Sabtu, 17 Oktober 2015

FF | L. O. V. E Part 4

AUTOR                      : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST                          : CHO KYUHYUN               SHIN HYUN HYO
                                      SHIM CHANGMIN                        OTHERS~
GENRE                      : ROMANCE
LENGHT                    : CHAPTERED
RATING                     : PG-15
 
 

 


 
 
“Sedih? Kenapa harus sedih?” tanya Kyuhyun lagi dengan ikut duduk tepat disamping Hyun Hyo.
“Natal tahun ini aku tidak bisa merayakannya bersama appa. Pasti tidak akan seru” ucap Hyun Hyo dengan menundukkan kepalanya.
“Kalau begitu, aku akan membuat natal tahun ini menjadi seru untukmu. Eotthoke?” Hyun Hyo mulai mengangguk pelan dan tersenyum.
 
~Happy Reading~
 
Hari yang dinanti Hyun Hyo telah tiba. Ya. Natal. Besok adalah hari natal dan dia akan merayakannya tanpa adanya Tuan Shin. Selama ini memang Hyun Hyo hanya bisa merayakan natal setiap tahun hanya bersama ayah dan pamannya yang berada di Amerika. Nyonya Shin telah meninggal sejak gadis itu masih berusia 5 tahun akibat sakit.

Berniat begadang hingga pukul 12 malam, Hyun Hyo justru tertidur di jam 11 malam. Dengan sebuah bantal, guling, dan selimut yang hangat, gadis 16 tahun itu terlihat lelap sekali dalam tidurnya. Bahkan sampai ia tak sadar bahwa ada seseorang yang kini tengah mendekati dirinya.

“Shin Hyun Hyo. Kasihan dia. Natal tahun ini dia harus merayakannya tanpa Tuan Shin dan keluarganya yang lain” gumam Kyuhyun pelan sekali agar tak mengganggu tidur nyenyak anak dari bos besarnya itu. Perlahan ia mulai mengulurkan satu tangannya untuk mengusap lembut surai kecoklatan milik Hyun Hyo.

Dimusim dingin terutama di bulan Desember, cahaya matahari memang nampak tak begitu cerah dibandingkan dengan musim lainnya. Meski begitu, cahaya matahri itu masih berhasil membuat salah satu penduduk dibumi ini terbangun dari tidur nyenyaknya. Hyun Hyo. Gadis manis itu terlihat masih bergeliat di tempat tidurnya dengan menatap tirai kamarnya yang sudah terbuka. Dengan masih mengucek matanya, gadis itupun segera turun dari bednya.

Kedua mata gadis cantik itu sedikit terbelalak saat dilihatnya beberapa tumpuk hadiah natal yang terletak di ruang tengah apartement milik Kyuhyun. Didekatinya tumpukan hadiah itu dan diraihnya sepucuk surat yang terletak diatas salah satu hadiah itu.

Untuk gadis kecilku, Hyun Hyo
Mungkin kau akan merasa ini adalah natal yang paling menyedihkan bagimu. Tapi kau ingat janjiku ‘kan bahwa aku akan membuat natalmu kali ini menjadi menyenangkan meski tanpa adanya keluargamu? Ya. Ini semua dariku. Dari seorang Cho Kyuhyun yang sangat tampan. Hahaha. Kau percaya itu ‘kan?
Oh ya. Jika hadiah ini tidak sesuai dengan apa yang kau harapkan, aku sangat minta maaf karena aku tidak tahu seleramu. Dan perlu kau tahu bahwa aku memberikan ini semua dengan perasaan rela jadi kau tidak perlu memikirkan untuk mengganti semua ini. Hah baiklah aku tidak bisa berbicara lagi disini. Semoga kau menyukai dengan apa yang kuberikan. Sebelumnya aku sekarang sedang ada urusan dengan Changmin jadi kau tidak perlu mencariku.
Dari seseorang yang tampan
Cho Kyuhyun

Seukir senyuman terukir jelas diwajah Hyun Hyo. Ia lipat kembali surat itu dan mulai berencana untuk membuka semua hadiah pemberian Kyuhyun. Sebuah kotak yang lumayan besar bersampul merah menjadi satu hadiah yang akan dibuka oleh gadis cantik itu. Tanpa membuang waktu, ia langsung menyobek kertas kado yang mengcover hadiah tersebut.

Sebuah boneka panda berukuran cukup besar kini telah terpampang nyata didepan Hyun Hyo. Entah apa yang merasuki tubuh Kyuhyun sehingga ia dapat mengetahui bahwa Hyun Hyo sangatlah menyukai boneka.
“Darimana ia tahu soal ini? Apakah ia bertanya pada appa? Tapi sepertinya aneh” gumamnya.

Kini sebuah kotak yang berukuran lebih kecil dari kotak sebelumnya menjadi sasaran kedua Hyun Hyo. Dibukanya kotak itu dan mendapati sebuah gaun cantik berwarna putih bersih didalamnya. Dengan memicingkan kedua matanya, ia menjereng gaun itu tepat didepannya.
“Apa dia gila? Atau dia ingin mengejekku? Aku sadar kalau ukuran tubuhku ini mini tapi kenapa ia malah memberiku sebuah gaun yang besar? Dasar setan” celotehnya dengan melirik salah satu foto Kyuhyun yang berada didekatnya.

Jarum pada jam dinding terus saja berputar sama halnya dengan matahari yang seakan terus berputar yang awalnya berada disisi timur bumi kini mulai berada agak condong ke sisi barat. Semakin berkurangnya cahaya matahari, justru menjadi semakin bertambahnya udara dingin di bulan Desember ini.

Gadis bernama lengkap Shin Hyun Hyo ini kini terlihat sedang mengerucutkan bibirnya dengan imut diruang tamu apartement Kyuhyun. Ia terlihat fokus menatap langit-langit ruangan itu dengan merebahkan tubuhnya pada sofa empuk yang terletak disana. Mata cantik miliknya seakan tak bosan untuk terus mengitari dinding bagian atas berwarna putih itu. Hingga pada akhirnya kedua matanya tertuju pada pintu utama apartement Kyuhyun saat terdengar seseorang baru saja membukanya.

“Kenapa dengan wajahmu? Muram sekali” tegur Kyuhyun saat ia meletakkan pantatnya di tempat yang tidak jauh dari posisi duduk Hyun Hyo.
“Kau tidak suka kado dariku?” tanyanya berlanjut dengan mencoba menelisik apa yang tengah dipikirkan oleh gadis itu.
“Aku suka. Tapi ada satu hadiah darimu yang membuatku tersinggung” Kyuhyun mengerutkan dahinya.
“Yang mana?”

Hyun Hyo lantas beranjak dari tempat duduknya dan mengambil kotak hadiah tadi. Dengan cepat ia membukanya dan mengambil gaun panjang yang berada didalamnya.
“Ini terlalu panjang. Kau ‘kan tahu bahwa ukuran badanku ini sangat standart. Kau menghinaku?” Kyuhyun tertawa pelan.
“Mianhae. Aku tidak bermaksud menghinamu. Aku sungguh tidak tahu kalau itu akan terlalu panjang untukmu. Tapi setidaknya kau bisa memakainya saat kau menjelang dewasa nanti ‘kan?”

Tak bisa dipungkiri, gaun itu sebenarnya memang sangat cantik. Hyun Hyo akui bahwa anhjussi tua itu memang memiliki selera yang tinggi. Keinginannya untuk segera memakai gaun itu sepertinya memang harus tertunda dan ia berharap gaun itu akan ia pakai pertama kali dalam suatu peristiwa penting dikehidupannya kelak.

“Hey, kenapa diam? Masih kesal padaku?” Hyun Hyo yang awalnya terdiam sedikit terjingkat saat Kyuhyun menyenggolnya.
“Aniya. Ah iya. Aku juga punya sesuatu untukmu” Kyuhyun menyipitkan matanya saat Hyun Hyo menyerahkan sebuah kotak kecil padanya.
“Apa ini?”
“Buka saja” Kyuhyun tersenyum.

Senyuman Kyuhyun masih terjaga saat ia mengetahui isi dari kotak itu. Sebuah jam tangan yang sangat elegan telah berada tepat didepan matanya.
“Kapan kau membelinya?”
“Tadi saat kau pergi”

“Darimana kau dapat uang?” tanya Kyuhyun.
“Aku bukanlah gadis bodoh yang saat pulang dari Amerika tidak membawa uang. Aku memiliki simpanan uang dolar yang ku tukar dengan won” jelas Hyun Hyo.
“Baiklah kau memang cerdas, Nona Shin Hyun Hyo” Hyun Hyo tersenyum.

“Oppa?” Kyuhyun menoleh.
“Hem?”
“Gamsahamnida. Kau menepati janjimu bahwa kau akan membuat natal kali ini tidak jauh berbeda dengan natal bersama appa” ucap Hyun Hyo.
“Nde. Aku juga sangat senang karena natal kali ini ada seseorang yang menemaniku. Biasanya hanya ada Changmin. Huft aku sudah bosan melihat wajahnya” Hyun Hyo tersenyum sekilas.

Suara nyanyian burung terdengar nyaring sekali hari ini menandakan pagi yang baru telah tiba. Sinar matahari pun terlihat masuk begitu saja kekamar seorang gadis cantik bernama Hyun Hyo ini tanpa seizin pemiliknya. Sontak gadis itu membuka matanya karena sinar itu yang menyilaukan mata cantiknya. Ia menyingkirkan selimunya pelan dan mulai beranjak menuju ke kamar mandi.

Sekitar kurang lebih 15 menit Hyun Hyo berada didalam kamar mandi. Sial baginya karena ia lupa tak membawa handuknya. Dengan pelan ia membuka pintu kamar mandinya dan kepalanya terlihat sedikit muncul dari dalam memastikan kondisi kamarnya aman dari namja yang tinggal satu atap dengannya. Dengan hanya melekatkan baju yang ia kenakan tadi ketubuhnya, ia pun segera berlari untuk mengambil handuknya.

“Hyun-ie, ayo makan” Hyun Hyo sangat terkejut saat tiba-tiba saja Kyuhyun membuka pintu kamarnya. Dengan cepat ia mengambil apa saja yang ada didekatnya untuk menutupi tubuhnya. Kyuhyun yang melihatnya, hanya terdiam dengan mulut yang sedikit terbuka.
“Mianhae, Hyun-ie” ucap Kyuhyun dengan membalikkan tubuhnya.
“Keluar, Oppa. Jangan hanya membalikkan tubuhmu. Kau mau meracuni matamu dengan melihat tubuhku, huh?” ucap Hyun Hyo dengan melempari Kyuhyun dengan bantalnya.

“YA! Jangan melempariku begini. Kau pikir tidak sakit?” celoteh Kyuhyun dengan masih bertahan pada posisinya.
“Daripada kulempari kau dengan meja lebih baik kulempari kau dengan bantal ‘kan?” Kyuhyun menghela napasnya.
“Terserah kau saja” Kyuhyun pun segera keluar darisana.

Kurang dari setengah jam, Hyun Hyo terlihat sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Ia kini terlihat duduk didepan cermin yang ada dikamarnya dan menata rambut kecoklatannya yang semakin hari semakin panjang. Setelah dirasa cukup, ia pu menyambar sebuah kacamata hitam yang baru dibelinya beberapa hari lalu untuk membantunya belajar disekolah.

Hyun Hyo menghela napasnya saat melihat Kyuhyun sudah menunggunya dimeja makan. Dengan perlahan ia menghampiri namja tampan itu dan duduk tak jauh darinya.
“Kenapa melihatku seperti itu? Jangan bilang kau mau membahas soal tadi dikamarku” Kyuhyun tersenyum.
“Aniya. Otakku ini tidak kotor seperti itu. Aku hanya sedikit kagum padamu. Kau terlihat berbeda dengan kacamata itu” ucap Kyuhyun.

“Berbeda? Apanya yang berbeda? Aku merasa tidak ada yang berbeda” ucap Hyun Hyo dengan menaikkan sedikit kacamatanya.
“Jika aku boleh jujur, kau terlihat lebih cantik dengan kacamata itu”
Entah apa yang dirasakan Hyun Hyo sehingga perkataan Kyuhyun membuat jantungnya berdebar dan bahkan wajahnya sedikit memerah.

Dengan melirik kearah Hyun Hyo yang sedikit menundukkan kepalanya, Kyuhyun tersenyum sekilas menatapnya.
“Ayolah, Hyun-ie. Apa kau terpesona dengan ucapanku tadi?” Hyun Hyo lantas menoleh.
“Mwoya? Siapa yang terpesona, huh?” tanpa meninggalkan jejak pada piringnya, gadis 16 tahun itupun segera menyambar tasnya dan berniat untuk segera pergi kesekolahnya.

“YA! Mau kemana kau?” teriak Kyuhyun yang ikut beranjak dari tempatnya duduk.
“Ke kebun binatang. Tentu saja kesekolah. Memangnya mau kemana lagi?” ucap Hyun Hyo yang tidak kalah keras dari Kyuhyun.
“Kau marah padaku, huh?” ucap Kyuhyun dengan berlari kecil untuk mengejar gadis cantik itu.
“Aniya. Aku hanya bosan melihat wajahmu” Kyuhyun hanya tersenyum dan segera menarik lengan kanan Hyun Hyo dan memasukkannya ke mobil serta segeralah mereka berangkat kesekolah gadis itu.

Sekolah. Tak heran memang jika tempat bernama sekolah terlihat begitu ramai dipagi hari sampai siang nanti. Semua siswa sudah pasti akan berpenampilan rapi dengan menggunakan seragam yang menjadi almamater sekolah tersebut. Tidak berbeda dengan sekolah lainnya, hal serupa juga terjadi pada sekolah Hyun Hyo.

Kedua mata Hyun Hyo sedikit melebar saat melihat kondisi kelasnya yang masih sepi dari penghuninya. Hanya terlihat beberapa anak saja yang sudah duduk dan berbincang dengan temannya yang lain. Dengan langkah pasti, ia pun segera berjalan ke arah tempat duduknya yang meletakkan tasnya. Mata indahnya terlihat melirik sekilas ke arah jam dinding yang berada didekat papan tulis kelasnya.

“Hyun Rin juga belum berangkat. Bukankah dia biasanya berangkat pagi?” gumam Hyun Hyo dengan menyangga wajahnya.
“Apa dia masih terbawa suasana libur natal?” tambahnya dengan berjalan menuju keluar kelas hanya untuk sekedar melihat keadaan luar.

“Annyeong, Hyun Hyo” Hyun Hyo sedikit terjingkat saat Hyun Rin tiba-tiba saja muncul didepannya sesaat sebelum ia sampai diambang pintu kelasnya.
“Kau membuatku terkejut, Rin-ah” Hyun Rin hanya tersenyum.
“Tumben sekali kau berangkat pagi” ucap Hyun Rin dengan berjalan perlahan menuju ke tempat duduknya.

Hyun Hyo memutar tubuhnya dan menghela napasnya berat seraya menatap Hyun Rin yang meletakkan tasnya pada bangkunya.
“Bukan aku yang berangkat pagi. Tapi kau yang terlalu siang” Hyun Rin hanya tersenyum dari tempat duduknya.
“Kenapa kau berangkat siang, huh?” tanya Hyun Hyo dengan ikut duduk tak jauh dari gadis berkulit sedikit kecoklatan itu.
“Memangnya kenapa? Eommaku saja tidak menegurku” Hyun Hyo hanya terdiam dan ingin sekali rasanya ia menjambak gigi Hyun Rin yang sekarang sedang tersenyum tanpa dosa didepannya.
 
 
~To Be Continue~ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar