Sabtu, 11 April 2015

FF | Loyalty in Love Part 2

AUTOR        : Avi Yeoja Elforever
CAST           : SHIN HYUN HYO                KIM YESUNG
                       LEE DONGHAE                    OTHER
GENRE        : SAD-ROMANCE


Yesung tersenyum sekilas. Ia berpikir sejenak untuk menyusun kata-kata yang akan keluar dari mulutnya agar ia tak malu pada yeoja yang berada didepannya ini.
“Aku sedang merasakan sesuatu akhir-akhir ini” ucap Yesung yang membuat Hyun Hyo bertanya-tanya.
“Merasakan apa? Kau sakit, gelisah, resah, atau.....”
“Aku sedang jatuh cinta” potong Yesung yang langsung membuat Hyun Hyo terhenyak.
 
                                             ~Happy Reading~
 
 
“Jatuh cinta? Dengan siapa?”
“Dengan seorang dokter yang menurutku sangat sempurna. Mungkin bukan hanya menurutku tapi menurut semua orang yang sudah mengenalnya” Hyun Hyo terdiam.
“Dokter? Dia bekerja dimana? Apa dia bekerja disini?”
“Nde. Dia selalu menemuiku setiap hari”

Hyun Hyo terdiam dan mulai memikirkan sesuatu. Ia menggerak-gerakkan bola matanya dengan mencoba mencari tau siapa yeoja itu.
“Tapi sepertinya dokter muda disini hanya aku dan Donghae oppa” ucap Hyun Hyo. Yesung tersenyum.
“Memang” balas Yesung singkat.
“Apa mungkin kau.......?” Yesung kembali tersenyum.
“Nde. Aku mencintaimu, Hyun-ie” Hyun Hyo hanya terdiam dengan menatap lekat kedua onix Yesung.

Rasanya ingin sekali bagi Hyun Hyo untuk berteriak kegirangan sekencang mungkin karena ia sama sekali tak menyangka bahwa namja yang selama ini juga ia sukai telah menyatakan perasaannya padanya. Salah tingkah? Itu pasti. Hyun Hyo saat ini memang sedang salah tingkah didepan Yesung. Ia bingung harus menyembunyikan ekpresi kegirangannya dimana. Entah mengapa ia jadi tak berani menatap wajah Yesung seperti hal yang biasanya ia lakukan setiap hari pada namja itu.

“Ada apa? Ah aku tau kau pasti tidak mau menjadi yeojachinguku, kan? Dan itu dikarenakan aku yang memiliki penyakit brengsek ini. Wajar jika kau tidak mau denganku, Hyun-ie. Aku dapat memahaminya. Mungkin kau sudah menyukai nam...........”
“Siapa bilang aku tidak mau?”
“Mwoya?”
“Aku mau menjadi yeojachingumu dan aku tidak mempermasalahkan mengenai kondisimu yang seperti ini. Aku ingin kita bersama seumur hidup kita. Dan jika itu tidak berlangsung lama, maka itulah takdir kita yang sebenarnya” ucap Hyun Hyo penuh keyakinan.
“Kau serius dengan yang kau ucapkan tadi?”
“Apa aku pernah bercanda denganmu?” Yesung tersenyum. Begitu pula dengan Hyun Hyo.

Semakin siang matahari semakin menunjukkan jati dirinya. Cuaca panas mulai terasa di Ibukota Korea Selatan itu. Langit terlihat berwarna sapphire blue yang dipercantik dengan awan stratus yang menyebar disetiap sisi langit yang indah disiang hari itu. Hembusan angin yang tak begitu kencang juga membuat siapapun pasti ingin keluar dari ruangan mereka dan merasakan tusukan sejuk dari tiupan angin dimusim semi tahun ini.

Donghae. Namja itu kini tengah berdiri mematung ditaman Rumah Sakit tempatnya bekerja seraya menatap fokus kearah langit. Ia terlihat tengah menunggu seseorang disana. Kedua mata sendunya terkadang menyempatkan untuk mencari keberadaan seseorang yang ia tunggu dengan sesekali kembali menatap indahnya langit.

“Donghae oppa” Donghae menoleh. Ia akhirnya tersenyum saat melihat seseorang yang ia tunggu akhirnya datang menghampirinya. Ya. Siapa lagi jika bukan Hyun Hyo. Yeoja itu berlari kecil untuk menghampiri namja yang sedikit lebih tua darinya itu.
“Ada apa oppa memintaku kemari? Apa ada sesuatu yang penting?” tanyanya dengan suara sedikit berat yang memang ia miliki sejak kecil.

“Ada sesuatu yang mungkin sangat perlu kubicarakan padamu, Hyun-ie” ucap Donghae dengan memasukkan kedua tangannya disaku jasnya.
“Mwoya? Sepertinya memang penting” balas Hyun Hyo.
“Ini memang penting bagiku. Tapi entah ini akan menjadi hal yang penting bagimu atau tidak” Hyun Hyo terdiam dengan masih menatap wajah Donghae yang menurutnya tak berubah dari pertama ia mengenalnya.

“Hal apa yang menurutmu penting itu, Oppa?” tanya Hyun Hyo.
“Hyun-ie, sudah berapa lama kita bekerja ditempat yang sama?” Hyun Hyo terdiam sejenak.
“Dua tahun.... mungkin”
“Apa kau tau sesuatu? Selama itu pula aku memendam semua perasaanku padamu” ucap Donghae dengan menatap lembut kedua mata Hyun Hyo.

“Maksudmu..............?”
“Nde, Hyun-ie. Saranghae” Hyun Hyo terhenyak dengan pernyataan yang baru saja dilontarkan oleh Donghae. Ia tertunduk dan menghela napasnya berat.
“Ada apa, Hyun-ie? Kau tidak menyukaiku?” tanya Donghae.
“Bukannya aku tidak menyukaimu, Oppa. Selama ini aku hanya menganggapmu sebagai oppaku saja. Tidak lebih. Lagipula kau terlambat sedikit dari Yesung oppa” jawab Hyun Hyo dengan suara berat.
“Yesung hyung? Apa dia sudah mendapatkan hatimu?” Hyun Hyo mengangguk pelan.
“Kapan?”
“Baru sekitar 2 jam lalu” Donghae menghela napasnya dan mencoba tersenyum. Ia lalu berlalu darisana meninggalkan Hyun Hyo tanpa berucap apapun.

Yeoja cantik itu tertunduk dengan masih mematung ditempatnya berada. Ia memejamkan kedua matanya dengan perasaan bersalah yang menurutnya begitu menyakiti hati Donghae. Hatinya sakit saat melihat namja yang sudah seperti oppanya itu tadi terlihat berusaha menyembunyikan raut wajah sedihnya. Namun yeoja itu tak bisa membohongi perasaannya. Ia mencintai Yesung bukan Donghae. Ia menghela napasnya panjang dan segera berlalu darisana.

Yeoja cantik dengan sebutan Dokter Shin itu nampak berjalan dengan memasukkan kedua tangannya kesaku jasnya. Tak lupa ia menebar senyum kepada siapapun yang berpapasan dengannya. Hingga akhirnya ia sampai didepan pintu ruangan milik namjachingu barunya. Ia menahan tangannya untuk memutar knop pintu saat mendengar percakapan antara Yesung dengan suara seorang namja yang begitu ia kenal. Ya. Ada Donghae didalam ruangan Yesung.

“Aku senang kau bisa mendapatkan hati Hyun  Hyo, Hyung. Kau benar-benar namja yang beruntung” ucap Donghae yang terdengar cukup jelas ditelinga Hyun Hyo.
“Kurasa juga begitu, Hae-ah. Tak kusangka ia juga menyukaiku” balas Yesung.
“Cintai dia sepenuh hatimu, Hyung. Dia yeoja yang baik” ucap Donghae dengan menepuk bahu kanan Yesung yang tengah berbaring.
“Itu pasti” balas Yesung dengan senyuman khasnya.

CKLEK~

Dua namja tampan itu menoleh saat yeoja yang dibicarakan memutuskan untuk masuk keruangan itu. Mata Donghae langsung menangkap kedua mata Hyun Hyo yang masih berada diambang pintu. Terlihat jelas raut wajah Donghae kacau dan memaksakan senyumannya didepan Yesung.Matanya nampak lebih sendu dari biasanya.

“Aku keluar dulu, Hyung. Yeojachingumu sudah datang untuk menjagamu rupanya” canda Donghae yang mungkin dipaksakan. Perlahan namja itu mulai berjalan kearah pintu yang masih terbuka. Ia tersenyum kearah Hyun Hyo saat ia melewati yeoja itu. Hyun Hyo hanya terdiam dengan meneguk air liurnya dan menghela napasnya berat.

“Hyun-ie, ada apa? Kau ada masalah?” tanya Yesung setelah Donghae berlalu darisana. Hyun Hyo pun segera bergerak mendekati Yesung.
“Oppa, kau tidak lihat ada yang berbeda dari Donghae oppa, heum?” tanya Hyun Hyo. Yesung menggeleng pelan.
“Aku telah menyakiti hatinya, Oppa” Yesung sedikit terkejut.
“Menyakiti hatinya? Apa yang kau lakukan?” tanya Yesung.
“Dia sebenarnya menyukaiku. Dan dia telah menyatakan perasaannya padaku tadi” Yesung semakin terkejut.
“Dia menyukaimu?” Hyun Hyo mengangguk.

Yesung terdiam dan menatap wajah yeojachingu barunya itu yang menurutnya dipenuhi oleh rasa bersalah didalam lubuk hatinya. Perlahan ia mencoba untuk meraih tangan kanan Hyun Hyo yang berada tak jauh dari tangan kirinya.
“Jika kau merasa bersalah, sekarang tanyakan pada lubuk hatimu yang terdalam. Apakah kau mencintaiku yang pada aslinya hanya seorang pasien yang baru kau kenal selama 2 minggu ini ataukah kau mencintai Donghae yang sudah kau kenal selama 2 tahun ini?” ucap Yesung dengan bijaksana.

Hyun Hyo hanya terdiam mendengar dan mencoba mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut namjachingunya yang menurutnya sangat dewasa. Ia memejamkan matanya sejenak.
“Aku mencintaimu, Oppa. Dan aku memang menyayangi Donghae oppa tapi sebagai oppaku bukan namjachinguku” ucap Hyun Hyo.
“Kau yakin dengan apa yang kau ucapkan?” Hyun Hyo mengangguk.
“Sangat yakin, Oppa” ucap Hyun Hyo.

Donghae. Namja itu hanya bisa duduk terdiam diruangannya dengan menatap salah satu foto Hyun Hyo yang tengah tersenyum bersama dirinya. Didalam hati kecilnya, ia sangat marah karena ia gagal mendapatkan hati yeoja cantik itu. Namun disisi lain, ia memang telah kalah cepat dengan Yesung, seorang pasien yang baru ia dan Hyun Hyo kenal selama 2 minggu ini.
“Hyun Hyo memang bukan takdirku. Aku harus melepasnya untuk Yesung hyung” gumamnya.

Waktu terus bergulir dengan cepat. Sudah selama 3 bulan ini Yesung mengidap penyakit itu. Dan selama itu pula keadaannya semakin menurun. Seluruh tubuh Yesung menjadi mengecil. Bahkan kedua kakinya sudah membengkok karena tulang-tulangnya sudah mengecil. Ditambah lagi saraf motorik itu sudah menyerang bagian mulutnya yang menyebabkan ia menjadi kesulitan untuk berbicara.

Setelah pulang dari Rumah sakit, Hyun Hyo memutuskan untuk membawa Yesung kerumahnya. Setidaknya ia bisa terus mengontrol kondisi Yesung meski tidak sepenuhnya. Yeoja itu sesekali masih membawa Yesung untuk bertemu dengan Donghae untuk mengetahui kondisinya yang sebenarnya karena memang Donghae lah dokter yang menangani Yesung selama ini.

Dan kini namja bersurai hitam pekat itu terlihat terdiam dikamarnya dengan duduk disebuah kursi roda miliknya. Mata sipit nan tajamnya menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Hingga ia tak sadar ada sepasang mata indah yang terus menatapnya diambang pintu. Pemilik mata itu perlahan mulai mendekati namja bermarga Kim itu.

“Oppa” Yesung tersenyum saat mendengar suara yeoja yang sangat ia cintai dan juga merasakan sentuhan lembut nan hangat milik yeojanya.
“Sedang apa?”
“Hanya menatap langit yang hari ini nampak cantik” ucap Yesung dengan senyuman khasnya.
“Tapi aku salah. Ada yang lebih cantik dibanding langit itu” tambahnya.
“Mwoya?”
“Neo. Kau jauh lebih cantik daripada langit itu, Hyun-ie” Hyun Hyo tersenyum.
 
 
~To Be Continue~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar