Sabtu, 10 Oktober 2015

FF | L. O. V. E Part 3



AUTOR                      : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST                          : CHO KYUHYUN               SHIN HYUN HYO
                                      SHIM CHANGMIN                        OTHERS~
GENRE                      : ROMANCE
LENGHT                    : CHAPTERED
RATING                     : PG-15







Tanpa sepengetahuan Kyuhyun, gadis yang telah merasakan kecupan Kyuhyun untuk pertama kalinya itu terlihat membuka kedua matanya. Dilihatnya Kyuhyun baru saja menutup pintu kamarnya.
‘Kenapa dia melakukan hal itu padaku?’ pikirnya dengan memegang salah satu mata indahnya.
Tidak mau memikirkan hal itu semakin dalam, akhirnya Hyun Hyo memutuskan untuk kembali menutup matanya.


~Happy Reading~

 

Sinar matahari yang baru telah muncul dari sudut timur bumi ini. Meski tidak begitu terang dimusim dingin ini, namun sinar itu masih sukses membuat gadis bermarga Shin ini terbangun dari tidurnya yang sangat lelap. Dengan kedua mata yang masih setengah terbuka, ia mencoba berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sementara Kyuhyun juga sudah terlihat begitu rapi dengan sebuah hoodie berwarna biru bergaris dan surai hazzelnya yang sudah tertata rapi. Ia nampak duduk terdiam diruang makan menunggu seseorang untuk diajak sarapan bersama dirinya. Ya. Siapa lagi jika bukan Hyun Hyo. Sekilas perilakunya semalam terhadap anak dari bos besarnya itu kembali berputar di otaknya.

‘Apa yang telah kulakukan padanya semalam? Kenapa aku bisa melakukan hal itu pada anak kecil itu? Ayolah, Cho Kyuhyun. Kau itu seorang namja yang usiamu hampir menginjak 30 tahun. Mana mungkin kau melakukan hal itu pada seorang anak yang baru berusia 16 tahun?’ ucapnya dalam hati.

“Oppa?” Kyuhyun menoleh dan tersenyum saat seseorang yang ia tunggu telah tiba.
“Ini masih pagi dan kau sudah melamun sendirian” ucap Hyun Hyo dengan mendudukkan dirinya dikursi yang berada tak jauh dari Kyuhyun.
“Mana mungkin aku melamun dengan mengajak seseorang?” Hyun Hyo tersenyum sekilas.

“Apa kau yang mengangkatku ke kamar semalam?” Kyuhyun meletakkan kembali makanan yang sudah hampir masuk ke mulutnya.
“Nde” balasnya singkat.
“Waeyo?” tanya Kyuhyun saat tiba-tiba ia melihat ekspresi wajah Hyun Hyo yang terlihat kesal.
“Kemana saja kau kemarin, huh? Kau meninggalkanku selama berjam-jam. Apa kau tidak takut terjadi sesuatu padaku?” celoteh Hyun Hyo.

Kyuhyun akhirnya meletakkan kembali makanannya dan menatap intens kearah Hyun Hyo yang menundukkan kepalanya. Dengan perlahan ia mulai meraih tangan kanan Hyun Hyo yang berada tak jauh darinya.
“Tentu saja aku takut terjadi apa-apa padamu. Jika urusanku tidak banyak, aku pasti akan pulang cepat kemarin” Hyun Hyo masih terdiam.
“Ayolah jangan merajuk seperti ini. Ayo tersenyumlah” Hyun Hyo akhirnya kembali tersenyum saat melihat Kyuhyun yang juga tersenyum padanya.
Hari kedua Hyun Hyo disekolah barunya terasa lebih menyenangkan dari hari kemarin. Hari ini ia sudah bisa akrab dengan beberapa teman sekelasnya. Sifat Hyun Hyo yang memang sedikit nakal, bahkan sudah berani menjahili teman-teman barunya. Bukan hanya bercanda, Hyun Hyo juga tak segan untuk membagi pengalamannya ketika ia masih tinggal di Negeri Paman Sam, Amerika kepada teman-temannya.

“Oh ya, Hyun-ie. Namja yang kemarin menjemputmu itu siapa? Apa dia saudaramu? Atau mungkin namjachingumu?” tanya salah satu teman barunya, Hye Min.
“Namjachingu? Ayolah jangan mengatakan itu. Namja yang kemarin itu usianya sudah hampir 30 tahun. Mana mungkin aku mau dengan anhjussi tua seperti dia?” balas Hyun Hyo.
“Lalu apa dia saudaramu?” Hyun Hyo terdiam sejenak seraya menarik oksigen dalam-dalam.

“Aniya. Dia sebenarnya salah satu anak buah dari appaku. Karena appaku masih di Amerika, aku dititipkan padanya. Tidak mungkin ‘kan kalau appaku akan membiarkan gadis kecilnya ini dirumah sendirian?” ucap Hyun Hyo dengan menyunggingkan senyumannya.
“Tapi wajah namja itu tidak seperti anhjussi tua. Malah kalian terlihat serasi” Hyun Hyo langsung menoleh ke arah Hyun Rin.
“Kau menghinaku, Rin-ah?”
“Menghina bagaimana?”
“Kalau kau mengatakan kami serasi, itu sama saja kau menghina wajahku ini terlihat sudah tua” Hyun Rin tertawa.
“Aniya, Hyun-ie. Aku hanya bercanda” Hyun Hyo hanya mengangguk.

Sama seperti hari kemarin, suara-suara jeritan para gadis remaja disekolah itu kembali terdengar dijam pulang sekolah. Hyun Hyo yang masih berada didalam kelas bersama Hyun Rin dan Hye Min, hanya memandang malas Kyuhyun dari jendela kelasnya. Ia benar-benar malas berurusan dengan para gadis itu lagi.

“Prediksi kita benar. Kejadian seperti ini kembali terulang” ucap Hyun Rin.
“Hyun-ie, sebaiknya cepat kau menolongnya sebelum para gadis itu akan memakannya hidup-hidup” tambah Hye Min.
“Geurrae. Aku pulang dulu” Hyun Rin dan Hye Min mengangguk.
Hyun Hyo perlahan mulai menghela napasnya dan berjalan malas ke arah para gadis yang histeris itu.

“Permisi semuanya”
Kali ini tak sesuai prediksi Hyun Hyo, bukannya berhasil menerobos para gadis itu, justru ia harus rela tubuhnya terjatuh akibat terdorong oleh beberapa dari para gadis itu.
‘Mereka lebih ganas dari apa yang kubayangkan’ ucapnya dalam hati seraya membersihkan mantelnya yang terkena tumpukan salju dan ia pun segera bangkit kembali.

Namun, ia tak menyangka jika Kyuhyun akan mengangkat tubuhnya sebelum ia berhasil berdiri dengan kedua kakinya. Hyun Hyo hanya bisa terdiam dengan menatap Kyuhyun yang kini tengah membawanya ke mobil. Dengan cepat Kyuhyun memacu mobil itu meninggalkan banyak sekali gadis yang ingin menerkamnya.

“Hyun-ie” Hyun Hyo masih terdiam.
“Hey” Hyun Hyo lantas tersadar saat Kyuhyun menyentuh salah satu tangannya.
“Ada apa?” tanya Hyun Hyo.
“Kau itu kenapa? Daritadi hanya diam. Biasanya kau cerewet sekali” Hyun Hyo segera menarik salah satu tangannya dari genggaman Kyuhyun.

“Memangnya salah jika aku hanya diam, huh?” Kyuhyun tertawa pelan.
“Aniya. Justru dengan kau diam, hidupku bisa lebih tenang sedikit”
“Jadi selama ini hidupmu tidak tenang dengan adanya aku? Baiklah. Turunkan aku disini” ucap Hyun Hyo dengan mencoba membuka pintu mobil Kyuhyun.

“Hyun-ie, apa yang kau lakukan? Hentikan! Kau bisa terjatuh nanti” ucap Kyuhyun.
“Biarkan saja. Biar aku mati sekalian dan appa pasti akan memarahimu” balas Hyun Hyo dengan masih mencoba membuka pintu mobil Kyuhyun.
“Shin Hyun Hyo hentikan!”
“Aniya”

“Hentikan, Hyun-ie”
Mobil Kyuhyun berhenti secara mendadak. Namja itu pun lantas menarik lengan Hyun Hyo hingga kini mereka saling melemparkan bertatap muka. Keheningan pun terjadi. Memang ini adalah kali pertama bagi mereka berdua dalam bertatapan muka dengan jarak yang sangat minim.
“Jangan lakukan hal bodoh itu. Kumohon” Hyun Hyo mengangguk sekilas. Mobil pun kembali melaju.

Sesampainya di apartement Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja melenggang menuju ke kamarnya meninggalkan Kyuhyun dibelakang. Tidak tinggal diam, Kyuhyun lantas mencoba menyusul gadis manis itu ke kamarnya. Pintu kamar berwarna putih itu terlihat tertutup rapat dan mengharuskan Kyuhyun untuk mengetuknya.

“Hyun-ie” tidak ada jawaban.
“Hyun Hyo keluarlah”
“Ada apa?” tanya Hyun Hyo ketika ia akhirnya membuka pintu kamarnya.
“Justru aku yang harus bertanya padamu. Kenapa dengan kau?” Hyun Hyo menunduk.
“Tidak ada apa-apa”
Tanpa menunggu kalimat balasan dari Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja menutup kembali pintu kamarnya.

Sedangkan didalam kamar, Hyun Hyo lantas merebahkan tubuhnya pada bed berwarna putih yang sangat empuk. Ia memejamkan kedua matanya sejenak. Berbagai pikiran yang mungkin saja bisa terjadi kapanpun tiba-tiba saja melintas diotaknya.
‘Aniya. Semua ini tidak boleh terjadi. Tidak boleh” ucapnya dalam hati dengan masih bertahan pada posisi semula.

Sementara Kyuhyun kini terlihat tengah mendudukkan dirinya di sofa yang berada diruang tengah apartementnya. Ia juga terlihat menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya sejenak.
‘Ada apa ini? Kenapa jadi seperti ini?’ ucapnya dalam hati.

Hari sudah menjelang sore. Hyun Hyo akhirnya keluar dari kamarnya yang ia kunci sejak tadi siang. Dilihatnya Kyuhyun yang tertidur lelap disofa. Ia yakin bahwa namja itu pasti juga belum makan seperti dirinya. Perlahan Hyun Hyo mulai mendekati Kyuhyun yang tertidur dalam keadaan duduk bersandar. Ia akui perkataan para gadis disekolahnya memang benar. Kyuhyun tampan. Tapi kenapa ia baru menyadarinya sekarang? Dengan cepat ia menepis semua pikirannya mengenai dirinya dan Kyuhyun. Akhirnya gadis yang lahir di bulan Februari itupun berlalu menuju ke dapur.

Hyun Hyo mengerutkan dahinya saat melihat tak ada bahan makanan sama sekali di almari dapur Kyuhyun. Yang ada hanyalah beberapa bungkus mie instan. Dengan terpaksa, ia pun mulai membuat mie untuk mereka berdua. Setidaknya perut mereka tidak akan merasa lapar karena tidak makan tadi siang.

Tak berselang lama, Kyuhyun terlihat membuka kedua matanya. Dilihatnya Hyun Hyo yang tengah sibuk menata meja makan. Tanpa disadari sebuah senyuman mulai muncul dibibir tipis miliknya. Dengan perlahan ia pun mulai beranjak dari tempatnya dan mendekati Hyun Hyo yang tidak sadar akan pergerakannya.

“Kau sedang apa, Hyun-ie?” Hyun Hyo sedikit terjingkat.
“Sedang mencuci” Kyuhyun tersenyum.
“Sudah tau kalau aku sedang menata meja makan. Kau masih saja bertanya” tambah Hyun Hyo.
“Nde. Mianhae. Aku hanya ingin bercanda denganmu” Hyun Hyo hanya mengangguk.

“Sekarang makanlah. Tapi maaf karena aku hanya menemukan mie instan di dapur” ucap Hyun Hyo.
“Tidak apa-apa. Nanti aku akan ke supermarket” balas Kyuhyun.
“Aku ikut”
Kyuhyun meletakkan kembali mie yang sudah disendoknya kedalam mangkuk yang berada didepannya.
“Ke supermarket?” Hyun Hyo mengangguk.
“Geurrae”

Sesuai percakapan tadi sore, malam ini Hyun Hyo benar-benar ikut Kyuhyun pergi ke supermarket untuk membeli kebutuhan mereka. Dengan mendorong troli, Hyun Hyo terlihat senang melihat banyaknya bahan makanan yang selama ini belum pernah ia jumpai di Amerika. Kedua mata Hyun Hyo yang sedari tadi terus mengedarkan pandangannya ke berbagai sudut, kini mulai berhenti di satu sudut.

“Oppa, boleh aku minta sesuatu?” Kyuhyun menoleh.
“Minta apa? Jangan bilang kau mau membeli kebutuhan wanitamu” ucap Kyuhyun seraya melirik sebuah produk wanita yang biasanya berisi 12 didalam bungkusnya.
“Aniya. Aku minta itu” Kyuhyun lantas mengikuti dimana arah jari telunjuk Hyun Hyo mengarah.
“Oh itu. Kalau itu bukan hanya kau yang mau. Aku juga mau” Hyun Hyo tersenyum.

Setelah urusan mereka selesai di supermarket, Kyuhyun memutuskan tidak langsung pulang ke apartementnya. Ia kini tengah mengajak Hyun Hyo pergi ke suatu taman yang letaknya tak jauh dari apartement milik Kyuhyun. Meski sudah malam, suasana ditaman itu masih terlihat cukup ramai. Namun sesuatu telah membuat Hyun Hyo sedikit canggung disana. Bagaimana tidak? Ditaman itu banyak sekali para pasangan yang telah memadu kasih disana. Sedangkan ia dan Kyuhyun bukanlah sepasang kekasih.

“Duduklah” Hyun Hyo pun mendudukkan dirinya tepat disamping Kyuhyun.
“Rekatkan mantelmu. Cuacanya cukup dingin” Hyun Hyo mengangguk.
“Kau sering kemari?” tanya Hyun Hyo.
“Nde. Setiap aku kesepian, aku selalu kemari” jawab Kyuhyun dengan pandangannya yang terus mengarah kedepan.

Keheningan terjadi sejenak hingga Hyun Hyo tersadar dengan sesuatu. Segera ia mengambil sebuah bungkus plastik kecil yang didalamnya terdapat dua buah es krim yang mereka beli di supermarket tadi.
“Punyamu” Kyuhyun menoleh.
“Kau yakin ingin memakan es krim disini? Disini dingin sekali” ucap Kyuhyun dengan menerima es krim itu dari tangan Hyun Hyo.
“Tentu saja” balas Hyun Hyo dengan tersenyum.

Malam semakin lama semakin larut. Udara pun lebih terasa dingin dari sebelumnya. Meski begitu, Hyun Hyo dan Kyuhyun masih nampak berada ditaman tadi. Dengan sebuah mantel yang mereka rekatkan dengan kuat ditubuh mereka, dua anak manusia itu terlihat masih menikmati suasana malam disana.

“Ayo pulang” Hyun Hyo menoleh dan dilihatnya Kyuhyun sudah beranjak dari tempat duduknya.
“Jigeum?”
“Nde, Hyun-ie. Ini sudah sangat dingin” Hyun Hyo akhirnya mengangguk.

Bulan selanjutnya di musim dingin tahun ini telah datang. Dan dapat dikatakan bulan Desember adalah bulan yang paling dinanti karena bagi umat Nasrani, mereka akan merayakan Hari Raya Natal bersama keluarga mereka dengan ditemani butiran-butiran salju yang turun. Namun tidak bagi gadis remaja ini. Hyun Hyo merasa sedikit kecewa karena natal tahun ini akan menjadi natal pertamanya tidak bersama sang ayah.

Dan saat ini, gadis bernama lengkap Shin Hyun Hyo itu terlihat tengah berdiri yang didepannya telah terpampang sebuah kalender. Berkali-kali ia mempoutkan bibirnya imut sekali.
“Waeyo?” Wajah Hyun Hyo sedikit terdorong ke belakang saat Kyuhyun tiba-tiba saja menepuk pelan bibirnya.

“Kau tidak sopan, Oppa” ucap Hyun Hyo dengan mengusap bibirnya.
“Nde. Mianhae. Ada apa denganmu? Daritadi kau terus melihat kalender? Ada yang salah?” tanya Kyuhyun.
“Aniya. Hanya saja aku merasa sedikit sedih” balas Hyun Hyo dengan berlalu menuju ke sofa yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

“Sedih? Kenapa harus sedih?” tanya Kyuhyun lagi dengan ikut duduk tepat disamping Hyun Hyo.
“Natal tahun ini aku tidak bisa merayakannya bersama appa. Pasti tidak akan seru” ucap Hyun Hyo dengan menundukkan kepalanya.
“Kalau begitu, aku akan membuat natal tahun ini menjadi seru untukmu. Eotthoke?” Hyun Hyo mulai mengangguk pelan dan tersenyum.



~To Be Continue~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar