GENRE : SAD-ROMANCE
HURT
ANGST
CAST : SHIN HYUN HYO
KIM YESUNG
LEE DONGHAE
OTHERS ~
LENGHT : CHAPTERED
RATING : PG-17
“Ada apa?” tanyanya.
“Aku hanya ingin mencoba berdiri
dari kursi ini. Aku tidak mau selamanya duduk disini, Yeobo” Hyun Hyo yang
berposisi berjongkok didepan Yesung, hanya menundukkan kepalanya seraya
menggenggam erat tangan namja yang baru sehari menjadi suaminya itu.
“Kau tidak perlu memaksakan diri,
Oppa”
“Tapi aku tidak mau terus begini”
ucap Yesung dengan meneteskan air matanya.
“Oppa, aku sudah berkali-kali bilang
padamu. Aku tidak pernah menuntutmu apapun, kan? Jika memang keadaannya begini
biarkan saja. Ini akan membuatku berusaha untuk membuktikan bahwa aku bisa
menjadi seorang istri yang baik untukmu. Jadi biarkan semua ini terjadi begitu
saja. Jangan memaksakan dirimu untuk melakukan hal-hal yang bisa membahayakan
untuk dirimu” Yesung mengangguk pelan.
“Baiklah aku akan berangkat ke Rumah
Sakit dulu. Jika butuh apa-apa seperti biasa ahjumma akan membantumu” sekali
lagi Yesung mengangguk. Sebelum pergi, Hyun Hyo mengecup sekilas pipi kiri
suaminya dan tersenyum manis padanya.
~Happy Reading~
~Happy Reading~
Tak butuh waktu lama bagi Hyun Hyo
untuk tiba ditempatnya bekerja. Sesampainya disana, ia pun bergegas menuju
keruangannya. Yeoja bermata sendu itu segera melekatnya sebuah jas putih khas
dokter miliknya ke tubuh indahnya. Cantik dan menawan. Itulah kesan yang patut
disematkan pada diri Hyun Hyo kali ini.
Banyak sekali pasang mata milik
yeoja yang menatap Hyun Hyo saat ia keluar dari ruangannya. Dan banyak sekali
namja yang menatap yeoja itu seakan ingin sekali menerkamnya saat itu juga.
Namun pada kenyataannya, yeoja cantik itu kini telah bersuamikan Kim Yesung.
Tak ada yang tak betah tinggal
dirumah mewah seperti rumah milik dokter muda, Shin Hyun Hyo ah bukan lebih
tepatnya adalah Kim Hyun Hyo tak terkecuali dengan Yesung. Namja itu memang
sudah resmi menjadi suami dari yeoja berparas cantik itu. Namun jikapun belum,
ia juga sangat betah berada dirumah itu. Bagaimana tidak? Rumah itu menyediakan
semua yang ia butuhkan. Belum lagi kasih sayang Hyun Hyo untuknya, membuat
namja bermarga Kim itu begitu nyaman tinggal disana.
Namja itu sering sekali terlihat
menyunggingkan senyumannya ketika melihat beberapa figura foto yang menampilkan
betapa cantiknya yeoja yang sudah menjadi istri sahnya.
“Mungkin hanya ada 1 dibanding 1000
wanita yang mau dengan namja berpenyakitan yang mungkin umurnya sudah tak lama
lagi seperti diriku” ucap Yesung dengan menatap sendu salah satu foto Hyun Hyo
yang menurutnya paling cantik diantara beberapa foto yang ada disana.
“Memang sulit untuk menemukan yeoja
seperti nona Hyun Hyo, Tuan” Yesung menoleh saat mendengar suara dari arah
belakangnya. Dilihatnya seorang asisten rumah tangga yang bekerja disana tengah
menghampirinya.
“Nona Hyun Hyo memang yeoja yang
baik dan cantik. Tuan begitu beruntung dapat mendapatkan hati Nona Hyun Hyo.
Banyak sekali namja yang saya tahu sangat menyukai Nona Hyun Hyo. Namun baru
kali ini saya melihat Nona Hyun Hyo begitu mencintai seorang namja” jelas
ahjumma.
“Apa aku seberuntung itu, ahjumma?”
tanya Yesung.
“Tentu, Tuan. Saya sudah mengenal
Nona Hyun Hyo sejak ia masih kecil. Jadi saya tahu betul bagaimana sifat Nona
Hyun Hyo” balas ahjumma dengan senyumannya.
“Kuharap ia bisa bertahan lama untuk
selalu bersamaku, ahjumma”
“Saya yakin Nona Hyun Hyo bisa
melakukan itu untuk Tuan” Yesung tersenyum sekilas.
Hyun Hyo. Yeoja itu terlihat sibuk
berkecimpung dengan beberapa berkas dimejanya. Sesekali ia terlihat
menyandarkan tubuhnya pada kursinya agar kepenatannya hilang sejenak. Sesekali
pula ia melirik ke arah bingkai foto yang berisikan foto dirinya dengan suaminya
saat mereka menikah.
‘Bogoshippo, Oppa’ ucapnya dalam
hati.
Matahri tak terasa sudah sedikit
condong ke barat. Hyun Hyo yang memang sudah tak memiliki jam praktek, segera
mengemasi barang-barangnya dan bergegas untuk menemui suaminya dirumah. Dengan
cepat ia pun menyambar mantelnya dan kunci mobilnya serta keluar dari
ruangannya.
“Joh-eun ohu, Uisa” sapa salah
seorang suster yang melintas didepan ruangan Hyun Hyo tepat saat dokter muda
itu keluar dari ruangannya. Hyun Hyo hanya menampilkan senyuman manisnya untuk
menjawab sapaan hangat itu.
“Sudah mau pulang?” tanya suster
itu.
“Nde. Lagipula sudah tak ada jam
praktek” jawab Hyun Hyo dengan senyumannya.
“Sudah tak ada jam praktek atau
dokter tengah merindukan suami dokter dirumah?” Hyun Hyo tersenyum malu
mendengar ucapan dari suster itu.
“Menurutmu?”
“Jika menurut saya, mungkin dokter
merindukannya”
“Kesimpulan itu mungkin juga bisa
untukku” ucap Hyun Hyo dengan tawa kecilnya.
“Sudahlah. Aku mau pergi dulu”
suster itu lantas membungkukkan sedikit badannya saat Hyun Hyo pergi.
Hembusan angin yang cukup kencang
tak membuat namja yang baru sehari menjadi suami dari Hyun Hyo ini merasa
kedinginan. Ia terlihat duduk manis dikursi rodanya yang sengaja ia bawa ke
teras rumah mewah itu. Mata sipitnya terus menyapu bersih jalan berharap ada
sebuah mobil AUDI berwarna hitam masuk ke halaman rumahnya.
Tak lama berselang, yang diharapkan
pun tiba. Sebuah mobil AUDI berwarna hitam baru saja masuk kehalaman rumahnya.
Ia tersenyum. Dan senyumannya bertambah lebar saat melihat sang pengemudi mobil
turun dari kendaraan miliknya.
“Kau menungguku?” Yesung mengangguk.
Ya. Hyun Hyo memanglah orang yang sedang ditunggu kepulangannya oleh Yesung.
Yeoja cantik itupun segera membawa suaminya untuk masuk kerumah itu.
Keduanya kini terduduk disebuah bed
yang didominasi oleh warna putih itu. Hyun Hyo terus saja menatap Yesung dengan
sebuah senyuman yang tak pernah hilang sedari tadi.
“Kenapa melihatku seperti itu?”
tanya Yesung.
“Kau tidak suka jika dilihat istrimu
seperti itu, heum?” Yesung tersenyum simpul.
“Tentu saja aku suka. Tapi hari ini
kau tampak berbeda dengan senyuman seperti itu”
Perlahan Hyun Hyo mulai mendekatkan
wajah cantiknya ke wajah rupawan milik suaminya. Onix kembarnya yang sama
cantiknya dengan wajahnya, terus menatap tajam kearah Yesung yang tengah
bersandar dikepala bed mereka.
“Kau ingin mengetahui mengapa aku
terus tersenyum kearahmu?” Yesung mengangguk pelan.
CHU~
Yesung sedikit terkejut saat Hyun
Hyo baru saja menempelkan bibir merahnya ke bibirnya. Meski hanya sekilas,
namun itu cukup membuat namja bermata sipit itu terkejut.
“Jeongmal bogoshippo, Oppa” ucap
Hyun Hyo.
“Entah mengapa aku sangat
merindukanmu walaupun aku meninggalkanmu dalam waktu sebentar saja” tambahnya.
“Kau aneh” ucap Yesung pelan namun
itu masih dapat ditangkap dengan jelas oleh telinga Hyun Hyo.
“Aneh kenapa?”
“Selama ini kau selalu
meninggalkanku tapi tidak pernah merindukanku sampai seperti ini” ucap Yesung.
“Beberapa tahun silam itu aku
merindukanmu sebagai namjachinguku. Dan sekarang aku merindukanmu sebagai
nampyeonku. Itu berbeda” Yesung tersenyum tipis.
Malam semakin larut. Dan namja
bernama lengkap Kim Yesung itu sudah nampak tertidur pulas dibednya. Berbeda
dengan Yesung, Hyun Hyo terlihat masih bersandar dikepala bednya dengan terus
menatap suaminya yang sudah terbawa di alam mimpinya. Hyun Hyo memang paling
senang jika melihat Yesung ketika namja itu tertidur. Baginya, namja itu
terlihat lebih bahagia jika ia sedang tertidur. Ia tak akan merasakan sakit yang
terus menyiksanya berhari-hari bahkan bertahun-tahun lamanya.
‘Dia terlihat berbeda jika sedang
tidur. Wajahnya begitu terlihat bahagia. Ya Tuhan, kenapa Engkau begitu
menyiksanya dengan penyakit itu? Apa ia bisa bertahan lama? Ya Tuhan,
biarkanlah dia terus menghirup udara dalam jangka waktu yang lama’ ucap Hyun
Hyo dalam hatinya. Perlahan yeoja itu mulai mengecup lembut dahi suaminya. Ia
tersenyum sekilas dan mulai ikut merebahkan tubuhnya tepat disamping Yesung.
Pagi yang baru telah menyambut.
Suara cicit burung sudah terdengar dengan nyaring dipagiyang cukup cerah ini.
Yeoja bersurai kecoklatan yang kini bermarga Kim itu sudah terlihat sibuk
didapur untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Namun, entah apa yang
mendorong yeoja itu untuk meninggalkan sejenak pekerjaannya dan segera pergi
kekamarnya.
Hyun Hyo langsung terbelalak saat
melihat Yesung yang terus mengerang kesakitan dengan memegangi dadanya. Dengan
cepat yeoja itu berlari untuk menghampiri namja itu.
“Oppa, waeyo?” tanya Hyun Hyo dengan
panik pastinya. Yesung hanya menggeleng dan tak ingin membuat yeoja yang
dicintainya itu khawatir.
“Jangan bohong padaku, Oppa. Kita ke
Rumah Sakit, eoh”
“Aniya. Ini masih pagi. Aku tidak
mau menjadi masalah untukmu dihari yang masih pagi seperti ini”
“Kapan kau menjadi sebuah masalah
untukku selama lebih dari 3 tahun ini?” Yesung terdiam dan ia memang tahu
bagaimana selama ini yeoja itu telah merawatnya. Namja itu begitu terkejut saat
menyadari Hyun Hyo tengah mendudukkannya dikursi roda dan segera membawanya ke
Rumah Sakit tempatnya bekerja.
Rumah Sakit. Sebuah tempat yang tak
pernah sepi dengan aktifitas manusia didalamnya. Banyak sekali orang-orang yang
berlalu lalang disana. Tak lupa berbagai macam bau obat-obatan telah menjadi
sebuah parfum abadi ditempat yang didominasi warna putih itu.
Seorang dokter muda nan tampan
terlihat begitu sibuk pagi itu. Dan ia baru saja terlihat keluar dari salah
satu ruangan pasiennya. Entah apa yang mendorongnya untuk pergi ke lobby Rumah
Sakit besar itu. Kedua matanya menelisik keseluruh penjuru lobby itu hingga
akhirnya kedua mata indahnya tertarik untuk menatap keluar Rumah Sakit. Sebuah
mobil AUDI berwarna hitam dengan plat nomor yang sudah ia hafal, terlihat
berhenti tepat didepan pintu masuk Rumah Sakit itu. Ia sedikit terkejut saat
dari dalam mobil itu turunlah Hyun Hyo yang tergesa-gesa meminta para suster
yang berada tak jauh dari pintu masuk untuk membawa masuk Yesung.
“Hyun-ie, ada apa dengan Yesung
hyung?” tanya Donghae saat ia berhasil memperpendek jaraknya dengan Hyun Hyo.
“Dia tadi sesak napas. Aku takut
terjadi apa-apa dengannya” jawab Hyun Hyo dengan cepat. Mereka lantas membawa
namja bermarga Kim itu ke salah satu ruangan yang ada di Rumah Sakit itu.
Cukup lama yeoja berparas cantik itu
menunggu keluarnya Donghae dari ruangan Yesung. Ia hanya terus terdiam dengan
memainkan jari-jari kecil miliknya. Berkali-kali ia terus menundukkan kepalanya
dan memanjatkan do’a-do’a agar tak terjadi apa-apa pada namja yang begitu ia
cintai itu.
“Hyun-ie” seketika Hyun Hyo langsung
berdiri ketika mendengar suara Donghae yang memanggil namanya.
“Eottokhe?”
“Paru-parunya sudah mulai diserang
oleh penyakit itu. Itu akan membuatnya akan kesulitan bernapas. Dan aku sudah
memasangkan alat bantu pernapasan untuk Yesung hyung” jelas Donghae.
Donghae ikut terdiam ketika yeoja
yang berada tepat didepannya itu juga ikut terdiam. Ia perlahan mulai
mengangkat satu tangannya dan meletakkannya pada bahu kanan Hyun Hyo.
“Yakinlah bahwa suamimu adalah orang
yang kuat. Dia buktinya bisa bertahan selama bertahun-tahun ini dengan melawan
penyakit yang bisa dibilang memiliki perkembangan yang sangat pesat itu.” Hyun
Hyo mengangguk sekilas.
Yeoja mana yang tidak bersedih
bahkan meneteskan air matanya ketika melihat namja yang ia cintai kini
tergeletak lemah tak berdaya di bed Rumah Sakit. Sama halnya dengan Hyun Hyo.
Ia sedari tadi terus terdiam dengan sesekali terlihat tetesan demi tetesan air
mata yang menghujam kedua pipi chubby miliknya.
Melihat seorang Kim Yesung yang kini
tengah tergeletak dengan alat bantu pernapasan yang dipasang Donghae tadi telah
membuat Hyun Hyo juga merasa sesak napas dibuatnya. Berkali-kali air matanya
jatuh secara perlahan melewati kedua pipinya. Dengan langkah yang sedikit
gontai, yeoja cantik itu mulai berjalan mendekati Yesung.
Tangan mungil Hyun Hyo perlahan
mulai bergerak untuk meraih tangan Yesung yang sama mungilnya dengan tangannya.
Yeoja itu berharap, namja yang masih memejamkan matanya itu dapat merasakan
kehangatan yang ia salurkan melalui tangannya saat ini.
Matahari semakin terik. Mungkin kini
matahari sudah berada tepat diatas kepala setiap orang. Memang pagi sudah
berganti dengan siang. Jam dinding telah menunjukkan pukul 12 siang. Bagi
setiap orang atau bahkan semua orang, mungkin ini sudah waktunya untuk
istirahat makan siang. Namun tidak bagi Hyun Hyo. Ia masih setia berada
disamping Yesung dengan masih menggenggam tangan Yesung tanpa ada perubahan
sejak pagi tadi. Jangankan makan siang, ia bahkan belum mengisi perutnya dengan
apapun sejak tadi pagi. Melihat Yesung yang terbaring tak berdaya sudah membuat
Hyun Hyo tak ingin melirik makanan sedikitpun.
“Hyun-ie” Hyun Hyo segera mendongak
dan mengalihkan pandangannya kearah pintu ruangan itu yang terbuka dan
menampilkan sosok namja yang sudah lama sekali ia kenal. Ya. Lee Donghae.
“Pulanglah. Aku akan menjaga Yesung
hyung disini” ucap namja yang tak kalah tampan dari Yesung itu.
“Aniya, Oppa. Aku masih ingin
disini” balas Hyun Hyo.
Hyun Hyo sedikit tersentak saat
merasakan tangan Donghae menepuk kedua bahunya dari belakang. Dengan perlahan
Donghae membalikkan tubuh yeoja yang mungkin masih mengisi hatinya itu.
“Aku tau kau lelah. Jika kau sampai
jatuh sakit, Yesung hyung pasti akan khawatir padamu. Pulanglah. Nanti kau
boleh kemari lagi setelah kau mengistirahatkan tubuhmu” akhirnya pun yeoja
cantik itu mengangguk. Ia lantas meraih mantelnya dan kunci mobilnya serta
segera keluar darisana.
~To Be Continue~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar