AUTOR : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST :
CHO KYUHYUN SHIN HYUN HYO
SHIM CHANGMIN OTHERS~
GENRE : ROMANCE
LENGHT : CHAPTERED
RATING : PG-15
~Happy Reading~
Musim dingin telah tiba
diawal bulan November. Hembusan angin terasa lebih sejuk dari ketiga musim
sebelumnya. Butiran-butiran salju pun terlihat mulai turun dan melekat pada
benda apapun yang berada dibawahnya. Mantel, jaket atau semacamnya adalah benda-benda
yang biasa dijumpai pada musim dingin seperti ini.
Salah satu bandara
terkenal di Korea Selatan, Bandara Incheon nampak seorang gadis yang berusia
sekitar 16 tahun baru saja turun dari pesawat yang baru tiba dari Amerika
bersama seorang lelaki yang berusia sekitar 28 tahun yang diperkirakan adalah
pengawal dari keluarganya, Shim Changmin. Mereka langsung saja berlalu menuju
ke sebuah apartement mewah milik salah satu pengwal dari keluarganya lagi.
“Masuklah, Hyun-ie”
gadis bermarga Shin itu lantas masuk ke apartement mewah itu. Kedua mata
cantiknya terlihat sedikit melotot karena melihat barang-barang di apartement
itu nampak berantakan.
“Ini apartement
temanku” ucap Changmin.
“Nuguya?”
“Namanya Cho Kyuhyun.
Dia yang akan menjagamu selama kau di Korea” Hyun Hyo hanya mengangguk
mengerti.
“Hyun-ie, tunggulah
temanku disini. Mungkin sebentar lagi dia akan datang” ucap Changmin dengan
meletakkan koper besar milik Hyun Hyo disalah satu sudut ruangan.
“Oppa mau kemana?”
“Aku ada urusan.
Beristirahatlah dulu” Hyun Hyo mengangguk. Changmin lantas keluar meninggalan
gadis remaja itu.
Selepas Changmin
berlalu darisana, Hyun Hyo mengelilingi sejenak sudut-sudut ruangan apartement
itu. Berbagai jenis barang nampak dengan jelas begitu berserakan. Gadis remaja itu
hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya menatap semua barang disana yang
tampak tidak terurus. Namun kedua mata indah gadis itu kini tertuju pada sebuah
figura kecil yang berisikan foto lelaki yang ia perkirakan adalah pemilik dari
apartement itu. Berkulit putih, tinggi, dan tampan. Itulah deskripsi singkat
yang muncul diotak gadis 16 tahun itu.
“Apa dia pemilik
apartement ini?” gumamnya dengan meraih bingkai foto itu.
“Kenapa anhjussi tampan
seperti dia memiliki perilaku berantakan seperti ini? Sesibuk apa dia hingga
tempat tinggalnya saja tidak terurus? Seperti sibuk mengurus negara saja”
celotehnya dengan menatap bingkai foto itu.
“Siapa kau?”
Hyun Hyo langsung
meletakkan bingkai foto itu dengan perasaan terkejut dan perlahan mulai menoleh
ke belakang. Dilihatnya seorang namja yang baru saja ia lihat dikertas foto
kini telah berada didepan matanya.
Namja berpostur tubuh
tinggi itu lantas mendekati Hyun Hyo dengan penuh penasaran. Kedua mata
caramelnya terus menatap Hyun Hyo dari bawah hingga atas.
“Nuguya? Kenapa kau
bisa ada di apartementku? Apa kau yang mengantar Nona Shin Hyun Hyo?”
Hyun Hyo sedikit
memiringkan kepalanya mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut namja yang
kini berada tepat didepannya itu. Sesekali ia menoleh kebelakang dan memang
tidak ada orang lain di apartement itu selain mereka berdua.
“Ada apa? Ada sesuatu?
Jawab pertanyaanku tadi” ucap namja bernama lengkap Cho Kyuhyun itu.
“Kau berbicara padaku?”
tanya Hyun Hyo polos.
“Lalu kau pikir aku
berbicara dengan siapa? Disini tidak ada orang lagi selain kita berdua? Dimana Shin
Hyun Hyo?” Hyun Hyo tersenyum sekilas.
“Waeyo? Ada masalah?”
tanya Kyuhyun.
“Begini saja. Bagaimana
kalau kita berkenalan terlebih dahulu” Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Berkenalan? Untuk
apa?”
Tanpa menghiraukan
pertanyaan Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja meraih tangan kanan Kyuhyun tanpa
izin.
“Perkenalkan namaku
SHIN HYUN HYO” ucap Hyun Hyo dengan penuh penekanan pada namanya dan juga
sebuah senyuman jahil diwajahnya.
Kyuhyun lantas terdiam
sesaat setelah mendengar penuturan itu. Perasaan kesal mulai muncul dibenaknya
yang ditujukan pada Changmin. Bagaimana tidak? Ia bilang bahwa Hyun Hyo masih
seorang anak kecil dan pada kenyataannya gadis kecil itu adalah seorang gadis
remaja yang sebentar lagi akan dewasa. Ia memang tidak pernah bertemu langsung
dengan anak dari bosnya semenjak ia bekerja pada ayah dari Hyun Hyo sekitar 3
tahun lalu karena sejak kecil Hyun Hyo memang dibawa oleh pamannya ke Amerika
dan bersekolah disana hingga akhirnya ia meminta kembali ke Korea di usianya ke
16 ini.
“Kau yang bernama Shin
Hyun Hyo?” Hyun Hyo mengangguk.
“Be-berapa usiamu?”
tanya Kyuhyun.
“Usiaku 16 tahun,
Anhjussi” jawab Hyun Hyo dengan sebuah senyuman manis diwajahnya.
“Baru 16 tahun?” Hyun
Hyo sekali lagi mengangguk.
“Changmin-ah..........
Mati kau” gumam Kyuhyun dengan memalingkan wajahnya dari Hyun Hyo.
“Ada apa, Anhjussi?”
Kyuhyun menoleh.
“Tidak ada apa-apa”
ucapnya singkat.
“Akan kutunjukkan
kamarmu” tambahnya. Mereka pun segera menuju ke sebuah kamar yang terletak tak
jauh dari kamar Kyuhyun.
Sebuah kamar dengan
warna yang didominasi oleh warna kuning langsat dan berbagai perabot yang
terlihat rapi serta tempatnya yang bersih sungguh berbanding terbalik dengan
ruang tamu ataupun ruang tengah apartement rumah itu yang sangat kotor.
“Ini kamarmu. Semoga
kau betah disini selama kau berada di Korea” ucap Kyuhyun.
“Gamsahamnida,
Anhjussi” Kyuhyun mengangguk dan segera keluar dari kamar itu.
Selepas keluar, Kyuhyun
segera mengeluarkan sebuah benda berbentuk kotak berwarna hitam yang sedari
tadi tersimpan disaku celananya. Ya. Sebuah ponsel. Ia segera mencari salah
satu nomor yang berada diponselnya dan langsung menghubunginya.
“Yeoboseo, Changmin-ah”
“Ada
apa, Kyu? Kau sudah bertemu dengan Hyun Hyo?”
“Sudah. Kenapa kau
membohongiku?”
“Membohongi
tentang apa?”
“Kau bilang dia masih
anak-anak tapi kenyataannya dia sudah remaja”
“Hahaha...
Mianhae. Tapi wajahnya memang masih seperti anak-anak. Lagipula bukankah anak
berusia 16 tahun masih termasuk anak-anak bagi kita yang sudah berusia 12 tahun
lebih tua darinya?”
“Terserah kau sajalah”
Kyuhyun lantas memutus sambungan teleponnya.
“Anhjussi” Kyuhyun
menoleh dan melihat Hyun Hyo yang mengenakan sebuah t-shirt berlengan pendek
dan sebuah celana yang juga sangat pendek.
“Apa tidak ada
makanan?” tanya Hyun Hyo.
Kyuhyun baru ingat
bahwa memang tidak ada makanan yang tersedia dengan matang ditempat itu.
“Aku akan membuatkanmu
makanan. Tunggulah sebentar” ucap Kyuhyun.
“Aku ingin membantu”
ucapan Hyun Hyo lantas menghentikan langkah Kyuhyun yang hendak ke dapur.
“Yakin?” Hyun Hyo
mengangguk dan diikuti oleh Kyuhyun yang juga mengangguk beserta dengan sebuah
senyuman dibibirnya.
Dua lembar roti tawar
beserta beberapa sayuran segar terlihat tengah disiapkan oleh Kyuhyun dimeja
dapur. Dengan cepat ia pun segera memanggangnya. Tanpa adanya waktu yang lama,
sebuah sandwich yang dilengkapi oleh sayuran segar sudah siap untuk disantap.
“Ini untukmu” Hyun Hyo
tersenyum.
“Mana milikmu,
Anhjussi? Kenapa hanya satu? Kamu mau ini dibagi dua atau bagaimana?” celoteh
Hyun Hyo.
“Tentu saja tidak. Aku
ingin membuat jajangmyeon saja” ucap Kyuhyun dengan memulai kembali aktivitas
memasaknya.
“Kenapa kau tidak
membuat sandwich saja? Membuat jajangmyeon itu lebih susah” tanya Hyun Hyo
dengan melahap sandwich itu.
“Aku tahu. Sandwich itu
ada sayurannya dan jajangmyeon versiku akan kubuat tanpa adanya sayuran” ucap
Kyuhyun.
“Kau benci sayuran?”
Kyuhyun mengangguk.
“Oh jadi begitu”
Dengan memasang wajah
sedikit nakal, Hyun Hyo perlahan mulai mendekati Kyuhyun yang sibuk membuat
jajangmyeon versinya. Tak lupa ia membawa seledri yang diletakkan Kyuhyun di
sandwichnya.
“Anhjussi”
“Myowa?”
Seledri itu lantas masuk
ke mulut Kyuhyun saat ia menoleh ke arah Hyun Hyo. Hyun Hyo lantas tertawa saat
Kyuhyun memasang ekspresi datarnya. Dengan kesal ia menarik seledri itu dari
mulutnya dan menyumpalkannya pada mulut Hyun Hyo yang masih terbuka lebar.
“Rasakan itu anak nakal”
Hyun Hyo terdiam.
Malam mulai tiba.
Cahaya matahari sudah nampak menghilang dan berganti cahaya bulan dan bintang
yang bersinar terang menerangi bumi diawal bulan November ini. Udara mulai
terasa semakin sejuk bahkan bisa dikatakan semakin dingin. Suasana kota Seoul
pun semakin malam terlihat semakin sunyi dengan sudah jarangnya kendaraan yang
melintasi jalan raya di Ibukota Korea Selatan ini. Hanya suara jangkrik yang
terdengar begitu berirama dengan merdunya.
Disuatu tempat lebih
tepatnya dikamar Hyun Hyo yang terletak di apartement milik Kyuhyun terlihat
lampu yang berada didalamnya masih menyala meskipun sudah mulai diredupkan. Dan
memang penghuninya belum bisa menutup matanya dan masih setia dengan laptop dan
headphonenya. Beberapa kali ia terlihat memejamkan matanya seraya menikmati
lagu-lagu korea kesukaannya yang ia putar di headphonenya.
“Hey”
Hyun Hyo sedikit
terjingkat saat tiba-tiba Kyuhyun melepaskan headphonenya. Gadis itu lantas
terduduk dibednya begitupula dengan Kyuhyun.
“Ada apa, Anhjussi?”
tanya Hyun Hyo.
“Kenapa belum tidur?
Ini sudah malam” Hyun Hyo kembali merebahkan tubuhnya.
“Belum mengantuk”
ucapnya singkat.
“Kau biasa tidur jam
berapa di Amerika, huh?” tanya Kyuhyun.
“Jam 11 sampai jam 12
malam” Kyuhyun melongo.
“Yang benar saja? Kau
sedang menonton bola atau bagaimana, huh?”
“Entahlah. Mataku ini
tidak mau diajak tidur jika masih belum larut malam” Kyuhyun hanya terdiam.
“Kalau begitu mulai
sekarang mulailah tidur jangan terlalu malam. Kalau kau sakit, bisa-bisa aku
dimakan hidup-hidup oleh ayahmu nanti” ucap Kyuhyun dengan merapikan selimut
dibadan Hyun Hyo.
“Jaljayo, Hyun-ie”
“Nado jaljayo,
Anhjussi” Kyuhyun pun segera keluar dari sana dan kembali meredupkan lampu
dikamar itu yang sempat ia terangkan tadi.
Suara burung-burung
sudah mulai bersahutan menandakan pagi telah tiba. Cahaya matahari terlihat
sudah mulai menampakkan dirinya dari sudut timur bumi yang indah ini. Suasana
kota Seoul yang awalnya sunyi senyap, kini sudah mulai terlihat aktivitas
seluruh penghuinya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Kyuhyun. Namja tampan
itu terlihat masih menutup matanya dengan selimut yang masih melekat
ditubuhnya. Alarm yang sudah berteriak-teriak daritadi nampak tak berhasil
membangunkan namja berusia 27 tahun itu. Perlahan pintu kamarnya terbuka dan
menampilkan sosok Hyun Hyo yang masih mengenakan sebuah piyama dengan masih
mengucek matanya. Dengan kasar ia lantas mematikan alarm itu.
“Berisik sekali. Aku
masih mengantuk sekali” ucap Hyun Hyo dengan menguap.
Tanpa sadar, gadis
remaja itu langsung meletakkan tubuhnya dibed Kyuhyun yang masih berpenghuni.
“APA YANG KAU LAKUKAN,
SHIN HYUN HYO?”
Hyun Hyo langsung
meloncat turun saat mendengar teriakan Kyuhyun yang terbangun dari tidurnya.
“Kenapa kau tidur
dibedku? Sejak kapan kau tidur disini, huh?” tanya Kyuhyun.
“Aku baru saja
meletakkan tubuhku. Aku masih mengantuk”
Hampir saja Hyun Hyo
kembali menidurkan tubuhnya, Kyuhyun sudah dengan cepat menyambar tubuh Hyun
Hyo dan membawa paksa Hyun Hyo keluar dari kamarnya.
“Sana kembali ke
kamarmu. Dasar tidak sopan” Kyuhyun lantas sedikit membanting pintu kamarnya.
“Aku tidak sengaja,
Anhjussi” ucap Hyun Hyo dengan sedikit berteriak. Dengan mata setengah
tertutup, ia pun kembali menuju ke kamarnya.
Pukul setengah 7 pagi.
Hyun Hyo sudah terlihat sibuk di dapur apartement Kyuhyun. Ia terlihat sudah
sibuk membuat sarapan untuknya dan Kyuhyun. Kyuhyun yang melihatnya, hanya
berdiri dengan menyandarkan tubuhnya pada dinding yang berada dibelakang Hyun
Hyo.
“Kau bisa memasak rupanya”
Hyun Hyo menoleh.
“Walaupun wajahku
meragukan dalam hal masak memasak, tapi setidaknya aku bisa membuat makanan
yang sederhana” ucap Hyun Hyo.
“Oh ya? Bagus kalau
begitu. Tapi ingat. Jangan beri aku sayuran. Kalau sampai kau mencampurkan
sayuran atau semacamnya, akan ku yadongi kau di lapangan sepak bola nanti” Hyun
Hyo langsung memutar tubuhnya.
“Kau sejam sekali,
Anhjussi” Kyuhyun tertawa pelan.
“Teruskan aktivitasmu”
Kyuhyun lantas pergi menuju ke ruang tengah apartement mewah itu.
~To Be Continue~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar