

15 detik....

20 detik.....


~Happy Reading~

 
Entah apa yang dirasakan oleh Kyuhyun saat ini. Jantungnya terasa berdetak dengan cepat ketika melihat wajah Hyun Hyo sedekat ini. Tak jauh berbeda dari Kyuhyun, Hyun Hyo pun juga merasakan hal serupa. Hyun Hyo seakan takut bahwa Kyuhyun akan mendengar detakan jantungnya yang terasa begitu kuat.
“Hati-hati” ucap Kyuhyun. Ia pun segera memberikan jarak diantara tubuhnya dari tubuh Hyun Hyo. Sedangkan Hyun Hyo hanya mengangguk pelan seraya menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

“Oppa, bolehkah aku bertanya sesuatu?” ucap Hyun Hyo.
“Bertanya apa? Soal semalam?” Hyun Hyo mengangguk.
“Kau tidak perlu tahu kejadian semalam. Itu tidak ada urusannya denganmu” ucap Kyuhyun dengan pandangannya yang lurus kedepan.
“Tapi, Oppa.......”
“Sudahlah. Jangan bantah aku. Untuk kali ini saja” Hyun Hyo akhirnya mengangguk.

Hyun Hyo masih nampak tak bergeming dibelakang Kyuhyun yang saat ini berdiri tepat didepannya. Kedua mata cantik Hyun Hyo terlihat menyipit ketika melihat bekas luka dilengan kanan Kyuhyun.
‘Sebenarnya apa yang terjadi? Aku benar-benar penasaran. Apa dia memiliki seorang musuh atau bagaiman?’ pikir Hyun Hyo.

Merasa takut mengganggu Kyuhyun, Hyun Hyo akhirnya memutuskan untuk berlalu kekamarnya. Berharap dapat menenangkan pikirannya, ia pun mulai menyalakan sebuah PSP miliknya. Baru sekitar 15 menit ia bermain, Kyuhyun tiba-tiba saja datang dan merebut paksa PSP itu dari tangan mungil Hyun Hyo.

“YA! Kalau kau ada masalah, jangan seperti ini” ucap Hyun Hyo dengan segera berdiri mencoba untuk merebut PSP miliknya dari tangan Kyuhyun.
“Kembalikan PSP milikku, Oppa”
“Kembalikan, Oppa”
“Kembalikan. Jika tidak................”
“Ayo kita pergi” Hyun Hyo menghentikan ucapannya sesaat setelah mendengar 3 kata yang baru saja keluar dari mulut Kyuhyun.

“Pergi? Kau serius mengajakku pergi?” Kyuhyun mengangguk.
“Pergi kemana?” tanya Hyun Hyo.
“Kemana saja. Asal itu bisa membuatku bisa sedikit melupakan semua permasalahanku” jawab Kyuhyun.
“Aku tahu kau tidak akan menolak ajakanku. Maka dari itu, sekarang berdandanlah yang cantik. Aku menunggumu diruang tengah” Hyun Hyo mengangguk pelan.

Sudah sekitar 15 menit lamanya Kyuhyun duduk disofa ruang tengah apartemennya karena menunggu Hyun Hyo yang mungkin masih memoles wajahnya. Hingga akhirnya kedua mata Kyuhyun begitu takjub melihat sosok gadis remaja yang tinggal bersamanya itu kini bahkan terlihat sudah seperti gadis dewasa. Dengan sebuah mantel berwarna biru yang melekat dengan pas ditubuhnya, membuat Hyun Hyo benar-benar bisa menyihir kedua mata Kyuhyun. Meski dandanannya begitu sederhana, namun bagi Kyuhyun itu bahkan sudah luar biasa.

“Waeyo? Aku terlihat aneh atau bagaimana?” Kyuhyun menggeleng.
“Kau cantik, Hyun-ie” Hyun Hyo tersenyum sekilas.
“Siap untuk pergi?”
“Nde. Tapi apakah kondisimu sudah lebih baik?” Kyuhyun mengangguk.
“Jangan khawatir soal itu” Hyun Hyo mengangguk pelan.
Dengan yakin, Hyun Hyo akhirnya menerima ajakan Kyuhyun dengan meraih tangan Kyuhyun yang sudah menanti genggaman hangatnya.

Kyuhyun sebenarnya memanglah bukan sosok namja yang begitu romantis. Pekerjaannya sebagai seorang pengawal dari Keluarga Shin, membuatnya tak sempat untuk mengubah dirinya agar menjadi seseorang yang menyenangkan bagi seorang yeoja. Dan semua itu kini terbukti. Sempat berpikir Kyuhyun akan membawanya ke tempat yang sangat indah, Hyun Hyo sedikit merasa kecewa saat Kyuhyun hanya mengajaknya ke Sungai Han.

Sebenarnya Hyun Hyo juga sadar betul sikap tak romantis yang dimiliki oleh Kyuhyun. Tak ingin membuat namja itu kecewa, gadis remaja itu akhirnya berusaha untuk tetap tersenyum agar tak menyakiti perasaan Kyuhyun. Meski sudah cukup sering ke Sungai Han, Hyun Hyo sebenarnya juga tak pernah bosan pergi kesana apalagi jika malam telah tiba. Berbagai warna lampu yang menyorot langsung ke air mancur membuat air disana serasa menjadi berubah warna dan membuat siapa saja tenang saat mendengar suara gemericik air yang ada disana.

Dengan masih mempertahankan senyumannya, Hyun Hyo pun perlahan mulai memejamkan kedua matanya dan merentangkan kedua tangannya. Ia lantas membiarkan hembusan udara dingin kini menerpa tubuhnya. Hingga akhirnya senyuman manis Hyun Hyo sedikit pudar ketika merasakan sepasang lengan mulai melingkar diperutnya. Dengan cepat ia pun membuka matanya dan melihat lengan itu adalah milik siapa lagi jika bukan Kyuhyun.

Dengan sedikit ragu, Hyun Hyo mulai menurunkan kedua tangannya dan mencoba untuk menyingkirkan lengan Kyuhyun dari tubuhnya.
“Kumohon, biarkan seperti ini untuk sejenak. Sudah lama aku tidak merasakan sebuah kehangatan” Hyun Hyo hanya terdiam dan kini kedua tangannya justru menggenggam erat tangan Kyuhyun mencoba untuk menyalurkan kehangatan yang ia miliki untuk namja itu.

Merasakan badan Hyun Hyo yang perlahan mulai menjadi dingin, Kyuhyun pun segera merapatkan tubuhnya ke badan mungil Hyun Hyo. Hyun Hyo yang memang memiliki selisih tinggi badan 18 centi dari Kyuhyun pantas saja jika yeoja mungil itu merasakan sesuatu yang menurutnya sangat nyaman. Gadis remaja itu hanya terdiam dan memejamkan kedua matanya seraya menikmati kehangatan yang telah diberikan oleh Kyuhyun.

Hari semakin larut. Sebuah benda berwarna hitam yang melingkar ditangan Kyuhyun telah menunjukkan pukul setengah 10 malam. Gadis remaja yang sedari tadi berada didekatnya itu kedua matanya sudah nampak setengah terbuka. Merasa kasihan, Kyuhyun pun mengajaknya untuk kembali ke apartemen miliknya.

Meski tak sampai 30 menit untuk sampai di apartemen milik Kyuhyun, Hyun Hyo sudah terlihat tertidur cukup pulas di kursi yang berada tepat disamping kanan Kyuhyun. Kyuhyun hanya tersenyum seraya menatap wajah damai nan polos yang kini tengah ditunjukkan oleh gadis cantik itu. Dengan perlahan, ia pun segera membawa gadis itu menuju kekamar pribadinya.

Entah mengapa wajah polos nan damai yang ditunjukkan oleh Hyun Hyo malam ini dapat menyihir Kyuhyun. Namja itu sedari tadi hanya terus terdiam seraya tersenyum begitu melihat wajah Hyun Hyo. Perlahan ia mulai mendekatkan wajahnya pada wajah gadis remaja yang cantik itu. Tanpa sadar, sebuah kecupan kedua diantara mereka pun telah terjadi. Bahkan kali ini lebih manis dari sebelumnya. Entah setan apa yang kini merasuki diri namja 28 tahun itu sehingga ia kembali menempelkan bibirnya pada bibir gadis yang kini telah tertidur itu.

Cahaya matahari yang baru telah hadir menandakan hari baru kini telah tiba didunia yang penuh cinta ini. Kilauan sinar yang tak begitu cerah kini terlihat menerobos masuk begitu saja kebilik pribadi milik gadis remaja berusia 16 tahun yang terlihat masih memeluk erat guling kesayangannya.

“YA! Kau mau bangun jam berapa, huh? Ayo bangun, gadis pemalas” omel Kyuhyun dengan menarik paksa guling yang tengah dipeluk erat oleh Hyun Hyo.
“Memangnya sudah jam berapa” tanya Hyun Hyo dengan merenggangkan otot-otot tubuhnya.
“Lihat sendiri”
Dengan cepat Hyun Hyo meloncat dari tempat tidurnya saat sebuah jam kecil diperlihatkan Kyuhyun pada gadis kecil itu yang telah menunjukkan pukul 07.15. Kyuhyun hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat gadis remaja itu cukup panik.

Kurang dari 15 menit, Hyun Hyo sudah terlihat berlari dari kamarnya dengan menenteng tas ransel miliknya. Seakan tak melihat keberadaan Kyuhyun, gadis itu masih terus berlari menuju ke pintu utama apartemen mewah itu.
“YA! Makan dulu” Hyun Hyo lantas menghentikan langkahnya.
“Tidak sempat”
“Kau mau berangkat dengan siapa, huh?”

Mendengar teriakan dari Kyuhyun, Hyun Hyo langsung menghentikan langkahnya dan berpikir sejenak. Akhirnya ia kembali menoleh kebelakang dan tersenyum pada Kyuhyun.
“Oppa, antarkan aku sebentar ke sekolah” bujuk Hyun Hyo.
“Makan dulu. Aku tidak mau appamu mengira bahwa aku tidak memberi makan putri tunggalnya” balas Kyuhyun.
“Tapi ini sudah semakin siang”
Kyuhyun terlihat menghela napasnya panjang. Ia pun segera berdiri dengan membawa 2 lembar roti dan diserahkannya pada Hyun Hyo.
“Ayo berangkat. Kau banyak bicara” ucap Kyuhyun dengan menarik paksa lengan kanan Hyun Hyo.

Sesampainya disekolah, Hyun Hyo langsung saja berlari meninggalkan Kyuhyun yang termenung dimobilnya tanpa berucap kata apapun. Kyuhyun hanya bisa terdiam melihat kelakuan gadis remaja yang masih labil itu. Dengan helaan napasnya, ia pun segera menginjak pedal mobilnya dan kembali ke apartemennya.

“Daebak! Seorang Shin Hyun Hyo baru tiba disekolah” ucap Hyun Rin yang berada diambang pintu kelas mereka.
“Aku kesiangan. Kau biasanya juga seperti itu ‘kan?” balas Hyun Hyo dengan melenggang masuk begitu saja dan meletakkan tas ranselnya.
“Baiklah aku memang juga seperti itu. Tapi apakah kau tidak berpikir bahwa ada yang tertinggal?” Hyun Hyo terdiam sejenak.
“Tertinggal? Sepertinya tidak ada”

“Kau kurang teliti, Nona Shin. Sekarang kutanya padamu. Dimana kacamatamu?” Hyun Hyo langsung saja meraba wajahnya dan baru sadar bahwa mata ketiga dan keempatnya tertinggal dimeja kamarnya.
“Sekarang bagaimana kau bisa melihat tulisan didepan, huh?” tanya Hyun Rin.
“Mudah saja. Aku ‘kan bisa mencontohmu”
“Iya kalau aku mau”
“Kurang ajar kau”

Sebuah alat bantu melihat Hyun Hyo memang benar telah tertinggal dimeja yang berada dikamarnya. Itu terbukti saat Kyuhyun melihat kacamata itu masih bersemayam dimeja tersebut.
“Dasar ceroboh. Kalau seperti ini, bagaimana dia bisa mencatat apa yang dicatatkan gurunya” gumam Kyuhyun.

“Kau disini ternyata” Kyuhyun menoleh dan mendapati Changmin yang bersandar pada salah satu sisi pintu kamar Hyun Hyo.
“Bisakah kau mengetuk pintu dulu atau mungkin menekan bel apartemenku dulu?” Changmin tersenyum.
“Baik. Maafkan aku. Ada yang ingin kubicarakan padamu” Kyuhyun yang semula memegang kacamata milik Hyun Hyo lantas mengembalikan ditempat asalnya.

“Apa yang ingin kau bicarakan?” tanya Kyuhyun sesaat setelah dua namja tampan itu duduk disofa yang berada diruang tamu apartemen Kyuhyun.
“Mengenai masalahmu. Sampai kapan kau menyembunyikannya dari Hyun Hyo?” Kyuhyun terdiam sejenak.
“Entahlah. Tapi Hyun Hyo sepertinya tidak perlu tahu dulu mengenai ini. Aku takut orang gila itu akan menyakiti Hyun Hyo” balas Kyuhyun.

“Tunggu. Kau khawatir pada Hyun Hyo? Jangan bilang kau menyukainya, Kyu” Kyuhyun langsung saja menoleh dan menatap wajah Changmin yang menunjukkan ekspresi penasaran.
“Aniya. Aku hanya tidak mau dia terluka karena ini masalah pribadiku. Lagipula kau mau kalau aku dipecat secara tidak terhormat oleh Tuan Choi karena aku telah melukai putri tunggalnya itu, huh?” Changmin tersenyum sekilas.
“Iya. Aku mengerti jalur pembicaraanmu”

Kyuhyun dan Changmin memang tengah menyembunyikan sesuatu yang penting dari Hyun Hyo. Kyuhyun sebenarnya memiliki seorang musuh besar bernama Kim Tae Won. Tae Won dahulu juga salah satu dari asisten Tuan Choi. Namun ia dipecat setelah Kyuhyun masuk dalam dunia Tuan Choi untuk menggantikannya. Bukan tanpa alasan, Tae Won dipecat karena tertangkap basah akan mencuri harta milik Tuan Choi. Dan yang mengetahui hal itu adalah Kyuhyun sehingga itu menyebabkan ia menjadi dendam dengan namja tampan itu.

Sedangkan disekolah, Hyun Hyo kini terlihat hanya duduk manis ditempat duduknya meski ini sudah jam istirahat. Ia hanya terus terdiam dengan menyangga wajah cantiknya seraya melihat teman-temannya yang sedang menikmati makanan dan minuman mereka masing-masing. Hingga akhirnya Hyun Rin yang baru kembali dari kantin sekolah, mulai menghampiri dirinya.

“Kau tidak membawa uang atau bagaimana?” tanyanya dengan duduk tak jauh dari Hyun Hyo.
“Aku hanya sedang malas ke kantin” jawab Hyun Hyo.
“Apa yang kau pikirkan, huh? Seperti sedang memikir urusan negara saja. Jangan berpikir terlalu berat. Nanti kalau badanmu kurus, bisa-bisa Kyuhyun oppa dimarahi oleh appamu” ucap Hyun Rin dengan diselingi tawa.
“Kau itu menasehatiku atau malah mengejekku, huh?” Hyun Rin hanya tersenyum.

Waktu memang berjalan begitu cepat. Tak terasa sudah jam 9 malam dan gadis bermarga Shin itu kini terlihat tengah menunggu Kyuhyun ditempat yang biasa ia gunakan untuk menunggu kedatangan namja itu. Bukan mobil Kyuhyun yang datang, kembali mobil Changmin yang datang menghampiri Hyun Hyo. Seketika gadis itu langsung berdiri dari tempat duduknya.

“Kenapa kau yang menjemputku? Apakah terjadi sesuatu lagi dengan Kyuhyun oppa? Dimana dia sekarang?” Changmin hanya menghela napasnya.
“Dia diapartemen. Luka dilengannya membuatnya belum kuat untuk menyetir. Jadi aku yang menjemputmu. Ini sudah malam tapi kau masih saja cerewet seperti ini masih siang” balas Changmin.
“Memangnya tidak boleh jika aku cerewet dimalam hari?”
“Terserah kau saja. Sekarang kau mau pulang atau tidak?” Hyun Hyo langsung saja memasuki mobil berwarna silver itu.

Hanya sekitar 15 menit, mobil berwarna silver milik Changmin pun telah tiba didepan apartemen mewah milik Kyuhyun. Dengan menenteng tas ranselnya, Hyun Hyo segera saja masuk kesana dan meninggalkan Changmin dibelakangnya. Yang ditinggalpun hanya mampu menghela napasnya panjang.

“Aku pulang”
Kyuhyun yang terduduk disofa ruang tengah langsung menoleh saat mendengar suara nyaring yang begitu ia kenal.
“Kau belum tidur, Oppa?” Kyuhyun menghela napasnya.
“Apa sekarang aku sedang terlihat sedang tertidur?” tanya balik Kyuhyun.
“Aniya” Kyuhyun hanya mengangguk.

“Masuklah kekamarmu. Ganti bajumu, bersihkan badanmu, makanlah jika kau masih lapar setelah itu beristirahatlah” ucap Kyuhyun.
“Baiklah, Eomma” Kyuhyun segera menoleh dan menatap Hyun Hyo tajam. Sebelum namja itu memakannya, Hyun Hyo langsung saja berlari menuju kekamarnya yang berada dilantai atas.

 
~To Be Continue~