GENRE : SAD-ROMANCE
HURT
ANGST
CAST : SHIN HYUN HYO
KIM YESUNG
LEE DONGHAE
OTHERS ~
LENGHT : CHAPTERED
RATING : PG-17
Hyun Hyo sedikit tersentak saat
merasakan tangan Donghae menepuk kedua bahunya dari belakang. Dengan perlahan
Donghae membalikkan tubuh yeoja yang mungkin masih mengisi hatinya itu.
“Aku tau kau lelah. Jika kau sampai
jatuh sakit, Yesung hyung pasti akan khawatir padamu. Pulanglah. Nanti kau
boleh kemari lagi setelah kau mengistirahatkan tubuhmu” akhirnya pun yeoja
cantik itu mengangguk. Ia lantas meraih mantelnya dan kunci mobilnya serta
segera keluar darisana.
~Happy Reading~
Mata memang salah satu anggota tubuh
yang begitu menarik bagi sebagian orang. Terlebih lagi jika kedua mata itu
memiliki pandangan yang lembut dan juga sendu. Namun tidak selamanya seseorang
yang memiliki pandangan mata lembut nan sendu akan memiliki daya tarik yang
hebat. Tak jarang seseorang yang memiliki pandangan mata yang tajam nan menusuk
juga terkadang memiliki daya tarik tersendiri.
Sama halnya dengan namja bernama
lengkap Kim Yesung. Ia memang memiliki pandangan mata yang tajam dan sangat
menusuk. Namun itu justru yang membuat Hyun Hyo begitu bahagia jika melihat
kedua matanya. Dan kini kedua mata yang sedari tadi masih terpejam itu,
sekarang nampak sedikit demi sedikit mulai terbuka. Kedua matanya berkeliling
sejenak menyusuri keadaan yang berada disekitarnya.
“Kau sudah sadar, Hyung” Yesung
menoleh dan mendapati Donghae yang berjalan kearahnya.
“Kau pasti mencari Hyun Hyo” ucap
Donghae dengan tersenyum.
“Tenang saja, Hyung. Aku menyuruhnya
pulang agar ia beristirahat sejenak. Kau tau? Sedari tadi ia terus disini untuk
menemanimu” tambahnya.
“Gomawo, Hae” Donghae mengangguk.
Kedua namja itu menoleh saat
mendengar ada seseorang yang membuka pintu ruangan yang dipenuhi oleh warna
putih itu. Seorang yeoja cantik yang sedang mengenakan dress sederhana berwarna
putih dan bawahan berwarna kuning cerah dengan surai kecoklatannya yang ia ikat
setengah kepala tengah memandang kedua namja itu dari ambang pintu.
“Kemarilah” Hyun Hyo pun mulai
berjalan perlahan menghampiri kedua namja tampan itu.
“Baiklah karena Hyun Hyo sudah ada
disini, aku akan keluar darisini” ucap Donghae dengan kemudian membalikkan
tubuhnya.
“Oppa chakkaman” Donghaepun
menghentikan langkahnya dan kembali menoleh kebelakang.
“Gomawo sudah menjaga Yesung oppa”
Donghae tersenyum dan mengangguk.
Tanpa sepengetahuan Yesung dan Hyun
Hyo, Donghae telah berjuang untuk menahan air matanya saat didepan pasangan
itu. Dan ia akhirnya menumpahkan air matanya saat ia keluar dari ruangan
Yesung. Ada perasaan sakit saat melihat pandangan Hyun Hyo yang dilontarkan
pada Yesung. Cengeng? Memang. Donghae memang namja yang cengeng jika itu
disangkut pautkan dengan perasaan. Bagaimana tidak? Ia sudah menyukai Hyun Hyo
selama 2 tahun namun ia masih gagal untuk mendapatkan hati yeoja itu.
“Kenapa aku masih saja belum bisa
melupakan Hyun Hyo? Ayolah Lee Donghae. Hyun Hyo sudah menjadi istri orang
lain. Kau harus bisa melupakannya dan kau harus bisa merelakannya untuk orang
lain. Lagipula ia tidak mencintaimu.” Gumamnya.
“Ya. Aku harus melupakannya”
tambahnya.
Tak terasa bulan ketiga pernikahan
Hyun Hyo dan Yesung telah tiba. Semakin hari kehidupan rumah tangga mereka pun
terlihat semakin indah meski terkadang Hyun Hyo dibuat resah dan khawatir
akibat kondisi Yesung yang terkadang sedang drop secara tiba-tiba.
Dan hari ini, Hyun Hyo nampak sedang
tersenyum manis dengan membawa sebuah amplop coklat ditangannya seraya berjalan
menuju keruangan pribadinya. Ya. Ia memang sedang berada di Rumah Sakit
tempatnya bekerja. Donghae yang melihatnya, hanya terheran-heran mengapa yeoja
cantik itu terlihat begitu bahagia hari ini.
“Ada apa denganmu hari ini?” tanya
Donghae setelah ia ikut masuk keruangan Hyun Hyo.
“Aniya, Oppa”
“Kau aneh hari ini” Hyun Hyo
tersenyum. Ia pun mulai mendekati Donghae.
“Hari ini adalah hari ulang tahun
Yesung oppa dan aku sudah menyiapkan sebuah hadiah yang pasti membuatnya sangat
bahagia” ucap Hyun Hyo.
“Jinjja? Hadiah apa?”
“Kau tidak perlu tahu akan hal itu.
Yang akan mengetahuinya pertama kali adalah Yesung oppa” ucap Hyun Hyo dengan
senyuman yang tidak pudar dari wajahnya.
“Kalau begitu, aku akan ikut
denganmu kerumahmu dan aku juga ingin tahu hadiah itu” ucap Donghae juga dengan
senyumannya.
“Geurrae”
Matahari sudah mulai condong ke
barat. Dan itu menandakan bahwa Hyun Hyo sudah perjalanan pulang kerumahnya
yang tak begitu jauh dari Rumah Sakit tempatnya bekerja. Memang tak butuh waktu
yang lama. Hanya sekitar 30 menit saja ia sudah sampai dirumah mewahnya. Dan
seperti kata Donghae tadi, namja itu benar-benar ikut untuk pergi kerumah
temannya itu
Sebuah kue ulang tahun berlapis
cream coklat kesukaan Yesung telah bersemayam di tangan Hyun Hyo. Dengan terus
tersenyum, yeoja bermata sendu itupun mulai melangkahkan kakinya untuk masuk
kerumah mewahnya dan tentu saja dengan Donghae yang mengikutinya dari belakang.
“Anda sudah pulang, Nona” sapa
ahjumma yang memang sudah lama bekerja bersama Hyun Hyo.
“Nde, Ahjumma. Apa Yesung oppa ada
dikamarnya?” tanya Hyun Hyo. Ahjumma hanya membalasnya dengan anggukan
kepalanya. Hyun Hyo dan Donghae pun dengan segera melesat kekamar milik Hyun
Hyo dan Yesung.
Dengan perlahan Hyun Hyo mulai
membuka pintu kamarnya yang bercat putih itu. Dilihatnya Yesung yang tengah
duduk bersandar dikepala bednya dan tersenyum kearah Hyun Hyo dan Donghae.
Serupa dengan Yesung, Donghae dan Hyun Hyo juga terlihat tersenyum manis kearah
namja yang kini bertubuh sedikit kurus itu.
Dengan terus tersenyum, Hyun Hyo pun
mendudukkan dirinya ditepi bed itu dan menunjukkan kue yang ia bawa tadi kearah
Yesung.
“Saengil chukkae hamnida, Oppa.
Jeongmal saranghae” ucap Hyun Hyo dengan mengecup sekilas bibir Yesung.
“Gomawo, Yeobo. Kau memang selalu
bisa membuatku tersenyum” ucap Yesung setelah Hyun Hyo melepaskan pautan
bibirnya.
Berbeda dengan pasangan manis itu
yang selalu menampilkan senyuman mereka, seorang Lee Donghae terus saja diam
dengan menundukkan kepalanya dan mencoba untuk selalu tersenyum walaupun
didalam hatinya menangis. Ia memang sedih ketika melihat yeoja yang masih
begitu ia cintai, tengah mengecup bibir namja lain tepat didepannya. Namun
disisi lain, ia juga harus merasakan kebahagiaan ketika melihat yeoja itu juga
bahagia meski harus bersama namja lain.
“Hae-ah” Donghae pun mendongak dan
menampilkan senyum paksaannya dihadapan Hyun Hyo dan Yesung.
“Ah aku lupa. Saengil chukkae
hamnida, Hyung” ucap Donghae. Yesung hanya terdiam dan membalanya dengan sebuah
senyuman dari bibir pucatnya.
“Kenapa dari tadi kau diam saja?”
tanya Yesung.
“Nan gwenchana, Hyung” jawab Donghae
singkat.
Untuk menghilangkan kesunyian yang
sempat terjadi dikamar itu, Hyun Hyo dengan lembut mengarahkan pandangan Yesung
kearahnya.
“Aku punya sesuatu untukmu” ucap
yeoja itu dengan meraih sebuah amplop yang ia bawa sejak dari Rumah Sakit tadi.
“Mwoya? Sebuah kado?”
“Ya. Dan kuharap kau akan bahagia
dengan sesuatu yang kubawa ini” ucap Hyun Hyo dengan menyerahkan amplop itu
pada suaminya.
Dengan penuh kepastian Yesung mulai
membuka amplop itu dengan sekuat tenaganya. Mengapa membuka amplop harus dengan
sekuat tenaga? Jangankan untuk membuka amplop, mengangkat sendok saja ia tidak
sanggup. Itu dikarenakan sistem saraf yang ada ditangannya sudah tak berfungsi
sejak 2 tahun lalu.
Kedua onix kembar Yesung berbinar
setelah membaca isi dari amplop itu. Ia memang tidak mengerti tentang
kesimpulan hasil pemeriksaan dokter diamplop itu. Namun ia cukup paham bahwa
didalam hasil itu telah menyatakan bahwa istrinya, Hyun Hyo saat ini tengah berada
dalam kondisi berbadan dua.
Ia mengangkat kepalanya dan menatap
sendu kearah Hyun Hyo yang kini tengah tersenyum manis kearah namja bermata
sipit itu.
“Kau mengerti maksudnya, kan?”
Yesung mengangguk. Dengan cepat Hyun Hyo segera mendekap erat tubuh lemah
Yesung yang tengah bersandar itu.
“Aku akan menjaganya untukmu. Dan
kau harus bisa bertahan dan membesarkannya bersamaku” sekali lagi Yesung
kembali mengangguk.
‘Aku akan bertahan untuk aegya kita,
Hyun-ie’ ucap Yesung dalam hatinya.
Rasa terkejut juga menghampiri
Donghae. Mungkin ini akhir dari rasa suka Donghae kepada Hyun Hyo. Selama ini,
ia memang benar-benar masih menyukai Hyun Hyo. Namun dengan adanya berita ini,
mungkin ini akan menjadi rambu-rambu bagi Donghae untuk melupakan yeoja
berparas cantik itu. Hatinya sakit? Itu pasti. Mana ada seseorang yang yang
tidak sakit hati jika kejadian ini menimpa pada orang tersebut.
“Oppa” Donghae menoleh.
“Nde, Hyun-ie”
“Gwenchana, Oppa? Apa kau tidak
senang jika mendengar kabar ini?” tanya Hyun Hyo yang lantas membuat Donghae
berkeringat.
“Tentu saja aku senang. Mengapa
harus tidak senang?” ucap Donghae dengan menampilkan senyuman palsunya.
Matahari sudah mulai bersemayam
disebelah barat. Dan Donghae terlihat sudah terlihat berbaring ditempat
tidurnya. Ia menangis. Air matanya terus berjatuhan dan membuat basah kuyup
sarung bantalnya. Sejenak ia memandang figura yang ia letakkan disebuah meja
yang ada disebelah bednya. Disitu terpampang jelas foto dirinya bersama Hyun
Hyo saat mereka sedang tersenyum riang.
Ia bangkit dari tempat tidurnya dan
meraih bingkat foto itu. Air matanya tak terasa telah jatuh dibingkai foto itu.
“Hyun-ie, apa kau tahu kalau aku
sebenarnya masih sangat mencintaimu? Salah? Aku memang salah, Hyun-ie. Aku
memang salah karena sudah mencintai istri orang. Tapi aku tidak bisa membohongi
perasaanku sendiri. Tapi kali ini sepertinya aku sudah kalah. Sebentar lagi
hasil dari pernikahanmu dengan Yesung hyung akan segera hadir. Aku tidak bisa
berbuat apa-apa lagi sekarang selain mengucapkan selamat untukmu dan Yesung
hyung” ucap Donghae.
Berbeda jauh dengan Donghae yang
tengah terpuruk, Hyun Hyo dan Yesung justru tengah berbahagia dan merasa tak
sabar untuk menyambut kelahiran aegya pertama mereka meski waktunya masih lama.
Sebuah senyuman selalu tersemat dalam wajah mereka berdua.
Pagi ini matahari bersinar dengan
terang menandakan musim semi telah tiba. Pasangan indah ini masih terlihat
berdekapan erat dibed mereka. Nampak kedua mata dari sang namja baru terbuka.
Ia tersenyum melihat sang istri yang masih tertidur pulas didekapannya. Namun,
setetes demi setetes air matanya mulai melunjur dengan derasnya ke kedua pipi
chubbynya yang sekarang terlihat sedikit lebih tirus.
‘Aku memang beruntung karena
memiliki anae seperti Hyun Hyo. Jika tidak ada dia, apakah ada yeoja yang masih
mau dengan namja berpenyakitan ini?’ ucap Yesung didalam hatinya.
“Ini masih pagi dan kenapa kau sudah
menangis, heum?” Yesung sedikit tersentak saat mendengar suara Hyun Hyo. Ia tak
menyadari jika air matanya telah membasahi wajah Hyun Hyo.
“Apa aku mengganggumu?” Hyun Hyo pun
segera bangkit dari tidurnya dan menatap intens Yesung.
“Kau belum menjawab pertanyaanku
tapi kau malah sudah melemparkan pertanyaan padaku” Yesung tersenyum.
“Aku tidak apa-apa, Yeobo” Hyun Hyo
segera bagkit dari tidurnya.
“Tidak apa-apa? Aku tidak percaya”
Yesung masih bertahan dengan senyumannya. Mengerti maksud Yesung yang hendak
bersandar pada kepala bed, dengan sigap Hyun Hyo pu segera membantunya. Dengan
tenaganya, Yesung mencoba mengangkat tangan kirinya dan mengusap lembut pipi
Hyun Hyo yang kini terlihat sedikit tirus dari biasanya.
‘Pipinya tak seperti dulu lagi. Ia
memang sedikit lebih kurus sekarang. Apa ini karena ia yang lelah mengurusku?’
ucap Yesung dalam hati. Air mata pun kembali menetes dikedua pipi Yesung.
Yesung merasakan sebuah kehangatan
pada tangannya. Ia mendongak dan melihat tangan Hyun Hyo tengah menggenggam
tangannya yang masih bertahan dipipi yeoja 26 tahun itu.
“Kau itu sebenarnya kenapa?
Ceritalah padaku” Yesung mengatur napasnya sejenak dan menatap kedua mata indah
yang bertahun-tahun ini tidak bosan untuk dipandangnya.
“Aku tidak apa-apa” ucap Yesung.
“Kau bohong” sahut Hyun Hyo cepat.
“Sungguh. Aku tidak apa-apa”
“Oppa, aku sudah mengenalmu lebih
dari 3 tahun. Dan aku sangat tahu bagaimana dirimu” ucap Hyun Hyo.
Sejenak Yesung menatap lembut kearah
anaenya yang kini juga tengah menatapnya sendu. Ia tersenyum simpul,
“Aku hanya berpikir, jika seumpama
tidak ada kau didunia ini, apakah ada seorang yeoja yang masih mau denganku
dengan keadaanku yang seperti ini?” ucap Yesung dengan membendung banyak air
matanya dipelupuk matanya.
“Jikapun tidak ada aku, yakinlah
bahwa Tuhan telah menyiapkan seorang yeoja yang mungkin jauh lebih pantas
untukmu dibandingkan aku” ucap Hyun Hyo dengan mengusap lembut air mata Yesung
yang perlahan mulai turun di kedua pipinya.
“Yeobo” Hyun Hyo sedikit memiringkan
kepalanya.
“Gomawo” ucap Yesung dengan
mengarahkan tangannya diperut Hyun Hyo yang masih datar. Yeoja itu hanya
tersenyum manis kearah suaminya dan mengangguk. Perlahan ia mulai mendekatkan
wajah cantiknya kewajah tampan milik Yesung. Spontan mereka pun memejamkan
kedua mata mereka dan mulai merasakan kehangatan dibibir mereka.
CKLEK ~
“Ah mianhae” ucap ahjumma yang
tiba-tiba membuka pintu kamar mereka dan sontak membuat mereka segera
melepaskan pautan mereka.
“Tadi saya mencoba mengetuk pintu
tapi saya kira kalian masih tidur jadi saya masuk begitu saja” ucap ahjumma.
“Nan gwenchana, ahjumma. Terima
kasih karena sudah ingin membangunkan kami” ahjumma mengangguk.
Setelah ahjumma keluar dari kamar
berdominasi warna putih itu, Hyun Hyo hanya tersenyum malu kearah Yesung yang
kini juga menatapnya.
“Kau malu?” Hyun Hyo mengangguk.
“Kau tidak malu?” Yesung menggeleng
pelan.
“Karena aku sudah lama tidak merasakan yang tadi”
keduanya pun tertawa bersama.~To Be Continue~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar