CAST : SHIN HYUN HYO KIM YESUNG
LEE DONGHAE OTHER
GENRE : SAD-ROMANCE
Yesung tersenyum sekilas. Ia
berpikir sejenak untuk menyusun kata-kata yang akan keluar dari mulutnya agar
ia tak malu pada yeoja yang berada didepannya ini.
“Aku sedang merasakan sesuatu
akhir-akhir ini” ucap Yesung yang membuat Hyun Hyo bertanya-tanya.
“Merasakan apa? Kau sakit, gelisah,
resah, atau.....”
“Aku sedang jatuh cinta” potong
Yesung yang langsung membuat Hyun Hyo terhenyak.
~Happy Reading~
“Jatuh cinta? Dengan siapa?”
“Dengan seorang dokter yang
menurutku sangat sempurna. Mungkin bukan hanya menurutku tapi menurut semua
orang yang sudah mengenalnya” Hyun Hyo terdiam.
“Dokter? Dia bekerja dimana? Apa dia
bekerja disini?”
“Nde. Dia selalu menemuiku setiap
hari”
Hyun Hyo terdiam dan mulai
memikirkan sesuatu. Ia menggerak-gerakkan bola matanya dengan mencoba mencari
tau siapa yeoja itu.
“Tapi sepertinya dokter muda disini
hanya aku dan Donghae oppa” ucap Hyun Hyo. Yesung tersenyum.
“Memang” balas Yesung singkat.
“Apa mungkin kau.......?” Yesung
kembali tersenyum.
“Nde. Aku mencintaimu, Hyun-ie” Hyun
Hyo hanya terdiam dengan menatap lekat kedua onix Yesung.
Rasanya ingin sekali bagi Hyun Hyo untuk
berteriak kegirangan sekencang mungkin karena ia sama sekali tak menyangka
bahwa namja yang selama ini juga ia sukai telah menyatakan perasaannya padanya.
Salah tingkah? Itu pasti. Hyun Hyo saat ini memang sedang salah tingkah didepan
Yesung. Ia bingung harus menyembunyikan ekpresi kegirangannya dimana. Entah
mengapa ia jadi tak berani menatap wajah Yesung seperti hal yang biasanya ia
lakukan setiap hari pada namja itu.
“Ada apa? Ah aku tau kau pasti tidak
mau menjadi yeojachinguku, kan? Dan itu dikarenakan aku yang memiliki penyakit
brengsek ini. Wajar jika kau tidak mau denganku, Hyun-ie. Aku dapat
memahaminya. Mungkin kau sudah menyukai nam...........”
“Siapa bilang aku tidak mau?”
“Mwoya?”
“Aku mau menjadi yeojachingumu dan
aku tidak mempermasalahkan mengenai kondisimu yang seperti ini. Aku ingin kita
bersama seumur hidup kita. Dan jika itu tidak berlangsung lama, maka itulah
takdir kita yang sebenarnya” ucap Hyun Hyo penuh keyakinan.
“Kau serius dengan yang kau ucapkan
tadi?”
“Apa aku pernah bercanda denganmu?”
Yesung tersenyum. Begitu pula dengan Hyun Hyo.
Semakin siang matahari semakin
menunjukkan jati dirinya. Cuaca panas mulai terasa di Ibukota Korea Selatan
itu. Langit terlihat berwarna sapphire blue yang dipercantik dengan awan
stratus yang menyebar disetiap sisi langit yang indah disiang hari itu.
Hembusan angin yang tak begitu kencang juga membuat siapapun pasti ingin keluar
dari ruangan mereka dan merasakan tusukan sejuk dari tiupan angin dimusim semi
tahun ini.
Donghae. Namja itu kini tengah
berdiri mematung ditaman Rumah Sakit tempatnya bekerja seraya menatap fokus
kearah langit. Ia terlihat tengah menunggu seseorang disana. Kedua mata
sendunya terkadang menyempatkan untuk mencari keberadaan seseorang yang ia
tunggu dengan sesekali kembali menatap indahnya langit.
“Donghae oppa” Donghae menoleh. Ia
akhirnya tersenyum saat melihat seseorang yang ia tunggu akhirnya datang
menghampirinya. Ya. Siapa lagi jika bukan Hyun Hyo. Yeoja itu berlari kecil
untuk menghampiri namja yang sedikit lebih tua darinya itu.
“Ada apa oppa memintaku kemari? Apa
ada sesuatu yang penting?” tanyanya dengan suara sedikit berat yang memang ia
miliki sejak kecil.
“Ada sesuatu yang mungkin sangat
perlu kubicarakan padamu, Hyun-ie” ucap Donghae dengan memasukkan kedua
tangannya disaku jasnya.
“Mwoya? Sepertinya memang penting”
balas Hyun Hyo.
“Ini memang penting bagiku. Tapi
entah ini akan menjadi hal yang penting bagimu atau tidak” Hyun Hyo terdiam
dengan masih menatap wajah Donghae yang menurutnya tak berubah dari pertama ia
mengenalnya.
“Hal apa yang menurutmu penting itu,
Oppa?” tanya Hyun Hyo.
“Hyun-ie, sudah berapa lama kita
bekerja ditempat yang sama?” Hyun Hyo terdiam sejenak.
“Dua tahun.... mungkin”
“Apa kau tau sesuatu? Selama itu
pula aku memendam semua perasaanku padamu” ucap Donghae dengan menatap lembut
kedua mata Hyun Hyo.
“Maksudmu..............?”
“Nde, Hyun-ie. Saranghae” Hyun Hyo
terhenyak dengan pernyataan yang baru saja dilontarkan oleh Donghae. Ia
tertunduk dan menghela napasnya berat.
“Ada apa, Hyun-ie? Kau tidak
menyukaiku?” tanya Donghae.
“Bukannya aku tidak menyukaimu,
Oppa. Selama ini aku hanya menganggapmu sebagai oppaku saja. Tidak lebih.
Lagipula kau terlambat sedikit dari Yesung oppa” jawab Hyun Hyo dengan suara
berat.
“Yesung hyung? Apa dia sudah
mendapatkan hatimu?” Hyun Hyo mengangguk pelan.
“Kapan?”
“Baru sekitar 2 jam lalu” Donghae
menghela napasnya dan mencoba tersenyum. Ia lalu berlalu darisana meninggalkan
Hyun Hyo tanpa berucap apapun.
Yeoja cantik itu tertunduk dengan
masih mematung ditempatnya berada. Ia memejamkan kedua matanya dengan perasaan
bersalah yang menurutnya begitu menyakiti hati Donghae. Hatinya sakit saat
melihat namja yang sudah seperti oppanya itu tadi terlihat berusaha
menyembunyikan raut wajah sedihnya. Namun yeoja itu tak bisa membohongi
perasaannya. Ia mencintai Yesung bukan Donghae. Ia menghela napasnya panjang
dan segera berlalu darisana.
Yeoja cantik dengan sebutan Dokter
Shin itu nampak berjalan dengan memasukkan kedua tangannya kesaku jasnya. Tak
lupa ia menebar senyum kepada siapapun yang berpapasan dengannya. Hingga
akhirnya ia sampai didepan pintu ruangan milik namjachingu barunya. Ia menahan
tangannya untuk memutar knop pintu saat mendengar percakapan antara Yesung
dengan suara seorang namja yang begitu ia kenal. Ya. Ada Donghae didalam
ruangan Yesung.
“Aku senang kau bisa mendapatkan
hati Hyun Hyo, Hyung. Kau benar-benar
namja yang beruntung” ucap Donghae yang terdengar cukup jelas ditelinga Hyun
Hyo.
“Kurasa juga begitu, Hae-ah. Tak
kusangka ia juga menyukaiku” balas Yesung.
“Cintai dia sepenuh hatimu, Hyung.
Dia yeoja yang baik” ucap Donghae dengan menepuk bahu kanan Yesung yang tengah
berbaring.
“Itu pasti” balas Yesung dengan
senyuman khasnya.
CKLEK~
Dua namja tampan itu menoleh saat
yeoja yang dibicarakan memutuskan untuk masuk keruangan itu. Mata Donghae
langsung menangkap kedua mata Hyun Hyo yang masih berada diambang pintu.
Terlihat jelas raut wajah Donghae kacau dan memaksakan senyumannya didepan
Yesung.Matanya nampak lebih sendu dari biasanya.
“Aku keluar dulu, Hyung.
Yeojachingumu sudah datang untuk menjagamu rupanya” canda Donghae yang mungkin
dipaksakan. Perlahan namja itu mulai berjalan kearah pintu yang masih terbuka.
Ia tersenyum kearah Hyun Hyo saat ia melewati yeoja itu. Hyun Hyo hanya terdiam
dengan meneguk air liurnya dan menghela napasnya berat.
“Hyun-ie, ada apa? Kau ada masalah?”
tanya Yesung setelah Donghae berlalu darisana. Hyun Hyo pun segera bergerak
mendekati Yesung.
“Oppa, kau tidak lihat ada yang
berbeda dari Donghae oppa, heum?” tanya Hyun Hyo. Yesung menggeleng pelan.
“Aku telah menyakiti hatinya, Oppa”
Yesung sedikit terkejut.
“Menyakiti hatinya? Apa yang kau
lakukan?” tanya Yesung.
“Dia sebenarnya menyukaiku. Dan dia
telah menyatakan perasaannya padaku tadi” Yesung semakin terkejut.
“Dia menyukaimu?” Hyun Hyo
mengangguk.
Yesung terdiam dan menatap wajah
yeojachingu barunya itu yang menurutnya dipenuhi oleh rasa bersalah didalam
lubuk hatinya. Perlahan ia mencoba untuk meraih tangan kanan Hyun Hyo yang
berada tak jauh dari tangan kirinya.
“Jika kau merasa bersalah, sekarang
tanyakan pada lubuk hatimu yang terdalam. Apakah kau mencintaiku yang pada
aslinya hanya seorang pasien yang baru kau kenal selama 2 minggu ini ataukah
kau mencintai Donghae yang sudah kau kenal selama 2 tahun ini?” ucap Yesung
dengan bijaksana.
Hyun Hyo hanya terdiam mendengar dan
mencoba mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut namjachingunya yang
menurutnya sangat dewasa. Ia memejamkan matanya sejenak.
“Aku mencintaimu, Oppa. Dan aku memang
menyayangi Donghae oppa tapi sebagai oppaku bukan namjachinguku” ucap Hyun Hyo.
“Kau yakin dengan apa yang kau
ucapkan?” Hyun Hyo mengangguk.
“Sangat yakin, Oppa” ucap Hyun Hyo.
Donghae. Namja itu hanya bisa duduk
terdiam diruangannya dengan menatap salah satu foto Hyun Hyo yang tengah
tersenyum bersama dirinya. Didalam hati kecilnya, ia sangat marah karena ia
gagal mendapatkan hati yeoja cantik itu. Namun disisi lain, ia memang telah
kalah cepat dengan Yesung, seorang pasien yang baru ia dan Hyun Hyo kenal
selama 2 minggu ini.
“Hyun Hyo memang bukan takdirku. Aku
harus melepasnya untuk Yesung hyung” gumamnya.
Waktu terus bergulir dengan cepat. Sudah
selama 3 bulan ini Yesung mengidap penyakit itu. Dan selama itu pula keadaannya
semakin menurun. Seluruh tubuh Yesung menjadi mengecil. Bahkan kedua kakinya
sudah membengkok karena tulang-tulangnya sudah mengecil. Ditambah lagi saraf
motorik itu sudah menyerang bagian mulutnya yang menyebabkan ia menjadi
kesulitan untuk berbicara.
Setelah pulang dari Rumah sakit,
Hyun Hyo memutuskan untuk membawa Yesung kerumahnya. Setidaknya ia bisa terus
mengontrol kondisi Yesung meski tidak sepenuhnya. Yeoja itu sesekali masih
membawa Yesung untuk bertemu dengan Donghae untuk mengetahui kondisinya yang
sebenarnya karena memang Donghae lah dokter yang menangani Yesung selama ini.
Dan kini namja bersurai hitam pekat
itu terlihat terdiam dikamarnya dengan duduk disebuah kursi roda miliknya. Mata
sipit nan tajamnya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Hingga ia tak
sadar ada sepasang mata indah yang terus menatapnya diambang pintu. Pemilik
mata itu perlahan mulai mendekati namja bermarga Kim itu.
“Oppa” Yesung tersenyum saat
mendengar suara yeoja yang sangat ia cintai dan juga merasakan sentuhan lembut
nan hangat milik yeojanya.
“Sedang apa?”
“Hanya menatap langit yang hari ini
nampak cantik” ucap Yesung dengan senyuman khasnya.
“Tapi aku salah. Ada yang lebih
cantik dibanding langit itu” tambahnya.
“Mwoya?”
“Neo. Kau jauh lebih cantik daripada langit itu,
Hyun-ie” Hyun Hyo tersenyum.
~To Be Continue~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar