Minggu, 09 Agustus 2015

FF | L. O. V. E Part 1



AUTOR                      : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST                          : CHO KYUHYUN               SHIN HYUN HYO
                                      SHIM CHANGMIN                        OTHERS~
GENRE                      : ROMANCE
LENGHT                    : CHAPTERED
RATING                     : PG-15




~Happy Reading~

 

Musim dingin telah tiba diawal bulan November. Hembusan angin terasa lebih sejuk dari ketiga musim sebelumnya. Butiran-butiran salju pun terlihat mulai turun dan melekat pada benda apapun yang berada dibawahnya. Mantel, jaket atau semacamnya adalah benda-benda yang biasa dijumpai pada musim dingin seperti ini.

Salah satu bandara terkenal di Korea Selatan, Bandara Incheon nampak seorang gadis yang berusia sekitar 16 tahun baru saja turun dari pesawat yang baru tiba dari Amerika bersama seorang lelaki yang berusia sekitar 28 tahun yang diperkirakan adalah pengawal dari keluarganya, Shim Changmin. Mereka langsung saja berlalu menuju ke sebuah apartement mewah milik salah satu pengwal dari keluarganya lagi.

“Masuklah, Hyun-ie” gadis bermarga Shin itu lantas masuk ke apartement mewah itu. Kedua mata cantiknya terlihat sedikit melotot karena melihat barang-barang di apartement itu nampak berantakan.
“Ini apartement temanku” ucap Changmin.
“Nuguya?”
“Namanya Cho Kyuhyun. Dia yang akan menjagamu selama kau di Korea” Hyun Hyo hanya mengangguk mengerti.

“Hyun-ie, tunggulah temanku disini. Mungkin sebentar lagi dia akan datang” ucap Changmin dengan meletakkan koper besar milik Hyun Hyo disalah satu sudut ruangan.
“Oppa mau kemana?”
“Aku ada urusan. Beristirahatlah dulu” Hyun Hyo mengangguk. Changmin lantas keluar meninggalan gadis remaja itu.

Selepas Changmin berlalu darisana, Hyun Hyo mengelilingi sejenak sudut-sudut ruangan apartement itu. Berbagai jenis barang nampak dengan jelas begitu berserakan. Gadis remaja itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya menatap semua barang disana yang tampak tidak terurus. Namun kedua mata indah gadis itu kini tertuju pada sebuah figura kecil yang berisikan foto lelaki yang ia perkirakan adalah pemilik dari apartement itu. Berkulit putih, tinggi, dan tampan. Itulah deskripsi singkat yang muncul diotak gadis 16 tahun itu.

“Apa dia pemilik apartement ini?” gumamnya dengan meraih bingkai foto itu.
“Kenapa anhjussi tampan seperti dia memiliki perilaku berantakan seperti ini? Sesibuk apa dia hingga tempat tinggalnya saja tidak terurus? Seperti sibuk mengurus negara saja” celotehnya dengan menatap bingkai foto itu.

“Siapa kau?”
Hyun Hyo langsung meletakkan bingkai foto itu dengan perasaan terkejut dan perlahan mulai menoleh ke belakang. Dilihatnya seorang namja yang baru saja ia lihat dikertas foto kini telah berada didepan matanya.

Namja berpostur tubuh tinggi itu lantas mendekati Hyun Hyo dengan penuh penasaran. Kedua mata caramelnya terus menatap Hyun Hyo dari bawah hingga atas.
“Nuguya? Kenapa kau bisa ada di apartementku? Apa kau yang mengantar Nona Shin Hyun Hyo?”
Hyun Hyo sedikit memiringkan kepalanya mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut namja yang kini berada tepat didepannya itu. Sesekali ia menoleh kebelakang dan memang tidak ada orang lain di apartement itu selain mereka berdua.

“Ada apa? Ada sesuatu? Jawab pertanyaanku tadi” ucap namja bernama lengkap Cho Kyuhyun itu.
“Kau berbicara padaku?” tanya Hyun Hyo polos.
“Lalu kau pikir aku berbicara dengan siapa? Disini tidak ada orang lagi selain kita berdua? Dimana Shin Hyun Hyo?” Hyun Hyo tersenyum sekilas.

“Waeyo? Ada masalah?” tanya Kyuhyun.
“Begini saja. Bagaimana kalau kita berkenalan terlebih dahulu” Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Berkenalan? Untuk apa?”
Tanpa menghiraukan pertanyaan Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja meraih tangan kanan Kyuhyun tanpa izin.
“Perkenalkan namaku SHIN HYUN HYO” ucap Hyun Hyo dengan penuh penekanan pada namanya dan juga sebuah senyuman jahil diwajahnya.

Kyuhyun lantas terdiam sesaat setelah mendengar penuturan itu. Perasaan kesal mulai muncul dibenaknya yang ditujukan pada Changmin. Bagaimana tidak? Ia bilang bahwa Hyun Hyo masih seorang anak kecil dan pada kenyataannya gadis kecil itu adalah seorang gadis remaja yang sebentar lagi akan dewasa. Ia memang tidak pernah bertemu langsung dengan anak dari bosnya semenjak ia bekerja pada ayah dari Hyun Hyo sekitar 3 tahun lalu karena sejak kecil Hyun Hyo memang dibawa oleh pamannya ke Amerika dan bersekolah disana hingga akhirnya ia meminta kembali ke Korea di usianya ke 16 ini.

“Kau yang bernama Shin Hyun Hyo?” Hyun Hyo mengangguk.
“Be-berapa usiamu?” tanya Kyuhyun.
“Usiaku 16 tahun, Anhjussi” jawab Hyun Hyo dengan sebuah senyuman manis diwajahnya.
“Baru 16 tahun?” Hyun Hyo sekali lagi mengangguk.

“Changmin-ah.......... Mati kau” gumam Kyuhyun dengan memalingkan wajahnya dari Hyun Hyo.
“Ada apa, Anhjussi?” Kyuhyun menoleh.
“Tidak ada apa-apa” ucapnya singkat.
“Akan kutunjukkan kamarmu” tambahnya. Mereka pun segera menuju ke sebuah kamar yang terletak tak jauh dari kamar Kyuhyun.

Sebuah kamar dengan warna yang didominasi oleh warna kuning langsat dan berbagai perabot yang terlihat rapi serta tempatnya yang bersih sungguh berbanding terbalik dengan ruang tamu ataupun ruang tengah apartement rumah itu yang sangat kotor.
“Ini kamarmu. Semoga kau betah disini selama kau berada di Korea” ucap Kyuhyun.
“Gamsahamnida, Anhjussi” Kyuhyun mengangguk dan segera keluar dari kamar itu.

Selepas keluar, Kyuhyun segera mengeluarkan sebuah benda berbentuk kotak berwarna hitam yang sedari tadi tersimpan disaku celananya. Ya. Sebuah ponsel. Ia segera mencari salah satu nomor yang berada diponselnya dan langsung menghubunginya.

“Yeoboseo, Changmin-ah”
“Ada apa, Kyu? Kau sudah bertemu dengan Hyun Hyo?”
“Sudah. Kenapa kau membohongiku?”
“Membohongi tentang apa?”
“Kau bilang dia masih anak-anak tapi kenyataannya dia sudah remaja”
“Hahaha... Mianhae. Tapi wajahnya memang masih seperti anak-anak. Lagipula bukankah anak berusia 16 tahun masih termasuk anak-anak bagi kita yang sudah berusia 12 tahun lebih tua darinya?”
“Terserah kau sajalah” Kyuhyun lantas memutus sambungan teleponnya.

“Anhjussi” Kyuhyun menoleh dan melihat Hyun Hyo yang mengenakan sebuah t-shirt berlengan pendek dan sebuah celana yang juga sangat pendek.
“Apa tidak ada makanan?” tanya Hyun Hyo.
Kyuhyun baru ingat bahwa memang tidak ada makanan yang tersedia dengan matang ditempat itu.
“Aku akan membuatkanmu makanan. Tunggulah sebentar” ucap Kyuhyun.
“Aku ingin membantu” ucapan Hyun Hyo lantas menghentikan langkah Kyuhyun yang hendak ke dapur.
“Yakin?” Hyun Hyo mengangguk dan diikuti oleh Kyuhyun yang juga mengangguk beserta dengan sebuah senyuman dibibirnya.

Dua lembar roti tawar beserta beberapa sayuran segar terlihat tengah disiapkan oleh Kyuhyun dimeja dapur. Dengan cepat ia pun segera memanggangnya. Tanpa adanya waktu yang lama, sebuah sandwich yang dilengkapi oleh sayuran segar sudah siap untuk disantap.
“Ini untukmu” Hyun Hyo tersenyum.
“Mana milikmu, Anhjussi? Kenapa hanya satu? Kamu mau ini dibagi dua atau bagaimana?” celoteh Hyun Hyo.
“Tentu saja tidak. Aku ingin membuat jajangmyeon saja” ucap Kyuhyun dengan memulai kembali aktivitas memasaknya.

“Kenapa kau tidak membuat sandwich saja? Membuat jajangmyeon itu lebih susah” tanya Hyun Hyo dengan melahap sandwich itu.
“Aku tahu. Sandwich itu ada sayurannya dan jajangmyeon versiku akan kubuat tanpa adanya sayuran” ucap Kyuhyun.
“Kau benci sayuran?” Kyuhyun mengangguk.
“Oh jadi begitu”

Dengan memasang wajah sedikit nakal, Hyun Hyo perlahan mulai mendekati Kyuhyun yang sibuk membuat jajangmyeon versinya. Tak lupa ia membawa seledri yang diletakkan Kyuhyun di sandwichnya.
“Anhjussi”
“Myowa?”
Seledri itu lantas masuk ke mulut Kyuhyun saat ia menoleh ke arah Hyun Hyo. Hyun Hyo lantas tertawa saat Kyuhyun memasang ekspresi datarnya. Dengan kesal ia menarik seledri itu dari mulutnya dan menyumpalkannya pada mulut Hyun Hyo yang masih terbuka lebar.
“Rasakan itu anak nakal” Hyun Hyo terdiam.

Malam mulai tiba. Cahaya matahari sudah nampak menghilang dan berganti cahaya bulan dan bintang yang bersinar terang menerangi bumi diawal bulan November ini. Udara mulai terasa semakin sejuk bahkan bisa dikatakan semakin dingin. Suasana kota Seoul pun semakin malam terlihat semakin sunyi dengan sudah jarangnya kendaraan yang melintasi jalan raya di Ibukota Korea Selatan ini. Hanya suara jangkrik yang terdengar begitu berirama dengan merdunya.

Disuatu tempat lebih tepatnya dikamar Hyun Hyo yang terletak di apartement milik Kyuhyun terlihat lampu yang berada didalamnya masih menyala meskipun sudah mulai diredupkan. Dan memang penghuninya belum bisa menutup matanya dan masih setia dengan laptop dan headphonenya. Beberapa kali ia terlihat memejamkan matanya seraya menikmati lagu-lagu korea kesukaannya yang ia putar di headphonenya.

“Hey”
Hyun Hyo sedikit terjingkat saat tiba-tiba Kyuhyun melepaskan headphonenya. Gadis itu lantas terduduk dibednya begitupula dengan Kyuhyun.
“Ada apa, Anhjussi?” tanya Hyun Hyo.
“Kenapa belum tidur? Ini sudah malam” Hyun Hyo kembali merebahkan tubuhnya.
“Belum mengantuk” ucapnya singkat.

“Kau biasa tidur jam berapa di Amerika, huh?” tanya Kyuhyun.
“Jam 11 sampai jam 12 malam” Kyuhyun melongo.
“Yang benar saja? Kau sedang menonton bola atau bagaimana, huh?”
“Entahlah. Mataku ini tidak mau diajak tidur jika masih belum larut malam” Kyuhyun hanya terdiam.
“Kalau begitu mulai sekarang mulailah tidur jangan terlalu malam. Kalau kau sakit, bisa-bisa aku dimakan hidup-hidup oleh ayahmu nanti” ucap Kyuhyun dengan merapikan selimut dibadan Hyun Hyo.
“Jaljayo, Hyun-ie”
“Nado jaljayo, Anhjussi” Kyuhyun pun segera keluar dari sana dan kembali meredupkan lampu dikamar itu yang sempat ia terangkan tadi.

Suara burung-burung sudah mulai bersahutan menandakan pagi telah tiba. Cahaya matahari terlihat sudah mulai menampakkan dirinya dari sudut timur bumi yang indah ini. Suasana kota Seoul yang awalnya sunyi senyap, kini sudah mulai terlihat aktivitas seluruh penghuinya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Kyuhyun. Namja tampan itu terlihat masih menutup matanya dengan selimut yang masih melekat ditubuhnya. Alarm yang sudah berteriak-teriak daritadi nampak tak berhasil membangunkan namja berusia 27 tahun itu. Perlahan pintu kamarnya terbuka dan menampilkan sosok Hyun Hyo yang masih mengenakan sebuah piyama dengan masih mengucek matanya. Dengan kasar ia lantas mematikan alarm itu.
“Berisik sekali. Aku masih mengantuk sekali” ucap Hyun Hyo dengan menguap.
Tanpa sadar, gadis remaja itu langsung meletakkan tubuhnya dibed Kyuhyun yang masih berpenghuni.

“APA YANG KAU LAKUKAN, SHIN HYUN HYO?”
Hyun Hyo langsung meloncat turun saat mendengar teriakan Kyuhyun yang terbangun dari tidurnya.
“Kenapa kau tidur dibedku? Sejak kapan kau tidur disini, huh?” tanya Kyuhyun.
“Aku baru saja meletakkan tubuhku. Aku masih mengantuk”
Hampir saja Hyun Hyo kembali menidurkan tubuhnya, Kyuhyun sudah dengan cepat menyambar tubuh Hyun Hyo dan membawa paksa Hyun Hyo keluar dari kamarnya.

“Sana kembali ke kamarmu. Dasar tidak sopan” Kyuhyun lantas sedikit membanting pintu kamarnya.
“Aku tidak sengaja, Anhjussi” ucap Hyun Hyo dengan sedikit berteriak. Dengan mata setengah tertutup, ia pun kembali menuju ke kamarnya.

Pukul setengah 7 pagi. Hyun Hyo sudah terlihat sibuk di dapur apartement Kyuhyun. Ia terlihat sudah sibuk membuat sarapan untuknya dan Kyuhyun. Kyuhyun yang melihatnya, hanya berdiri dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding yang berada dibelakang Hyun Hyo.
“Kau bisa memasak rupanya” Hyun Hyo menoleh.

“Walaupun wajahku meragukan dalam hal masak memasak, tapi setidaknya aku bisa membuat makanan yang sederhana” ucap Hyun Hyo.
“Oh ya? Bagus kalau begitu. Tapi ingat. Jangan beri aku sayuran. Kalau sampai kau mencampurkan sayuran atau semacamnya, akan ku yadongi kau di lapangan sepak bola nanti” Hyun Hyo langsung memutar tubuhnya.
“Kau sejam sekali, Anhjussi” Kyuhyun tertawa pelan.
“Teruskan aktivitasmu” Kyuhyun lantas pergi menuju ke ruang tengah apartement mewah itu.

~To Be Continue~

Selasa, 04 Agustus 2015

FF | HE IS MY ANGEL PART 2 (END)

AUTOR            : Avi Yeoja Elforever
CAST               : CHO KYUHYUN            SHIN HYUN HYO
                           LEE DONGHAE              LEE HYUN RIN
GENRE            : FANTASY
LENGHT         : CHAPTERED
RATING          : PG-18



Hanya sekitar 10 menit lamanya, Hyun Hyo sudah keluar dari kamarnya dan menuju ke ruang tengah dimana Donghae sudah menunggunya.
“Oppa?” Donghae hanya terpaku menatap betapa cantiknya yeoja yang berada dihadapannya kini. Dengan menggunakan sebuah dress yang ia belikan tadi dan make up minimalis yang dikenakannya, gadis itu benar-benar bagaikan bidadari yang tiba-tiba tersangkut dirumah Donghae.
“Jelek?” Donghae tersadar.
“A-aniya, Hyun-ie. Kau bahkan jauh dari apa yang kubayangkan” Hyun Hyo hanya tersenyum malu.
~Happy Reading~
 

Sungai Han. Sungai ini adalah sungai yang paling terkenal di Korea Selatan. Sorotan lampu warna-warni yang menyinari air mancurnya disisi jembatan membuat sungai ini benar-benar sedap dipandang saat malam hari. Ditambah lagi dengan suara aliran airnya yang tenang benar-benar membuat  pasangan merasa nyaman memadu kasih disana.

Sama dengan pengunjung yang lainnya, Hyun Hyo dan Donghae juga merasakan kenyamanan berada ditempat itu. Sedari tadi Hyun Hyo terus tersenyum seraya merenggangkan kedua tangannya membiarkan hembusan angin menerpa dirinya.
“Kau menyukainya?” Hyun Hyo mengangguk dan tersenyum.
“Aku sangat menyukainya, Oppa” ucap Hyun Hyo.
“Hyun-ie, aku mau pergi membeli minum sebentar” Hyun Hyo mengangguk.

 Tanpa sepengetahuannya, setelah Donghae pergi seorang namja terlihat menghampiri gadis itu yang sedang sendirian ditepi jembatan. Namja bersurai hazzel itu terus menghampirinya dengan tatapan datarnya.
“Annyeong” Hyun Hyo menoleh.
“Kau kan yang di.............”
“Nde. Aku yang disupermarket kemarin” potongnya.

“Cho Kyuhyun imnida” ucap namja itu dengan senyumannya.
“Shin Hyun Hyo imnida” ucap Hyun Hyo juga dengan senyuman terbaiknya.
“Siapa namja yang bersamamu tadi? Kekasihmu?” tanya Kyuhyun.
“Ah aniya. Dia temanku” jawab Hyun Hyo. Kyuhyun hanya mengangguk-angguk mengerti.
“Kau dengan siapa kemari?” tanya Hyun Hyo memberanikan diri.
“Sendirian. Dan aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi” jawab Kyuhyun dengan tersenyum.

Semakin lama jarak diantara mereka semakin berkurang. Kyuhyun semakin memberanikan dirinya untuk mendekati gadis yang bersamanya kini.
“Ehm~Hyun-ie. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu” ucapnya.
“Mwoya?”
“Aku hanya mengatakan 3 kalimat saja. Tapi kau harus menutup kedua matamu. Setelah aku mengatakannya, kau harus langsung membukanya kembali” Hyun Hyo mengangguk mengerti.

Tanpa adanya penolakan, Hyun Hyo langsung menutup kedua onixnya. Perlahan ia mulai merasakan hembusan napas Kyuhyun yang mengenai wajahnya. Apa yang akan namja itu lakukan padanya?
“Aku...........Merindukan dirimu” Hyun Hyo langsung membuka matanya. Kedua matanya lantas menelisik disetiap sudut tempat itu namun tak ia temukan namja yang baru saja membisikkan kalimat itu ditelinga kanannya.
“Kemana dia? Kenapa perginya cepat sekali?” gumam Hyun Hyo dengan penuh rasa penasaran.

“Hyun-ie” Hyun Hyo menoleh dan mendapati Donghae berjalan kearahnya.
“Kau mencari siapa?” tanya Donghae dengan emngedarkan pandangannya.
“Oppa, apa kau melihat seorang namja yang tadi sedang bersamaku?” Donghae terdiam.
“Namja? Aku sedari tadi melihatmu disini sendirian” Hyun Hyo hanya terdiam disana.
“Memangnya kau dengan siapa tadi?” tanya Donghae lagi.
“Aniya. Lupakan saja” jawab Hyun Hyo.

Sosok Kyuhyun memang kini menjadi misteri dikehidupan Hyun Hyo. Semenjak pertemuan di Sungai Han, bayangan namja bermarga Cho itu terus saja menghantui Hyun Hyo. Ditambah lagi dengan kalimat yang sempat dibisikkan ditelinga gadis itu. Aneh. Bagaimana seorang Cho Kyuhyun dapat merindukan Hyun Hyo sementara mereka baru saja bertemu? Jangankan untuk rindu. Mengetahui siapa jati diri masing-masing saja tidak.

Musim panas memanglah menjadi musim yang disukai banyak orang di Korea. Bunga-bunga berlomba-lomba menampilkan kecantikan dan keanggunan mereka. Sejenak masyarakat di Korea merasa jauh dari hembusan angin dingin dan salju yang terlalu sering menemani mereka. Di musim panas, mereka kini ditemani oleh sang surya yang akan selalu membuat tubuh mereka merasa hangat.

Dipagi yang cerah ini, Lee Donghae sudah nampak bersiap-siap untuk pergi ke tempatnya bekerja. Ia sudah terlihat menyambar kunci mobilnya dan ingin sesegera mungkin menolong orang lain di Rumah Sakit. Jika sebagian orang beranggapan Rumah Sakit adalah tempat yang mengerikan, tapi tidak untuk namja yang satu ini. Ia sangat merasa bahagia bila berada disana. Karena disana ia dapat menolong banyak orang dan ia juga dapat merasakan kebahagiaan orang lain saat mereka sembuh dari penyakitnya.

“Donghae oppa” Donghae membalikkan tubuhnya. Dilihatnya gadis cantik bersurai hitam berlari kecil kearahnya.
“Waeyo, Hyun-ie?”
“Aku boleh tidak ikut denganmu ke Rumah Sakit?” Donghae mengerutkan dahinya.
“Untuk apa?”
“Aku hanya ingin ikut kesana. Lagipula aku bosan ada dirumah terus” jelas Hyun Hyo.
“Geurrae. Kajja” Donghae segera menggenggam erat tangan kanan gadis itu.

Kurang dari 45 menit, Donghae sudah tiba di Rumah Sakit. Ia pun segera mengajak Hyun Hyo masuk dan mengajaknya keruangan pribadinya. Ruangan itu memang tidak terlalu besar. Tapi itu sudah cukup untuk melepaskan kejenuhan setelah bekerja. Apalagi pemandangan yang disajikan melalui keluar jendela. Itu bisa membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona dan bisa melepaskan semua beban yang dirasakan.

“Seminggu lebih aku di Rumah sakit. Tapi baru kali aku masuk keruanganmu” ucap Hyun Hyo. Donghae hanya tersenyum simpul.
“Tentu saja. Kau itu pasien yang harus istirahat diruangan khusus dirimu” balas Donghae dengan duduk disebuah sofa yang disediakan disana.
“Duduklah disini” ucap Donghae dengan menepuk tempat duduk disampingnya. Gadis bermarga Shin itu pun segera menurutinya.

“Hyun-ie, kau tahu apa yang kurasakan saat pertama kau datang kemari dengan penuh darah ditubuhmu?” Hyun  Hyo terdiam sejenak dan menggelengkan kepalanya pelan.
“Aku sangat terkejut melihat seorang gadis cantik sepertimu yang berlumuran darah. Aku panik. Dan aku segera menyuruh beberapa suster untuk mengobatimu agar salah satu ciptaan Tuhan yang indah ini tidak hilang dari dunia ini” jelas Donghae dengan penuh keyakinan dimatanya.
“Kau cantik, Hyun-ie. Sangat cantik” ucap Donghae dengan mengurangi jarak diantara mereka. Hingga akhirnya terasa ujung hidung mereka saling bergesekan. Hingga...........

“Dokter Lee!” Donghae segera menjauhkan tubuhnya dan melihat seorang suster masuk keruangannya dengan ekspresi panik.
“Ada apa?”
“Ada pasien gawat yang harus segera ditangani di ruang UGD”
“Aku akan segera kesana. Hyun-ie, kau tetaplah disini” Hyun Hyo mengangguk. Donghae pun segera menyambar jas putihnya dan segera menuju keruang UGD.

Hampir satu jam lamanya Donghae pergi dan belum kembali. Rasa bosan pun hinggap pada diri Hyun Hyo. Ia pun memutuskan untuk keluar darisana dan melihat-lihat keadaan sekitar. Namun kedua matanya terfokus pada seseorang yang berdiri tak jauh darinya dan kini juga tengah menatapnya. Ia pun segera menghampiri orang tersebut.

“Cho Kyuhyun?” Namja itu tersenyum. Hyun Hyo menelisik penampilan Kyuhyun dari atas hingga kebawah. Dan penampilannya tidak jauh beda dari Dongahe.
“Kau dokter juga disini?” Kyuhyun tersenyum dan mengangguk.
“Kau cantik hari ini” Hyun Hyo tersenyum.
“Gomawo”

“Hyun-ie” Hyun Hyo menoleh dan melihat Donghae berjalan kearahnya.
“Sedang apa disini?”
“Sedang berbincang dengan...........” Hyun Hyo menghentikan omongannya saat melihat Kyuhyun sudah tak ada disana.
“Dengan siapa?”
“Dengan.......suster” ucap Hyun Hyo bohong.
“Oh...Kalau begitu kita kembali saja keruanganku” Hyun Hyo mengangguk.

Cho Kyuhyun. Namja yang kini membuat Hyun Hyo bergidik ngeri. Dia selalu muncul tiba-tiba dihadapannya dan pergi begitu saja tanpa pamit. Hyun Hyo memang tidak bisa membohongi dirinya sendiri jika Kyuhyun memanglah namja yang tampan. Namun jika ia bersikap dan berperilaku seperti itu, apakah salah jika Hyun Hyo mengganti anggapannya menjadi Kyuhyun adalah namja yang mengerikan?

Sudah beberapa bulan ini namja itu menghantui kehidupan Hyun Hyo. Beberapa kali Hyun Hyo memergoki Kyuhyun tengah berada ditempat yang sama dengan yang dikunjungi Hyun Hyo. Dan jika Hyun Hyo memalingkan pandangannya walau itu hanya satu detik, Kyuhyun pasti sudah hilang dari hadapannya.

Dan malam ini Hyun Hyo memutuskan untuk menyelidiki sendiri siapa Kyuhyun sebenarnya. Ia rela keluar malam tanpa sepengetahuan siapapun termasuk Donghae. Ia mendatangi sebuah taman yang tempatnya tak begitu jauh dari tempat tinggal Donghae. Dan tentu saja suasananya sudah sangat sepi dikarenakan jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam.

Perasaan takut mungkin sudah mulai mengerumuni diri Hyun Hyo. Namun dengan sekuat tenaga, ia mulai menghilangkan semua itu. Sebuah cahaya sorot lampu mobil nampak terlihat dari kejauhan. Perlahan mobil itu berhenti tepat didepannya dan keluar beberapa lelaki misterius berbaju hitam dari dalam mobil itu. Hyun Hyo dengan pelan mulai melangkahkan kakinya mundur.

“Wah wah. Ada gadis cantik yang pergi sendirian malam-malam begini. Siapa namamu? Daripada kau disini sendirian, lebih baik kau ikut dengan kami dan memuaskan kami malam ini” ucap salah satu dari mereka dengan diiringi tawa teman-temannya.
“Lebih baik aku mati daripada harus memuaskan kalian semua” balas Hyun Hyo dengan nada yang sedikit bergetar.
“Sepertinya kau tipe gadis yang sulit dirayu. Cepat bawa dia” beberapa dari mereka lantas meghampiri Hyun Hyo. Namun.....

BUKK~
BUKK~

Hyun Hyo terus menutup kedua matanya saat mendengar beberapa pukulan disana. Mungkin ada seorang malaikat yang turun dari langit dan menolongnya dari lelaki-lelaki laknat tadi.
“Makhluk apa dia? Cepat pergi darisini” ucap salah satu dari mereka lantas membuat Hyun Hyo bingung.
‘Makhluk? Jangan-jangan ada hantu disini’ pikirnya.

“Buka matamu” Hyun Hyo masih tak bergeming.
‘Apa ada hantu yang bersuara lembut seperti ini?’ ucapnya dalam hati.
“Cepat buka matamu, Shin Hyun Hyo” Hyun Hyo yang saat itu tengah terduduk lantas membuka matanya dengan perlahan-lahan.

Kedua matanya membulat sempurna saat melihat Cho Kyuhyun tengah berdiri tegap dihadapannya dengan sepasang sayap. Ya. Sayap. Sepasang sayap putih melintang indah dipunggungnya. Perlahan Kyuhyun mulai menarik Hyun Hyo agar bangkit dari tempatnya duduk. Ia pun segera menarik pinggang Hyun Hyo dan mulai mengepakkan sayapnya.

Hyun Hyo hanya mampu diam mendapat perlakuan seperti itu dari Kyuhyun. Ia terus saja menatap intens sepasang caramel Kyuhyun yang juga tengah menatapnya. Ia meraskan sebuah kehangatan berada didalam pelukan namja tampan itu. Sesekali ia merasakan pelukan Kyuhyun yang semakin lama semakin erat.

Setelah cukup jauh, Kyuhyun akhirnya menurunkan Hyun Hyo ditengah-tengah jalanan yang cukup sepi. Namja itu pun mulai menghilangkan sayapnya dari pandangan Hyun Hyo.
“Cho Kyuhyun. Siapa kau sebenarnya?” Kyuhyun hanya tersenyum.
“Sebelum kau tau itu, aku ingin tau apakah kau pernah mengalami sesuatu disini?” tanya Kyuhyun. Hyun Hyo terdiam sejenak.
“Aku pernah mengalami kecelakaan disini” jawab Hyun Hyo dengan memegangi kepalanya.
“Baguslah jika kau mengingat kejadian memilukan itu. Besok tanyakan soal diriku pada Lee Donghae. Dia akan memberitahumu semuanya tentang diriku” perlahan Kyuhyun mulai menghilang bersamaan dengan hembusan angin yang menerpanya.

Sinar matahari baru telah tiba. Hyun Hyo yang semakin penasaran dengan siapa Cho Kyuhyun sebenarnya, mulai memberanikan diri masuk ke kamar Donghae. Dilihatnya Donghae sudah rapi dengan kemeja birunya dan bersiap berangkat ke Rumah Sakit.

“Oppa” Donghae menoleh dan tersenyum.
“Waeyo?”
“Aku ingin meminta penjelasan darimu mengenai suatu hal”ucap Hyun Hyo. Donghae pun mendudukkan dirinya ditepi bednya. Begitu pula dengan Hyun Hyo.
“Penjelasan mengenai apa?”

Hyun Hyo terdiam sejenak dan menghela napasnya dengan perlahan. Ia memang sedikit takut membahasa ini. Tapi ia harus mengetahui siapa namja itu sebenarnya.
“Siapa Cho Kyuhyun?” Donghae langsung menundukkan kepalanya saat mendengar nama itu meluncur begitu saja dari mulut Hyun Hyo.
“Siapa dia, Oppa? Jelaskan padaku siapa dia sebenarnya” Pinta Hyun Hyo.

Donghae menghela napasnya berat sebelum ia menjawab pertanyaan dari gadis bersurai hitam itu. Sepasang mata indahnya lantas menatap dengan lembut kedua mata cantik milik Hyun Hyo.
“Cho Kyuhyun adalah salah satu dokter muda selain diriku di Rumah Sakit. Dia sangat berbakat bahkan bisa dibilang ia melebihi diriku. Ia sangat baik pada siapapun. Ia mudah bergaul dengan siapapun. Dia begitu dekat denganku sampai-sampai ia sudah kuanggap sebagai saudaraku. Namun kami semua berduka saat dimana dia sudah................meninggal” Hyun Hyo terdiam.

“Meninggal?” Donghae mengangguk pelan seraya menundukkan kepalanya.
“Lalu apa dia memiliki hubungan denganku?” Donghae kembali mendongakkan kepalanya dengan penuh genangan air mata dikedua pelupuk matanya.
“Nde, Hyun-ie”
“Mwoya?”
“Dia namjachingumu. Dan dia tewas akibat kecelakaan hebat yang menimpa kalian 5 bulan lalu” Hyun Hyo langsung menumpahkan air matanya disana.

Semenjak kecelakaan itu terjadi, Hyun Hyo memang memiliki benturan keras dikepalanya dan itu menyebabkan dirinya mebgalami amnesia yang cukup parah. Tidak seberuntung Hyun Hyo, Kyuhyun tewas dalam kecelakaan itu karena tubuhnya yang terjepit badan mobil cukup lama. Saat Kyuhyun merasakan rem mobil mereka bermasalah, Kyuhyun memang memaksa Hyun Hyo melompat dari mobil mereka hingga pada akhirnya mobil itu menabrak pembatas jalan dan membuatnya hancur total.

Kyuhyun memang masih sempat bernapas saat berada di ruang ICU Rumah Sakit tempatnya bekerja. Donghae adalah dokter yang menanganinya sewaktu ia dalam keadaan sekarat. Ia meminta Donghae untuk menjaga Hyun Hyo. Jika perlu ia meminta Donghae untuk menjadikan Hyun Hyo sebagai yeojachingunya saat ia sudah tiada.

Kyuhyun memang masih beruntung karena ia masih memiliki kesempatan melihat, berbicara, dan menyentuh Hyun Hyo setelah ia meninggalkan dunia ini dengan wujud lain. Kali ini ia datang bukan sebagai manusia. Namun sebagai malaikat yang merindukan yeojachingunya. Ia cukup merasa tenang karena Donghae berhasil mengabulkan permintaanya. Donghae telah menjadi namjachingu Hyun Hyo sejak 2 bulan lalu dan terus menjaga gadis itu.

“Kenapa oppa tidak pernah bercerita padaku mengenai semua ini? Aku juga ingin tau jati diriku yang sebenarnya. Aku ingin tau apa saja yang terjadi padaku. Dan siapa saja orang-orang yang dekat denganku dimasa lalu” tangis Hyun Hyo mulai meledak disana. Dengan sekuat tenaga, Donghae menarik paksa Hyun Hyo masuk kepelukan hangatnya dan membiarkan gadis itu meluapkan emosinya disana.

“Oppa benar-benar jahat padaku” ucap Hyun Hyo dengan memukul-mukul dada bidang Donghae.
“Mianhae. Aku melakukan semua ini karena aku tidak mau kau bersedih. Dan Kyuhyun sangat membenci air matamu. Ia memintaku untuk tidak pernah membuatmu menangis. Kumohon mengertilah” ucap Donghae dengan mengeratkan pelukannya.

“Sekali lagi maafkan aku. Aku tidak pernah memiliki maksud untuk menyakitimu ataupun hal yang semacamnya. Sungguh. Aku benar-benar mencintaimu. Sama dengan Kyuhyun, aku juga membenci air matamu” ucap Donghae dengan semakin mengeratkan pelukannya. Perlahan Hyun Hyo mencoba untuk melepaskan dekapan erat Donghae.
“Sekarang aku minta padamu untuk menunjukkan tempat peristirahatannya yang terakhir” Donghae mengangguk.
“Tapi hapus dulu air matamu” ucap Donghae dengan menghapus jejak-jejak air mata yeojachingunya.

Awan mendung mulai menampakkan wajahnya. Ia memenuhi langit kota Seoul pagi itu. Perlahan tetes demi tetes air hujan mulai turun membasahi tempat tinggal makhluk hidup ini. Semakin lama tetesan-tetesan air itu mulai nampak semakin banyak dan membuat basah disepanjang jalanan kota Seoul. Bahkan sudah meninggalkan genangan air disana. Ditambah lagi dengan hembusan udara dingin seakan menusuk tajam ke tubuh manusia.

Kaca depan mobil milik Donghae terlihat sudah penuh dengan tetesan air hujan itu. Sama halnya dengan tetesan iar hujan itu, air mata Hyun Hyo juga terus mengalir dan membuat sungai kecil dikedua pipi chubbynya. Sulit sekali untuk menghentikannya. Walaupun ia belum bisa mengingat sepenuhnya siapa Kyuhyun yang sebenarnya, namun ia yakin bahwa Kyuhyun adalah salah satu orang yang sangat berharga didalam hidupnya. Itu bisa dilihat dari rasa sakit yang ia rasakan kini.

Setelah pergi dari rumah sekitar 30 menit lamanya, akhirnya mereka sampai disebuah kompleks pemakaman dikota Seoul. Tak ada perasaan takut ataupun semacamnya yang dirasakan Hyun Hyo. Yang ia ingin saat ini hanyalah melihat nisan terakhir Kyuhyun yang terpampang diatas gundukan tanah.

Benar saja. Air mata Hyun Hyo kembali tumpah saat melihat batu nisan bertuliskan “Cho Kyuhyun” disalah satu gundukan tanah yang berada disana. Tanpa adanya perintah, Hyun Hyo langsung tersungkur tepat disamping gundukan tanah itu dengan terus mengusap-usap nisan itu. Berkali-kali ia terus menyebut nama namja bersurai hazzel itu. Bahkan ia tak memperdulikan banyaknya tetesan air hujan yang menimpanya.

“Oppa, jeongmal bogoshippo” ucap Hyun Hyo.
“Kenapa kau pergi secepat ini? Apa kau tidak tau bahwa yeoja yang sangat kau cintai kini tengah merindukanmu, huh?” tambahnya. Donghae hanya terdiam melihat yeoja yang sangat ia cintai tengah menangis tersedu-sedu dengan posisi hampir bersujud disamping gundukan tanah itu. Sejenak ia mengingat perkataan yang dikatakan Kyuhyun padanya terakhir kalinya.

Flashback on
“Hyung, selamatkan nyawa yeojachinguku. Jangan kau pedulikan aku, Hyung. Dia jauh lebih penting dibandingkan diriku” ucap Kyuhyun dengan napas tersenggal-senggal.
“Kau juga penting, Kyu” balas Donghae.
“Aniya, Hyung. Dia jauh lebih penting. Biarkan dia hidup didunia ini lebih lama. Jebal”
“Kondisi yeojachingumu tidak separah dirimu, Kyu. Ia hanya mengalami benturan yang cukup keras dikepalanya. Itu tidak sebanding dengan yang kau alami” ucap Donghae dengan menahan banyaknya genangan air dikedua pelupuk matanya.

Kyuhyun hanya terdiam seraya menangis dengan terbaring lemah dibednya ditambah dengan beberapa alat-alat medis yang dipasangkan ditubuhnya. Mungkin jika salah satu alat-alat medis itu dilepas, nyawa Kyuhyun bisa saja langsung hilang. Bisa dibilang bahwa saat ini Kyuhyun hanya bisa bernapas karena bantuan dari alat-alat itu.

Perlahan namja yang tengah sekarat itu mencoba meraih tangan Donghae yang berada tak jauh darinya. Dengan sekuat tenaga, ia berkata......
“Hyung, aku sangat mencintainya. Tolong jaga dia, Hyung. Lindungi dia apapun yang terjadi. Jangan biarkan dia meneteskan satu tetes pun air mata. Aku sangat membenci air matanya, Hyung” Donghae hanya terdiam.

“Dia yeoja yang polos, Hyung. Dia yeoja yang sangat lembut. Ia sangat mudah dekat dengan siapapun. Dan aku yakin dia pasti akan sangat mudah dekat denganmu” ucap Kyuhyun.
“Apa maksudmu, Kyu?”
“Dekati dia, Hyung. Jika perlu jadikan dia sebagai yeojachingunya jika aku ditakdirkan pergi saat ini juga” Donghae memalingkan wajahnya sejenak.
“Kau mau menolongku, kan?” Donghae kembali menatap Kyuhyun.
“Jika itu membuatmu bahagia, aku akan menjadikannya sebagai yeojachinguku dan membuatnya mencintaiku, Kyu” Kyuhyun tersenyum tipis sekali.

Udara terasa begitu sempit bagi Kyuhyun. Ia mulai kesulitan dalam menghirup oksigen yang dipasangkan dihidungnya. Napasnya mulai tersenggal-senggal dan tak bisa bernapas dengan normal kembali. Sekilas bayangan yeoja cantik bernama Shin Hyun Hyo itu melayang dipikirannya. Ia memang tak mau pergi meninggalkan yeoja itu. Namun apa daya jika mereka memang harus berpisah dengan cara yang tragis seperti ini.
“Shin......Hyun......Hyo......Saranghae” Kyuhyun mulai menutup matanya dan mengakhiri napasnya.
Flashback off

“Hyun-ie, kajja pulang. Hujannya semakin deras. Aku tidak mau kau sakit” ucap Donghae dengan mengusap-usap punggung Hyun Hyo. Hyun Hyo mengangguk perlahan. Ia pun mulai beranjak dari tempatnya duduk dan berjalan perlahan membelakangi nisan Kyuhyun. Angin tiba-tiba saja berhembus cukup kencang kearah Hyun Hyo. Dan itu membuat sebuah bulu putih indah yang basah terjatuh tepat ditangan kanan Hyun Hyo.
“Kyuhyun oppa” gumamnya.

‘Oppa, aku tau sekarang kau tengah menatapku dan Donghae oppa. Aku memang belum bisa mengingatmu secara keseluruhan. Tapi aku yakin kau adalah namja yang sangat mencintaiku dan menyayangiku. Beristirahatlah dengan tenang, Oppa. Aku akan berbahagia dengan Donghae oppa disini’ ucapnya dalam hati.
“Saranghae”

“Aku juga mencintaimu, Hyun Hyo. Berbahagialah dengan Donghae Hyung. Dan jangan pernah melupakanku didalam hidupmu. Annyeonghi gaseoyo, Shin Hyun Hyo. Jeongmal saranghae yeongwonhi”

~The End~