AUTOR : AVI YEOJA ELFOREVER
CAST :
CHO KYUHYUN SHIN HYUN HYO
SHIM CHANGMIN OTHERS~
GENRE : ROMANCE
LENGHT : CHAPTERED
RATING : PG-15
Tanpa
sepengetahuan Kyuhyun, gadis yang telah merasakan kecupan Kyuhyun untuk pertama
kalinya itu terlihat membuka kedua matanya. Dilihatnya Kyuhyun baru saja
menutup pintu kamarnya.
‘Kenapa dia
melakukan hal itu padaku?’ pikirnya dengan memegang salah satu mata indahnya.
Tidak mau
memikirkan hal itu semakin dalam, akhirnya Hyun Hyo memutuskan untuk kembali
menutup matanya.
~Happy Reading~
Sinar matahari
yang baru telah muncul dari sudut timur bumi ini. Meski tidak begitu terang
dimusim dingin ini, namun sinar itu masih sukses membuat gadis bermarga Shin
ini terbangun dari tidurnya yang sangat lelap. Dengan kedua mata yang masih
setengah terbuka, ia mencoba berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Sementara
Kyuhyun juga sudah terlihat begitu rapi dengan sebuah hoodie berwarna biru
bergaris dan surai hazzelnya yang sudah tertata rapi. Ia nampak duduk terdiam
diruang makan menunggu seseorang untuk diajak sarapan bersama dirinya. Ya.
Siapa lagi jika bukan Hyun Hyo. Sekilas perilakunya semalam terhadap anak dari
bos besarnya itu kembali berputar di otaknya.
‘Apa yang telah
kulakukan padanya semalam? Kenapa aku bisa melakukan hal itu pada anak kecil
itu? Ayolah, Cho Kyuhyun. Kau itu seorang namja yang usiamu hampir menginjak 30
tahun. Mana mungkin kau melakukan hal itu pada seorang anak yang baru berusia
16 tahun?’ ucapnya dalam hati.
“Oppa?” Kyuhyun
menoleh dan tersenyum saat seseorang yang ia tunggu telah tiba.
“Ini masih pagi
dan kau sudah melamun sendirian” ucap Hyun Hyo dengan mendudukkan dirinya
dikursi yang berada tak jauh dari Kyuhyun.
“Mana mungkin
aku melamun dengan mengajak seseorang?” Hyun Hyo tersenyum sekilas.
“Apa kau yang
mengangkatku ke kamar semalam?” Kyuhyun meletakkan kembali makanan yang sudah
hampir masuk ke mulutnya.
“Nde” balasnya
singkat.
“Waeyo?” tanya
Kyuhyun saat tiba-tiba ia melihat ekspresi wajah Hyun Hyo yang terlihat kesal.
“Kemana saja kau
kemarin, huh? Kau meninggalkanku selama berjam-jam. Apa kau tidak takut terjadi
sesuatu padaku?” celoteh Hyun Hyo.
Kyuhyun akhirnya
meletakkan kembali makanannya dan menatap intens kearah Hyun Hyo yang
menundukkan kepalanya. Dengan perlahan ia mulai meraih tangan kanan Hyun Hyo
yang berada tak jauh darinya.
“Tentu saja aku
takut terjadi apa-apa padamu. Jika urusanku tidak banyak, aku pasti akan pulang
cepat kemarin” Hyun Hyo masih terdiam.
“Ayolah jangan
merajuk seperti ini. Ayo tersenyumlah” Hyun Hyo akhirnya kembali tersenyum saat
melihat Kyuhyun yang juga tersenyum padanya.
Hari kedua Hyun
Hyo disekolah barunya terasa lebih menyenangkan dari hari kemarin. Hari ini ia
sudah bisa akrab dengan beberapa teman sekelasnya. Sifat Hyun Hyo yang memang
sedikit nakal, bahkan sudah berani menjahili teman-teman barunya. Bukan hanya
bercanda, Hyun Hyo juga tak segan untuk membagi pengalamannya ketika ia masih
tinggal di Negeri Paman Sam, Amerika kepada teman-temannya.
“Oh ya, Hyun-ie.
Namja yang kemarin menjemputmu itu siapa? Apa dia saudaramu? Atau mungkin
namjachingumu?” tanya salah satu teman barunya, Hye Min.
“Namjachingu?
Ayolah jangan mengatakan itu. Namja yang kemarin itu usianya sudah hampir 30
tahun. Mana mungkin aku mau dengan anhjussi tua seperti dia?” balas Hyun Hyo.
“Lalu apa dia
saudaramu?” Hyun Hyo terdiam sejenak seraya menarik oksigen dalam-dalam.
“Aniya. Dia
sebenarnya salah satu anak buah dari appaku. Karena appaku masih di Amerika,
aku dititipkan padanya. Tidak mungkin ‘kan kalau appaku akan membiarkan gadis
kecilnya ini dirumah sendirian?” ucap Hyun Hyo dengan menyunggingkan
senyumannya.
“Tapi wajah
namja itu tidak seperti anhjussi tua. Malah kalian terlihat serasi” Hyun Hyo
langsung menoleh ke arah Hyun Rin.
“Kau menghinaku,
Rin-ah?”
“Menghina
bagaimana?”
“Kalau kau
mengatakan kami serasi, itu sama saja kau menghina wajahku ini terlihat sudah
tua” Hyun Rin tertawa.
“Aniya, Hyun-ie.
Aku hanya bercanda” Hyun Hyo hanya mengangguk.
Sama seperti
hari kemarin, suara-suara jeritan para gadis remaja disekolah itu kembali
terdengar dijam pulang sekolah. Hyun Hyo yang masih berada didalam kelas
bersama Hyun Rin dan Hye Min, hanya memandang malas Kyuhyun dari jendela
kelasnya. Ia benar-benar malas berurusan dengan para gadis itu lagi.
“Prediksi kita
benar. Kejadian seperti ini kembali terulang” ucap Hyun Rin.
“Hyun-ie,
sebaiknya cepat kau menolongnya sebelum para gadis itu akan memakannya
hidup-hidup” tambah Hye Min.
“Geurrae. Aku
pulang dulu” Hyun Rin dan Hye Min mengangguk.
Hyun Hyo
perlahan mulai menghela napasnya dan berjalan malas ke arah para gadis yang
histeris itu.
“Permisi
semuanya”
Kali ini tak
sesuai prediksi Hyun Hyo, bukannya berhasil menerobos para gadis itu, justru ia
harus rela tubuhnya terjatuh akibat terdorong oleh beberapa dari para gadis
itu.
‘Mereka lebih
ganas dari apa yang kubayangkan’ ucapnya dalam hati seraya membersihkan mantelnya
yang terkena tumpukan salju dan ia pun segera bangkit kembali.
Namun, ia tak
menyangka jika Kyuhyun akan mengangkat tubuhnya sebelum ia berhasil berdiri
dengan kedua kakinya. Hyun Hyo hanya bisa terdiam dengan menatap Kyuhyun yang
kini tengah membawanya ke mobil. Dengan cepat Kyuhyun memacu mobil itu
meninggalkan banyak sekali gadis yang ingin menerkamnya.
“Hyun-ie” Hyun
Hyo masih terdiam.
“Hey” Hyun Hyo
lantas tersadar saat Kyuhyun menyentuh salah satu tangannya.
“Ada apa?” tanya
Hyun Hyo.
“Kau itu kenapa?
Daritadi hanya diam. Biasanya kau cerewet sekali” Hyun Hyo segera menarik salah
satu tangannya dari genggaman Kyuhyun.
“Memangnya salah
jika aku hanya diam, huh?” Kyuhyun tertawa pelan.
“Aniya. Justru
dengan kau diam, hidupku bisa lebih tenang sedikit”
“Jadi selama ini
hidupmu tidak tenang dengan adanya aku? Baiklah. Turunkan aku disini” ucap Hyun
Hyo dengan mencoba membuka pintu mobil Kyuhyun.
“Hyun-ie, apa
yang kau lakukan? Hentikan! Kau bisa terjatuh nanti” ucap Kyuhyun.
“Biarkan saja.
Biar aku mati sekalian dan appa pasti akan memarahimu” balas Hyun Hyo dengan
masih mencoba membuka pintu mobil Kyuhyun.
“Shin Hyun Hyo
hentikan!”
“Aniya”
“Hentikan,
Hyun-ie”
Mobil Kyuhyun
berhenti secara mendadak. Namja itu pun lantas menarik lengan Hyun Hyo hingga
kini mereka saling melemparkan bertatap muka. Keheningan pun terjadi. Memang
ini adalah kali pertama bagi mereka berdua dalam bertatapan muka dengan jarak
yang sangat minim.
“Jangan lakukan
hal bodoh itu. Kumohon” Hyun Hyo mengangguk sekilas. Mobil pun kembali melaju.
Sesampainya di
apartement Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja melenggang menuju ke kamarnya meninggalkan
Kyuhyun dibelakang. Tidak tinggal diam, Kyuhyun lantas mencoba menyusul gadis
manis itu ke kamarnya. Pintu kamar berwarna putih itu terlihat tertutup rapat
dan mengharuskan Kyuhyun untuk mengetuknya.
“Hyun-ie” tidak
ada jawaban.
“Hyun Hyo
keluarlah”
“Ada apa?” tanya
Hyun Hyo ketika ia akhirnya membuka pintu kamarnya.
“Justru aku yang
harus bertanya padamu. Kenapa dengan kau?” Hyun Hyo menunduk.
“Tidak ada
apa-apa”
Tanpa menunggu
kalimat balasan dari Kyuhyun, Hyun Hyo langsung saja menutup kembali pintu
kamarnya.
Sedangkan
didalam kamar, Hyun Hyo lantas merebahkan tubuhnya pada bed berwarna putih yang
sangat empuk. Ia memejamkan kedua matanya sejenak. Berbagai pikiran yang
mungkin saja bisa terjadi kapanpun tiba-tiba saja melintas diotaknya.
‘Aniya. Semua
ini tidak boleh terjadi. Tidak boleh” ucapnya dalam hati dengan masih bertahan
pada posisi semula.
Sementara
Kyuhyun kini terlihat tengah mendudukkan dirinya di sofa yang berada diruang
tengah apartementnya. Ia juga terlihat menyandarkan kepalanya dan memejamkan
matanya sejenak.
‘Ada apa ini?
Kenapa jadi seperti ini?’ ucapnya dalam hati.
Hari sudah
menjelang sore. Hyun Hyo akhirnya keluar dari kamarnya yang ia kunci sejak tadi
siang. Dilihatnya Kyuhyun yang tertidur lelap disofa. Ia yakin bahwa namja itu
pasti juga belum makan seperti dirinya. Perlahan Hyun Hyo mulai mendekati
Kyuhyun yang tertidur dalam keadaan duduk bersandar. Ia akui perkataan para
gadis disekolahnya memang benar. Kyuhyun tampan. Tapi kenapa ia baru
menyadarinya sekarang? Dengan cepat ia menepis semua pikirannya mengenai
dirinya dan Kyuhyun. Akhirnya gadis yang lahir di bulan Februari itupun berlalu
menuju ke dapur.
Hyun Hyo
mengerutkan dahinya saat melihat tak ada bahan makanan sama sekali di almari
dapur Kyuhyun. Yang ada hanyalah beberapa bungkus mie instan. Dengan terpaksa,
ia pun mulai membuat mie untuk mereka berdua. Setidaknya perut mereka tidak
akan merasa lapar karena tidak makan tadi siang.
Tak berselang
lama, Kyuhyun terlihat membuka kedua matanya. Dilihatnya Hyun Hyo yang tengah
sibuk menata meja makan. Tanpa disadari sebuah senyuman mulai muncul dibibir
tipis miliknya. Dengan perlahan ia pun mulai beranjak dari tempatnya dan
mendekati Hyun Hyo yang tidak sadar akan pergerakannya.
“Kau sedang apa,
Hyun-ie?” Hyun Hyo sedikit terjingkat.
“Sedang mencuci”
Kyuhyun tersenyum.
“Sudah tau kalau
aku sedang menata meja makan. Kau masih saja bertanya” tambah Hyun Hyo.
“Nde. Mianhae.
Aku hanya ingin bercanda denganmu” Hyun Hyo hanya mengangguk.
“Sekarang
makanlah. Tapi maaf karena aku hanya menemukan mie instan di dapur” ucap Hyun
Hyo.
“Tidak apa-apa.
Nanti aku akan ke supermarket” balas Kyuhyun.
“Aku ikut”
Kyuhyun
meletakkan kembali mie yang sudah disendoknya kedalam mangkuk yang berada
didepannya.
“Ke
supermarket?” Hyun Hyo mengangguk.
“Geurrae”
Sesuai
percakapan tadi sore, malam ini Hyun Hyo benar-benar ikut Kyuhyun pergi ke supermarket
untuk membeli kebutuhan mereka. Dengan mendorong troli, Hyun Hyo terlihat
senang melihat banyaknya bahan makanan yang selama ini belum pernah ia jumpai
di Amerika. Kedua mata Hyun Hyo yang sedari tadi terus mengedarkan pandangannya
ke berbagai sudut, kini mulai berhenti di satu sudut.
“Oppa, boleh aku
minta sesuatu?” Kyuhyun menoleh.
“Minta apa?
Jangan bilang kau mau membeli kebutuhan wanitamu” ucap Kyuhyun seraya melirik
sebuah produk wanita yang biasanya berisi 12 didalam bungkusnya.
“Aniya. Aku
minta itu” Kyuhyun lantas mengikuti dimana arah jari telunjuk Hyun Hyo
mengarah.
“Oh itu. Kalau
itu bukan hanya kau yang mau. Aku juga mau” Hyun Hyo tersenyum.
Setelah urusan
mereka selesai di supermarket, Kyuhyun memutuskan tidak langsung pulang ke apartementnya.
Ia kini tengah mengajak Hyun Hyo pergi ke suatu taman yang letaknya tak jauh
dari apartement milik Kyuhyun. Meski sudah malam, suasana ditaman itu masih
terlihat cukup ramai. Namun sesuatu telah membuat Hyun Hyo sedikit canggung
disana. Bagaimana tidak? Ditaman itu banyak sekali para pasangan yang telah
memadu kasih disana. Sedangkan ia dan Kyuhyun bukanlah sepasang kekasih.
“Duduklah” Hyun
Hyo pun mendudukkan dirinya tepat disamping Kyuhyun.
“Rekatkan
mantelmu. Cuacanya cukup dingin” Hyun Hyo mengangguk.
“Kau sering
kemari?” tanya Hyun Hyo.
“Nde. Setiap aku
kesepian, aku selalu kemari” jawab Kyuhyun dengan pandangannya yang terus
mengarah kedepan.
Keheningan
terjadi sejenak hingga Hyun Hyo tersadar dengan sesuatu. Segera ia mengambil
sebuah bungkus plastik kecil yang didalamnya terdapat dua buah es krim yang
mereka beli di supermarket tadi.
“Punyamu”
Kyuhyun menoleh.
“Kau yakin ingin
memakan es krim disini? Disini dingin sekali” ucap Kyuhyun dengan menerima es
krim itu dari tangan Hyun Hyo.
“Tentu saja”
balas Hyun Hyo dengan tersenyum.
Malam semakin
lama semakin larut. Udara pun lebih terasa dingin dari sebelumnya. Meski
begitu, Hyun Hyo dan Kyuhyun masih nampak berada ditaman tadi. Dengan sebuah
mantel yang mereka rekatkan dengan kuat ditubuh mereka, dua anak manusia itu
terlihat masih menikmati suasana malam disana.
“Ayo pulang”
Hyun Hyo menoleh dan dilihatnya Kyuhyun sudah beranjak dari tempat duduknya.
“Jigeum?”
“Nde, Hyun-ie.
Ini sudah sangat dingin” Hyun Hyo akhirnya mengangguk.
Bulan selanjutnya
di musim dingin tahun ini telah datang. Dan dapat dikatakan bulan Desember
adalah bulan yang paling dinanti karena bagi umat Nasrani, mereka akan
merayakan Hari Raya Natal bersama keluarga mereka dengan ditemani
butiran-butiran salju yang turun. Namun tidak bagi gadis remaja ini. Hyun Hyo
merasa sedikit kecewa karena natal tahun ini akan menjadi natal pertamanya
tidak bersama sang ayah.
Dan saat ini,
gadis bernama lengkap Shin Hyun Hyo itu terlihat tengah berdiri yang didepannya
telah terpampang sebuah kalender. Berkali-kali ia mempoutkan bibirnya imut
sekali.
“Waeyo?” Wajah
Hyun Hyo sedikit terdorong ke belakang saat Kyuhyun tiba-tiba saja menepuk
pelan bibirnya.
“Kau tidak
sopan, Oppa” ucap Hyun Hyo dengan mengusap bibirnya.
“Nde. Mianhae.
Ada apa denganmu? Daritadi kau terus melihat kalender? Ada yang salah?” tanya
Kyuhyun.
“Aniya. Hanya
saja aku merasa sedikit sedih” balas Hyun Hyo dengan berlalu menuju ke sofa
yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
“Sedih? Kenapa
harus sedih?” tanya Kyuhyun lagi dengan ikut duduk tepat disamping Hyun Hyo.
“Natal tahun ini
aku tidak bisa merayakannya bersama appa. Pasti tidak akan seru” ucap Hyun Hyo
dengan menundukkan kepalanya.
“Kalau begitu,
aku akan membuat natal tahun ini menjadi seru untukmu. Eotthoke?” Hyun Hyo
mulai mengangguk pelan dan tersenyum.
~To Be Continue~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar