Minggu, 18 Oktober 2015

FF | L. O. V. E Part 5

AUTOR                      : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST                          : CHO KYUHYUN               SHIN HYUN HYO
                                      SHIM CHANGMIN                        OTHERS~
GENRE                      : ROMANCE
LENGHT                    : CHAPTERED
RATING                     : PG-15
 
 

 


 
Hyun Hyo memutar tubuhnya dan menghela napasnya berat seraya menatap Hyun Rin yang meletakkan tasnya pada bangkunya.
“Bukan aku yang berangkat pagi. Tapi kau yang terlalu siang” Hyun Rin hanya tersenyum dari tempat duduknya.
“Kenapa kau berangkat siang, huh?” tanya Hyun Hyo dengan ikut duduk tak jauh dari gadis berkulit sedikit kecoklatan itu.
“Memangnya kenapa? Eommaku saja tidak menegurku” Hyun Hyo hanya terdiam dan ingin sekali rasanya ia menjambak gigi Hyun Rin yang sekarang sedang tersenyum tanpa dosa didepannya.
 
 
~Happy Reading~
 
 
Cuaca sudah semakin dingin dan suara hewan-hewan malam mulai bisa terdengar jelas ditelinga. Dan itu menandakan bahwa malam memang sudah tiba. Hari ini, Hyun Hyo dan teman-temannya memang akan pulang sekolah pada malam hari. Bukanlah hal yang tabu memang. Karena di Korea sendiri siswa yang sudah bersekolah pada tingkat menengah atas akan pulang hingga larut malam bahkan terkadang ada yang sampai tengah malam.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 09.45 malam. Dan Hyun Hyo masih terlihat duduk didepan sekolahnya dengan wajah sedikit muram karena menunggu Kyuhyun yang tidak segera datang. Hingga akhirnya mobil Audi berwarna hitam yang sangat ia kenal perlahan mulai mendekatinya.

“Ayo pulang” Hyun Hyo masih tak bergeming.
“Shin Hyun Hyo, ayo pulang. Cuaca sudah dingin” bujuk Kyuhyun dari dalam mobilnya. Lagi-lagi Hyun Hyo masih tak bergeming.
“Kau tidak mau pulang? Ya sudah”

“YA! Kau mau membiarkanku mati membeku disini?” sahut Hyun Hyo saat Kyuhyun dengan pelan menginjak pedal mobilnya.
“Kau sendiri tak menyahut saat ku ajak pulang” Hyun Hyo tak berbicara apapun dan langsung masuk ke mobil namja itu.
“Waeyo?”
“Kau lama sekali. Kau tidak lihat sekolah sudah sepi? Ini sudah malam dan bagaimana kalau ada orang yang menggodaku?” omel Hyun Hyo dengan pandangannya yang lurus kedepan.

“Menggodamu?” Hyun Hyo menganguk.
“Kalau yang menggodamu itu aku bagaimana?” Hyun Hyo melirikkan matanya tajam kesisi kirinya.
“Bahkan aku ragu kau bisa menggoda seorang yeoja” sahut Hyun Hyo.

Kedua mata Hyun Hyo sedikit terbelalak saat Kyuhyun tiba-tiba saja menginjak rem mobilnya secara mendadak. Sekali lagi ia kembali melirikkan pandangannya yang tajam pada namja yang 12 tahun lebih tua darinya itu.
“Oppa, jangan cari masalah denganku” ucap Hyun Hyo.
“Cari masalah? Kau yang cari masalah. Kau meragukanku sebagai seorang namja, huh?” Hyun Hyo sedikit memundurkan wajahnya saat wajah Kyuhyun terus mendekat kearahnya.

Keheningan pun sempat terjadi disana. Keempat mata indah yang ada dimobil mewah itu terlihat saling melempar pandangan yang serius. Bahkan dada mereka nampak naik turun entah mengapa. Sejenak sang yeoja terlihat memejamkan matanya sejenak seraya menghela napasnya panjang.

“Jauhkan wajahmu. Tidak sopan. Kau mau dipecat appa, huh?” ucap Hyun Hyo dengan mendorong wajah Kyuhyun untuk menjauh dari wajahnya.
“Lupakan apa yang baru saja terjadi” ucap Kyuhyun yang langsung memacu kencang mobilnya.

Sesampainya di apartement milik Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja berlari menuju kekamarnya. Dengan kasar ia melemparkan tasnya ke sembarang tempat dan langsung merebahkan tubuhnya yang terasa sangat penat.
‘Ya Tuhan. Apa lagi ini? Kenapa jadi seperti ini?’ pikir Hyun Hyo dengan memejamkan kedua matanya.

Ditempat yang tak jauh dari kamar Hyun Hyo lebih tepatnya diruangan yang berada disamping kamar Hyun Hyo yaitu kamar milik Kyuhyun, namja 28 tahun itu kini juga terlihat hampir serupa dengan Hyun Hyo. Ia juga terlihat merebahkan tubuhnya dengan memejamkan kedua matanya.
‘Ada apa denganku?’ tiga kata itu sedari tadi terus bernaung dikepalanya seakan tak mau menjauh sedikitpun darinya.

Matahari yang baru telah tiba. Sebuah pancaran sinar yang cukup terang sudah nampak memancarkan cahayanya cukup terang dari sisi timur bumi. Kini cahaya itu terlihat menerobos masuk begitu saja kekamar seorang yeoja yang bisa diketahui adalah kamar Hyun Hyo. Gadis itupun lantas terbangun dari tidurnya dan langsung menatap jam kecil yang berada didekatnya. Dilihatnya sudah pukul 6 pagi.

Seusai membersihkan dirinya dan menata penampilannya, ia pun segera berlalu menuju kearah ruang makan apartemen Kyuhyun. Dilihatnya sudah ada sang pemilik apartemen sudah menunggunya dimeja makan. Dengan menghela napasnya berat terlebih dahulu, ia akhirnya memutuskan untuk menyusul Kyuhyun dan duduk tak jauh dari tempat duduk namja tampan itu.

“Kenapa dengan wajahmu itu?” tanya Kyuhyun sesaat setelah Hyun Hyo meletakkan pantatnya dikursi yang berada didekat dirinya.
“Gwenchana” jawab Hyun Hyo singkat dengan melahap sepotong roti yang ada didepannya.
Sedangkan Kyuhyun hanya terdiam seraya masih menatap gadis 16 tahun itu. Ia lantas menghela napasnya panjang dengan masih melirik kearah Hyun Hyo.

Sekolah. Sebuah tempat dimana para anak manusia tengah dengan serius mencari ilmu untuk masa depan mereka kelak. Sebuah tempat yang dipenuhi dengan berbagai angka dan juga huruf. Sebuah sekolah memang bukan hanya menjadi sarana seseorang untuk mencari ilmu. Namun juga dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah teman dan juga mengenal banyak sekali orang.

Dan gadis bernama lengkap Shin Hyun Hyo ini tengah memanfaatkan sekolahnya sebagai sarana hiburan dimana ia sudah penat terus bertengkar dan mengalami hal-hal aneh saat bersama Kyuhyun diapartemennya. Saat berada disekolah, semua beban pikirannya serasa sedikit lebih ringan dibandingkan saat ia berada diapartement milik salah satu anak buah ayahnya itu.

“Hyun-ie” Hyun Hyo sedikit terjingkat saat Hyun Rin tiba-tiba saja muncul dibelakangnya dan menepuk bahu kanannya.
“Ada apa denganmu? Kau sedang bertengkar dengan namja bernama Cho Kyuhyun itu?” tanya Hyun Rin.
“Sebenarnya tidak tapi aku hanya merasakan hal aneh saja pada diriku akhir-akhir ini” jawab Hyun Hyo dengan masih melangkahkan kakinya menuju ke kelas mereka.

Langkah Hyun Rin terhenti sejenak sesaat setelah mendengar jawaban dari salah satu teman baiknya itu. Ia memiringkan kepalanya 45 derajat seraya menatap punggung Hyun Hyo yang berjalan didepannya.
‘Aneh? Apa dia baru sadar kalau dia itu aneh?’ Hyun Rin tersenyum sekilas.
‘Atau jangan-jangan.............’ tambahnya.
“Hyun Hyo, tunggu aku” teriak Hyun Rin dengan berlari menyusul Hyun Hyo yang mulai berjarak jauh darinya.

Sesampainya dikelas, sebuah kacamata yang selalu menjadi temannya dalam pembelajaran telah dipasang oleh gadis itu dikedua mata cantiknya. Hyun Hyo. Gadis remaja itu memang terlihat lebih cantik ketika sebuah kacamata berframe hitam telah melekat dikedua mata indahnya.

“Hyun-ie” Hyun Hyo menoleh.
“Kau tega sekali meninggalkanku didekat gerbang” ucap Hyun Rin sesaat setelah tiba dikelas.
“Salah siapa kau malah termenung disana” balas Hyun Hyo.
“Sudahlah. Lupakan”

Sesaat setelah Hyun Rin meletakkan tasnya dibangku miliknya, ia lantas duduk disalah satu bangku murid disana yang berada tepat didepan Hyun Hyo. Ia pun melemparkan sebuah tatapan penasaran pada gadis yang berjarak hanya beberapa centi dengannya itu.
“Hyun-ie, aku mulai memikirkan sesuatu yang mungkin selama ini belum pernah kau pikirkan sebelumnya” Hyun Hyo mendongak dan membalas tatapan Hyun Rin.
“Sesuatu apa?”

“Apa kau menyukai Kyuhyun oppa?”
Dengan cepat Hyun Hyo langsung membungkam bibir tipis milik Hyun Rin berharap orang-orang disana tak mendengar apa yang dikatakan oleh gadis berkulit kecoklatan itu.
“Kalau mau bicara itu lihat situasi dulu, Rin-ah. Kau mau mempermalukanku, huh?” Hyun Rin lantas menarik paksa tangan Hyun Hyo dari bibirnya.

“Geurrae. Mian. Tapi apakah yang kukatakan tadi itu benar?” tanya Hyun Rin.
“Kau pikir aku ini gadis apa, huh? Mana mungkin seorang gadis remaja menyukai anhjussi tua seperti Kyuhyun oppa? Yang benar saja” balas Hyun Hyo dengan kembali memfokuskan dirinya pada sebuah buku yang sedari tadi ada didepannya.
“Tapi dia tampan, kan?” Hyun Hyo terdiam sejenak dan mulai berpikir bahwa apa yang dikatakan oleh Hyun Rin memang ada benarnya.

“Sudahlah. Jangan membicarakan itu terus. Aku bosan mendengarnya. Apa tidak ada topik lain?” balas Hyun Hyo dengan nada ketus.
“Aniya. Aku masih ingin menyelesaikan masalah ini denganmu” ucap Hyun Rin dengan melemparkan senyumannya pada Hyun Hyo.
“Ya! Hyun Rin, dengarkan aku. Jika kau masih membicarakan ini, akan kulucuti kau disini” Hyun Rin lantas membelalakkan matanya. Tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung saja pergi dari hadapan Hyun Hyo.

Hembusan angin yang semakin lama semakin dingin sudah mulai terasa. Ini menandakan bahwa suasana malam telah tiba. Sudah terbiasa memang bagi Hyun Hyo dalam menghadapi dinginnya cuaca dimalam hari disaat ia masih berada disekolah. Ia sedikit merasa beruntung karena hari ini ia pulang dijam yang sedikit lebih awal dari biasanya yaitu pukul 8 malam. Ia kini terlihat sudah menunggu kedatangan Kyuhyun ditempat biasa yang ia gunakan untuk menunggu namja itu.

Kedua mata Hyun Hyo sedikit menyipit saat menyadari bukan mobil Kyuhyun yang kini berada didepannya. Ia pun berdiri dari tempat duduknya sesaat setelah sang pemilik mobil turun dari kendaraannya.
“Changmin oppa? Mana Kyuhyun oppa? Apa dia ada urusan sehingga memintamu untuk menjemputku? Atau.....”
“Sudah jangan banyak bicara. Cepat pulang. Kyuhyun memang sedang ada urusan penting” balas Changmin dengan menarik lengan kanan Hyun Hyo.

Perasaan aneh dan tak tenang langsung dirasakan oleh gadis remaja itu. Tak biasanya Kyuhyun seperti ini. Apabila ia tak bisa menjemputnya, ia biasanya akan menghubunginya terlebih dahulu. Tapi kali ini tak ada sebuah panggilan atau satu pesanpun yang masuk ke ponsel Hyun Hyo atas nama Kyuhyun. Selain itu Changmin juga terlihat memiliki ekspresi wajah yang panik seakan-akan ada sesuatu yang ia dan Kyuhyun sembunyikan.

“Tetaplah di apartemen. Jangan pergi kemana-mana, Hyun-ie” ucap Changmin setelah mereka tiba di apartemen milik Kyuhyun.
“Geurrae. Tapi ada apa ini? Mana Kyuhyun oppa?” tanya Hyun Hyo.
“Sudah kubilang dia ada urusan penting. Intinya kau jangan melanggar perintahku tadi. Arraseo?” Hyun Hyo mengangguk sekilas.
“Dan jangan lupa kunci semua pintu” Hyun Hyo kembali mengangguk.

Sudah sekitar 3 jam lamanya Hyun Hyo berada di apartemen milik Kyuhyun sendirian sejak Changmin pergi tadi. Hyun Hyo sama sekali tak dapat menutup kedua matanya hanya untuk sekedar beristirahat dan terus memikirkan Kyuhyun. Entah mengapa perasaannya menjadi takut kali ini. Bagaimana tidak? Tak ada kabar apapun dari Kyuhyun. Changmin juga menyuruhnya untuk tidak keluar apartemen dan mengunci semua pintu apartemen. Ia kali ini beranggapan bahwa mungkin telah terjadi sesuatu dengan dua namja tampan tadi. Hyun Hyo terus saja berputar-putar diruang tengah apartemen Kyuhyun seraya berharap bahwa Kyuhyun akan segera pulang denga menekan bel apartemennya. Ia sedari tadi hanya terus memainkan jari-jari kecilnya dan kedua matanya terus menatap kearah pintu.

Sampai akhirnya yang diharapkan Hyun Hyo pun terjadi. Bel apartemen Kyuhyun telah berbunyi. tanpa berpikir panjang, dengan cepat Hyun Hyo segera berlari untuk membuka pintu utama apartemen mewah itu. Kedua mata Hyun Hyo membulat sempurna saat melihat kondisi Kyuhyun yang pulang dengan keadaan tidak baik. Lengan kanannya terlihat terluka dan ada luka lebam diwajahnya ditambah dengan ada darah disalah satu sudut bibirnya.

“Hyun-ie, cepat ambilkan air hangat dan handuk kecil” Hyun Hyo mengangguk dan segera menuruti perintah Changmin.
“Oppa, tapi ada apa ini? Kenapa Kyuhyun oppa jadi seperti ini?” tanya Hyun Hyo sesaat setelah mengambil barang yang diminta Changmin.
“Kau tidak perlu tahu dulu, Hyun-ie. Ini urusan pribadi Kyuhyun” jawab Changmin.

Setelah sekitar 1 setengah jam di apartemen Kyuhyun, akhirnya Changmin pun memutuskan untuk kembali pulang. Sedangkan Hyun Hyo saat ini tengah berdiri mematung memandangi wajah Kyuhyun yang tengah tertidur atau mungkin menurutnya adalah tengah pingsan. Gadis cantik itu akhirnya memutuskan untuk tidur disebuah sofa yang berada dikamar milik Kyuhyun seraya menjaga namja malang itu.

Udara dingin dimalam hari kini telah terasa sedikit lebih hangat. Dan itu menandakan bahwa pagi yang baru telah hadir. Meskipun cahaya matahari tak begitu terang, namun setidaknya cukup untuk mengurangi dinginnya cuaca dimalam hari pada musim dingin tahun ini. Pancaran sinar matahari yang tak sempurna itupun kini telah membuat kedua mata seorang namja tampan yang semula tertidur sangat pulas kini mulai terbuka.

Ya. Kyuhyun. Kedua matanya kini terlihat terbuka secara perlahan. Kedua mata caramelnya pun perlahan mulai mengitari sudut-sudut kamarnya. Ia sedikit terkejut saat melihat Hyun Hyo masih meringkuk kedinginan disofa kamarnya. Dengan tenaganya yang belum terisi kembali, ia pun berusaha untuk menghampiri gadis itu.

“Dasar bodoh” mendengar perkataan Kyuhyun, perlahan Hyun Hyo mulai membuka kedua matanya.
“Oppa, kau sudah sadar? Kau itu kenapa? Apa kau tidak apa-apa? Kau tahu? Aku sangat mengkhawatirkanmu semalam” ucap Hyun Hyo dengan langsung meloncat dari sofa itu.
“Kau memang banyak bicara. Lebih baik sekarang kau lihat jam dinding”
Dengan cepat Hyun Hyo langsung melirik kearah jam dinding yang ada dikamar Kyuhyun.

Seusai menatap jam tersebut, Hyun Hyo hanya tersenyum manis dihadapan Kyuhyun yang memandangnya malas.
“Hanya sehari. Lain kali aku tidak akan seperti ini” ucap Hyun Hyo saat mengetahui bahwa ia sudah terlambat masuk sekolah.
“Terserah kau saja, Hyun-ie” balas Kyuhyun dengan kembali merebahkan tubuhnya.

Sebuah balkon apartemen Kyuhyun memang telah menjadi tempat kegemaran Hyun Hyo untuk sekedar menghirup udara luar dan menenangkan pikirannya. Dengan menyangga kepalanya, ia pun berusaha untuk menghilangkan semua beban yang menempel dipikirannya saat ini terutama mengenai kejadian yang menimpa Kyuhyun semalam.

‘Sebenarnya apa yang terjadi pada Kyuhyun oppa dan Changmin oppa semalam? Apa mereka bertengkar? Tapi kalau mereka bertengkar, Changmin oppa tidak akan mau mengantarkan Kyuhyun oppa pulang. Lagipula aku tidak yakin seorang Shim Changmin akan melukai sahabat baiknya sendiri. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?’ pikirnya dengan terus menatap langit.

Merasa muak dengan semua beban pikiran yang sedari tadi hanya satu tema diotaknya, Hyun Hyo akhirnya memutuskan untuk segera meninggalkan tempat itu dan berniat untuk berdiam diri dikamarnya. Namun tanpa kesengajaan, tubuhnya yang baru saja berbalik malah bertabrakan dengan Kyuhyun yang sudah berada dibelakangnya. Secara otomatis Kyuhyun langsung mendekap Hyun Hyo yang bersandar didada bidangnya.

5 detik....

10 detik....

15 detik....

20 detik.....


~To Be Continue~

Sabtu, 17 Oktober 2015

FF | L. O. V. E Part 4

AUTOR                      : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST                          : CHO KYUHYUN               SHIN HYUN HYO
                                      SHIM CHANGMIN                        OTHERS~
GENRE                      : ROMANCE
LENGHT                    : CHAPTERED
RATING                     : PG-15
 
 

 


 
 
“Sedih? Kenapa harus sedih?” tanya Kyuhyun lagi dengan ikut duduk tepat disamping Hyun Hyo.
“Natal tahun ini aku tidak bisa merayakannya bersama appa. Pasti tidak akan seru” ucap Hyun Hyo dengan menundukkan kepalanya.
“Kalau begitu, aku akan membuat natal tahun ini menjadi seru untukmu. Eotthoke?” Hyun Hyo mulai mengangguk pelan dan tersenyum.
 
~Happy Reading~
 
Hari yang dinanti Hyun Hyo telah tiba. Ya. Natal. Besok adalah hari natal dan dia akan merayakannya tanpa adanya Tuan Shin. Selama ini memang Hyun Hyo hanya bisa merayakan natal setiap tahun hanya bersama ayah dan pamannya yang berada di Amerika. Nyonya Shin telah meninggal sejak gadis itu masih berusia 5 tahun akibat sakit.

Berniat begadang hingga pukul 12 malam, Hyun Hyo justru tertidur di jam 11 malam. Dengan sebuah bantal, guling, dan selimut yang hangat, gadis 16 tahun itu terlihat lelap sekali dalam tidurnya. Bahkan sampai ia tak sadar bahwa ada seseorang yang kini tengah mendekati dirinya.

“Shin Hyun Hyo. Kasihan dia. Natal tahun ini dia harus merayakannya tanpa Tuan Shin dan keluarganya yang lain” gumam Kyuhyun pelan sekali agar tak mengganggu tidur nyenyak anak dari bos besarnya itu. Perlahan ia mulai mengulurkan satu tangannya untuk mengusap lembut surai kecoklatan milik Hyun Hyo.

Dimusim dingin terutama di bulan Desember, cahaya matahari memang nampak tak begitu cerah dibandingkan dengan musim lainnya. Meski begitu, cahaya matahri itu masih berhasil membuat salah satu penduduk dibumi ini terbangun dari tidur nyenyaknya. Hyun Hyo. Gadis manis itu terlihat masih bergeliat di tempat tidurnya dengan menatap tirai kamarnya yang sudah terbuka. Dengan masih mengucek matanya, gadis itupun segera turun dari bednya.

Kedua mata gadis cantik itu sedikit terbelalak saat dilihatnya beberapa tumpuk hadiah natal yang terletak di ruang tengah apartement milik Kyuhyun. Didekatinya tumpukan hadiah itu dan diraihnya sepucuk surat yang terletak diatas salah satu hadiah itu.

Untuk gadis kecilku, Hyun Hyo
Mungkin kau akan merasa ini adalah natal yang paling menyedihkan bagimu. Tapi kau ingat janjiku ‘kan bahwa aku akan membuat natalmu kali ini menjadi menyenangkan meski tanpa adanya keluargamu? Ya. Ini semua dariku. Dari seorang Cho Kyuhyun yang sangat tampan. Hahaha. Kau percaya itu ‘kan?
Oh ya. Jika hadiah ini tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan, aku sangat minta maaf karena aku tidak tahu seleramu. Dan perlu kau tahu bahwa aku memberikan ini semua dengan perasaan rela jadi kau tidak perlu memikirkan untuk mengganti semua ini. Hah baiklah aku tidak bisa berbicara lagi disini. Semoga kau menyukai dengan apa yang kuberikan. Sebelumnya aku sekarang sedang ada urusan dengan Changmin jadi kau tidak perlu mencariku.
Dari seseorang yang tampan
Cho Kyuhyun

Seukir senyuman terukir jelas diwajah Hyun Hyo. Ia lipat kembali surat itu dan mulai berencana untuk membuka semua hadiah pemberian Kyuhyun. Sebuah kotak yang lumayan besar bersampul merah menjadi satu hadiah yang akan dibuka oleh gadis cantik itu. Tanpa membuang waktu, ia langsung menyobek kertas kado yang mengcover hadiah tersebut.

Sebuah boneka panda berukuran cukup besar kini telah terpampang nyata didepan Hyun Hyo. Entah apa yang merasuki tubuh Kyuhyun sehingga ia dapat mengetahui bahwa Hyun Hyo sangatlah menyukai boneka.
“Darimana ia tahu soal ini? Apakah ia bertanya pada appa? Tapi sepertinya aneh” gumamnya.

Kini sebuah kotak yang berukuran lebih kecil dari kotak sebelumnya menjadi sasaran kedua Hyun Hyo. Dibukanya kotak itu dan mendapati sebuah gaun cantik berwarna putih bersih didalamnya. Dengan memicingkan kedua matanya, ia menjereng gaun itu tepat didepannya.
“Apa dia gila? Atau dia ingin mengejekku? Aku sadar kalau ukuran tubuhku ini mini tapi kenapa ia malah memberiku sebuah gaun yang besar? Dasar setan” celotehnya dengan melirik salah satu foto Kyuhyun yang berada didekatnya.

Jarum pada jam dinding terus saja berputar sama halnya dengan matahari yang seakan terus berputar yang awalnya berada disisi timur bumi kini mulai berada agak condong ke sisi barat. Semakin berkurangnya cahaya matahari, justru menjadi semakin bertambahnya udara dingin di bulan Desember ini.

Gadis bernama lengkap Shin Hyun Hyo ini kini terlihat sedang mengerucutkan bibirnya dengan imut diruang tamu apartement Kyuhyun. Ia terlihat fokus menatap langit-langit ruangan itu dengan merebahkan tubuhnya pada sofa empuk yang terletak disana. Mata cantik miliknya seakan tak bosan untuk terus mengitari dinding bagian atas berwarna putih itu. Hingga pada akhirnya kedua matanya tertuju pada pintu utama apartement Kyuhyun saat terdengar seseorang baru saja membukanya.

“Kenapa dengan wajahmu? Muram sekali” tegur Kyuhyun saat ia meletakkan pantatnya di tempat yang tidak jauh dari posisi duduk Hyun Hyo.
“Kau tidak suka kado dariku?” tanyanya berlanjut dengan mencoba menelisik apa yang tengah dipikirkan oleh gadis itu.
“Aku suka. Tapi ada satu hadiah darimu yang membuatku tersinggung” Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Yang mana?”

Hyun Hyo lantas beranjak dari tempat duduknya dan mengambil kotak hadiah tadi. Dengan cepat ia membukanya dan mengambil gaun panjang yang berada didalamnya.
“Ini terlalu panjang. Kau ‘kan tahu bahwa ukuran badanku ini sangat standart. Kau menghinaku?” Kyuhyun tertawa pelan.
“Mianhae. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku sungguh tidak tahu kalau itu akan terlalu panjang untukmu. Tapi setidaknya kau bisa memakainya saat kau menjelang dewasa nanti ‘kan?”

Tak bisa dipungkiri, gaun itu sebenarnya memang sangat cantik. Hyun Hyo akui bahwa anhjussi tua itu memang memiliki selera yang tinggi. Keinginannya untuk segera memakai gaun itu sepertinya memang harus tertunda dan ia berharap gaun itu akan ia pakai pertama kali dalam suatu peristiwa penting dikehidupannya kelak.

“Hey, kenapa diam? Masih kesal padaku?” Hyun Hyo yang awalnya terdiam sedikit terjingkat saat Kyuhyun menyenggolnya.
“Aniya. Ah iya. Aku juga punya sesuatu untukmu” Kyuhyun menyipitkan matanya saat Hyun Hyo menyerahkan sebuah kotak kecil padanya.
“Apa ini?”
“Buka saja” Kyuhyun tersenyum.

Senyuman Kyuhyun masih terjaga saat ia mengetahui isi dari kotak itu. Sebuah jam tangan yang sangat elegan telah berada tepat didepan matanya.
“Kapan kau membelinya?”
“Tadi saat kau pergi”

“Darimana kau dapat uang?” tanya Kyuhyun.
“Aku bukanlah gadis bodoh yang saat pulang dari Amerika tidak membawa uang. Aku memiliki simpanan uang dolar yang ku tukar dengan won” jelas Hyun Hyo.
“Baiklah kau memang cerdas, Nona Shin Hyun Hyo” Hyun Hyo tersenyum.

“Oppa?” Kyuhyun menoleh.
“Hem?”
“Gamsahamnida. Kau menepati janjimu bahwa kau akan membuat natal kali ini tidak jauh berbeda dengan natal bersama appa” ucap Hyun Hyo.
“Nde. Aku juga sangat senang karena natal kali ini ada seseorang yang menemaniku. Biasanya hanya ada Changmin. Huft aku sudah bosan melihat wajahnya” Hyun Hyo tersenyum sekilas.

Suara nyanyian burung terdengar nyaring sekali hari ini menandakan pagi yang baru telah tiba. Sinar matahari pun terlihat masuk begitu saja kekamar seorang gadis cantik bernama Hyun Hyo ini tanpa seizin pemiliknya. Sontak gadis itu membuka matanya karena sinar itu yang menyilaukan mata cantiknya. Ia menyingkirkan selimunya pelan dan mulai beranjak menuju ke kamar mandi.

Sekitar kurang lebih 15 menit Hyun Hyo berada didalam kamar mandi. Sial baginya karena ia lupa tak membawa handuknya. Dengan pelan ia membuka pintu kamar mandinya dan kepalanya terlihat sedikit muncul dari dalam memastikan kondisi kamarnya aman dari namja yang tinggal satu atap dengannya. Dengan hanya melekatkan baju yang ia kenakan tadi ketubuhnya, ia pun segera berlari untuk mengambil handuknya.

“Hyun-ie, ayo makan” Hyun Hyo sangat terkejut saat tiba-tiba saja Kyuhyun membuka pintu kamarnya. Dengan cepat ia mengambil apa saja yang ada didekatnya untuk menutupi tubuhnya. Kyuhyun yang melihatnya, hanya terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.
“Mianhae, Hyun-ie” ucap Kyuhyun dengan membalikkan tubuhnya.
“Keluar, Oppa. Jangan hanya membalikkan tubuhmu. Kau mau meracuni matamu dengan melihat tubuhku, huh?” ucap Hyun Hyo dengan melempari Kyuhyun dengan bantalnya.

“YA! Jangan melempariku begini. Kau pikir tidak sakit?” celoteh Kyuhyun dengan masih bertahan pada posisinya.
“Daripada kulempari kau dengan meja lebih baik kulempari kau dengan bantal ‘kan?” Kyuhyun menghela napasnya.
“Terserah kau saja” Kyuhyun pun segera keluar darisana.

Kurang dari setengah jam, Hyun Hyo terlihat sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Ia kini terlihat duduk didepan cermin yang ada dikamarnya dan menata rambut kecoklatannya yang semakin hari semakin panjang. Setelah dirasa cukup, ia pu menyambar sebuah kacamata hitam yang baru dibelinya beberapa hari lalu untuk membantunya belajar disekolah.

Hyun Hyo menghela napasnya saat melihat Kyuhyun sudah menunggunya dimeja makan. Dengan perlahan ia menghampiri namja tampan itu dan duduk tak jauh darinya.
“Kenapa melihatku seperti itu? Jangan bilang kau mau membahas soal tadi dikamarku” Kyuhyun tersenyum.
“Aniya. Otakku ini tidak kotor seperti itu. Aku hanya sedikit kagum padamu. Kau terlihat berbeda dengan kacamata itu” ucap Kyuhyun.

“Berbeda? Apanya yang berbeda? Aku merasa tidak ada yang berbeda” ucap Hyun Hyo dengan menaikkan sedikit kacamatanya.
“Jika aku boleh jujur, kau terlihat lebih cantik dengan kacamata itu”
Entah apa yang dirasakan Hyun Hyo sehingga perkataan Kyuhyun membuat jantungnya berdebar dan bahkan wajahnya sedikit memerah.

Dengan melirik kearah Hyun Hyo yang sedikit menundukkan kepalanya, Kyuhyun tersenyum sekilas menatapnya.
“Ayolah, Hyun-ie. Apa kau terpesona dengan ucapanku tadi?” Hyun Hyo lantas menoleh.
“Mwoya? Siapa yang terpesona, huh?” tanpa meninggalkan jejak pada piringnya, gadis 16 tahun itupun segera menyambar tasnya dan berniat untuk segera pergi kesekolahnya.

“YA! Mau kemana kau?” teriak Kyuhyun yang ikut beranjak dari tempatnya duduk.
“Ke kebun binatang. Tentu saja kesekolah. Memangnya mau kemana lagi?” ucap Hyun Hyo yang tidak kalah keras dari Kyuhyun.
“Kau marah padaku, huh?” ucap Kyuhyun dengan berlari kecil untuk mengejar gadis cantik itu.
“Aniya. Aku hanya bosan melihat wajahmu” Kyuhyun hanya tersenyum dan segera menarik lengan kanan Hyun Hyo dan memasukkannya ke mobil serta segeralah mereka berangkat kesekolah gadis itu.

Sekolah. Tak heran memang jika tempat bernama sekolah terlihat begitu ramai dipagi hari sampai siang nanti. Semua siswa sudah pasti akan berpenampilan rapi dengan menggunakan seragam yang menjadi almamater sekolah tersebut. Tidak berbeda dengan sekolah lainnya, hal serupa juga terjadi pada sekolah Hyun Hyo.

Kedua mata Hyun Hyo sedikit melebar saat melihat kondisi kelasnya yang masih sepi dari penghuninya. Hanya terlihat beberapa anak saja yang sudah duduk dan berbincang dengan temannya yang lain. Dengan langkah pasti, ia pun segera berjalan ke arah tempat duduknya yang meletakkan tasnya. Mata indahnya terlihat melirik sekilas ke arah jam dinding yang berada didekat papan tulis kelasnya.

“Hyun Rin juga belum berangkat. Bukankah dia biasanya berangkat pagi?” gumam Hyun Hyo dengan menyangga wajahnya.
“Apa dia masih terbawa suasana libur natal?” tambahnya dengan berjalan menuju keluar kelas hanya untuk sekedar melihat keadaan luar.

“Annyeong, Hyun Hyo” Hyun Hyo sedikit terjingkat saat Hyun Rin tiba-tiba saja muncul didepannya sesaat sebelum ia sampai diambang pintu kelasnya.
“Kau membuatku terkejut, Rin-ah” Hyun Rin hanya tersenyum.
“Tumben sekali kau berangkat pagi” ucap Hyun Rin dengan berjalan perlahan menuju ke tempat duduknya.

Hyun Hyo memutar tubuhnya dan menghela napasnya berat seraya menatap Hyun Rin yang meletakkan tasnya pada bangkunya.
“Bukan aku yang berangkat pagi. Tapi kau yang terlalu siang” Hyun Rin hanya tersenyum dari tempat duduknya.
“Kenapa kau berangkat siang, huh?” tanya Hyun Hyo dengan ikut duduk tak jauh dari gadis berkulit sedikit kecoklatan itu.
“Memangnya kenapa? Eommaku saja tidak menegurku” Hyun Hyo hanya terdiam dan ingin sekali rasanya ia menjambak gigi Hyun Rin yang sekarang sedang tersenyum tanpa dosa didepannya.
 
 
~To Be Continue~